" Sean..persiapkan untuk menyambut ulang tahun perusahaan."
Dante meletakkan berkas yang sudah ditanda tanganinya di meja Sean.
" Bagaimana konsep acaranya Mr.." tanyanya sambil membereskan berkas.
" Kita ke Villa saja. Buat acara semenarik mungkin. Tidak usah buat pesta dan mengundang rekan bisnis. Tahun ini tahun berkabung." Ucap Dante. Ada kilat bening di mata biru cerahnya. Sean mengangguk. Dante meninggalkan ruangan Sean.
Persiapan untuk acara selesai sudah. Hari ini mereka bersiap untuk menuju Villa milik Mr. King didaerah pegunungan. Allicia tidak bisa ikut karena ada ujian. Dante sedikit kecewa. Sepanjang perjalanan Dia lebih banyak diam.
Sesampai di Villa, masing masing langsung menempati kamarnya. Dante pun menuju kamarnya. Sebelum sampai dilihatnya Theresa menghampirinya dengan senyum dibuat buat seperti biasanya.
" Mr..kamar anda disebelah kamarku, jika ada perlu apa pun jangan ragu untuk meminta."
Suara manjanya membuat Dante tidak nyaman. Dante hanya mengangguk kemudian meninggalkannya. Theresa tersenyum licik. Entah apa yang ada dipikirannya.
Ddrrt..ddrrtt...
Suara ponsel Dante terdengar. Dante tersenyum melihat wajah si penelpon di layar ponselnya.
" Yah my love..bagaimana ujiannya." Tanyanya segera setelah menggeser tombol hijau.
" Hhmm...lancar..bagaimana perjalanannya." Suara diseberang terdengar begitu merdu.
" Sangat lancar...hanya saja aku sudah mulai merindukanmu." Ada tawa ceria diseberang sana.
" Hanya 3 hari sayang..walaupun aku juga sama sepertimu."
Tawa itu masih mengiringi ucapannya. Ada sesuatu yang terasa begitu nyaman didada Dante.
" Sayang..kau panggil aku sayang." Tawa disebrang semakin ceria.
" Yah..sayangku..aku juga merindukanmu. "
Menggemaskan sekali. Ingin sekali saat ini pulang dan memeluknya. Mencium bibir tipisnya dan memandangi mata hazel cantiknya yang selalu mengerjap ceria. Dante meringis menahan rasa didadanya. Lalu tersenyum.
" Istirahatlah..baby..pasti lelah setelah pulang dari kampuskan..jangan lupa makan ya."
" Yah..sayang..bawakan aku bunga lily ya.."
Suara diseberang terdengar merdu. Dante menutup matanya membayangkan gadisnya dengan binar indah dimatanya.
" I love you my lovely Cia. " Ucap Dante mengakhiri telponnya.
Acara demi acara berjalan dipandu oleh Sean yang selalu mengundang tawa. Semua karyawan begitu bersuka cita. Dante meninggalkan keramaian dan menuju kolam renang. Sepertinya berenang ide yang tidak buruk disaat yang lain tertawa bersuka ria.
Dengan hanya memakai boxer Denta berkeliling mengitari kolam renang. Kemahiran berenangnya tidak dapat diragukan lagi. Sepasang mata menatapnya dari pinggir kolam dengan senyum. Dia terus menatap tanpa putus terlihat sedikit bergairah dari pandangan matanya.
" Sedang apa kau disini. " Tanya Dante dingin mendapati Theresa berada dipinggir kolam renang, yang ditanya tersentak kaget.
Dia berjalan mendekati Dante. Senyumnya tambah lebar memandang tubuh basah dihadapannya. Dada bidang yang begitu menggoda, batinnya. Tanpa sadar tangan teresa terulur hendak menyentuh dada bidang didepannya.
" Jangan sentuh. "
Itu bukan suara Dante..tapi suara Allicia yang entah sejak kapan berada disana. Theresa tersentak dan mencari sumber suara. Dante sendiri begitu kaget dengan kehadiran Cia nya. Allicia mendekat dan memeluk tubuh basah Dante lalu mengusap dada bidangnya.
" Ini milikku ..hanya milikku..jangan pernah berani berani menyentuhnya. Atau kau kupecat, mengerti.!!!"
Suara itu tidak keras tapi begitu penuh penekanan. Dante tersenyum diatas kepala Allicia. Takjub mendengar apa yang dikatakan Cia nya.
Theresa merasa malu. Dia menunduk..wajahnya memerah. Dia tidak menyangka Nona pemilik perusahan berkata seperti itu. Dia siap melangkah ketika Allicia berkata lagi.
" Theresa..aku tidak suka dengan dandanan dan sikapmu pada Dante. Jika masih ingin bekerja rubahlah. Aku tidak suka ada yang menggoda kekasihku. Jelas!!!"
Mata hazel itu menyipit. Theresa mengangguk kemudian berlalu meninggalkan mereka. Ada tetesan bening keluar dari kedua matanya.
" Baby .kau.."
" Apa..kenapa kau berenang disini, senang memamerkan dada bidangmu kepada para karyawan.. huh.." suara itu begitu dingin. Setelah itu dengan tergesa Allicia berlalu menuju parkiran depan Villa dan masuk ke mobil yang dikemudikan Louise. Dante tidak dapat mengejarnya karena tadi sempat terpaku dengan ucapan gadisnya.
Aaarrggh...dia mengatupkan bibirnya, memenjamkan matanya. Mengacak rambutnya. Lalu berlalu ke kamar untuk berganti pakaian. Tak lama dia tergesa keluar kamar. Di depan Villa berpapasan dengan Sean.
" Sean..aku pulang duluan..tolong urus semuanya."
Sebelum masuk mobil dan melajukannya dengan cepat.
Sean hanya mengerutkan alisnya. Ada apa lagi dengannya, gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BODYGUARD (Completed)
RomanceDante pieter adalah bodyguard Mr. Simon King, pemilik perusahaan King's Star. Dia sudah menjadi bodyguard sejak usianya 18 tahun. Dante begitu setia pada Mr. King yang menggapnya sebagai adiknya sendiri. Sampai Mr. King meninggal karena kecelakaan d...