Marry Me

6K 285 8
                                    

" Dante...Dante.."

Suara teriakan Geralda menggema disekitar Mansion. Dia berlari menuju ruang kerja Dante.

" Ada apa." Tanya Dante dingin di depan pintu ruang kerjanya.

Geralda menunjuk ke arah luar tanpa bicara. Segera Dante menuju kearah yang ditunjuk. Dia terlihat khawatir.

"Pasti ada sesuatu dengan Cia, apalagi yang dibuatnya," gerutunya.

Sesampainya diteras Dante mendapati Allicia yang tangannya memegang kue dengan lilin diatasnya. Dia tersenyum begitu manis.

" Selamat Ulang Tahun sayang."

Suara merdunya menyentuh gendang telinga Dante. Masih terdiam tak percaya, Allicia menghampirinya lalu menyodorkan kue yang dibawanya.

" Make a wish." Ucapnya kemudian.

Dante menurut lalu meniup lilinnya. Semua bersorak. Dante lebih tak percaya dengan semua yang ada disana. Ini kali pertama ada orang yang mengingat ulang tahunnya. Setiap tahun selama 29 tahun tidak pernah ada yang mengingat ulang tahunnya. Apalagi memberinya ucapan atau pun kejutan seperti saat ini. Hari ini genap usianya 30 tahun dan Dia mendapatkan kejutan dari gadis tercintanya.

" Apa yang kau ucapkan." Tanya Allicia dengan mimik lucu.

Dante tersenyum penuh arti. Dia menerima kecupan di bibirnya sekilas dari gadis cantik yang berdiri di depannya. Semua yang hadir disana tertawa dan bertepuk tangan.

" Aku tidak percaya ada yang memberiku ucapan selamat ulang tahun. Kau bahkan memberiku kejutan dengan mengundang mereka." Ucap Dante lirih. Allicia tersenyum.

" Setiap tahun aku selalu mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Tengah malam aku selalu masuk ke kamarmu dan membisikkan ditelingamu lalu mengecup pipimu." Papar Allicia sambil tersipu malu. Dante menatapnya tak percaya.

" Jadi selama ini aku tidak bermimpi?" Tanya Dante, matanya menatap lembut mata hazel gadisnya. Allicia menggelang dengan senyum manis terukir dibibirnya.

" Tidak..seperti kau yang sering masuk ke kamarku dan mengecup keningku."

Dante menatap Allicia. Lalu tertawa pelan. Mengusap puncak kepala gadisnya lalu mencium keningnya.

" Yah ...seperti ini..aku selalu melakukannya." Allicia tersipu.

" Hey..hey..sudah ..sudah..kalian pikir hanya berdua..ada kami disini.."

Suara Sean cukup keras untuk membuat yang lain menoleh dan tertawa. Allicia menyusupkan kepalanya didada Dante.

" Apa harapanmu diusia ke 30 kawan.." Sean menatap Dante.

" Menikahi gadisku.."ucapnya mantap.

Allicia membelalakkan mata bagusnya sementara yang lain juga ikut terkejut.

" Waaah...serius.." goda Sean.

Dante berlutut didepan Allicia. Dia mengeluarkan sebuah kotak dari saku celananya. Dibuka dan terlihatlah sebuah cicin bermata berlian cantik.

" Aku sudah membelinya sejak lama dan aku selalu membawanya, kelak satu saat yang tepat aku akan melamarmu, memintamu menjadi istriku. Sekarang ini aku rasa saatnya. My baby Cia..will you marry me..?"ucapnya penuh perasaan.

Allicia terdiam. Wajahnya merona. Sementara yang lain menahan napas menunggu jawaban. Allicia menolehkan kepalanya kepada auntynya. Mrs. Doria yang sudah meneteskan airmatanya mengangguk. Allicia tersenyum.

" Yes....yes.." jawab Allicia tanpa ragu.

Segera Dante memeluk Cianya. Wajahnya penuh senyum kebahagian. Dia begitu bahagia.

" Thank you love of my life...I love you Baby .. Forever.."

Dikecupnya bibir tipis milik gadisnya. Semua yang hadir bersorak ikut bahagia. Sang Bodyguard yang ketus dan kaku begitu manis di depan gadis tercintanya.

Cinta dapat merubah orang menjadi begitu berbeda. Mereka melihat Dante tersenyum bahagia, memandang penuh cinta dan bahkan mendengarnya tertawa ceria ketika Allicia dengan lucunya membuat gerakan melompat lompat karena senang.

Dante berubah menjadi sosok yang begitu hangat dan penuh kasih dihadapan Allicia. Mereka tidak pernah melihatnya seperti itu. Cintanya pada Allicia membuatnya seperti itu.

" Wooow..keren.." teriak Sean yang melihat Dante memamerkan Tattoo  baru dilengannya yang bertuliskan.

*Allicia Forever*

THE END

THE BODYGUARD (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang