Meet Talita

5.2K 309 2
                                    

Tok..tok..tok..

" Mr..ada yang mencari anda. "

Fabyan, sekretaris baru Dante masuk dengan membawa banyak berkas yang harus ditanda tangani. Dante mengalihkan pandangan dari berkas didepannya.

" Siapa?" Dahinya berkerut.

" Aku Dan...masih mengenaliku." Seru suara seksi diambang pintu. Dante sekejap memandangi wajahnya.

" Aahh..Talita..duduklah..lama tidak bertemu." Ucapnya kemudian setelah mengenali siapa pemilik suara tadi.

Talita berjalan dengan gemulai dan duduk disofa yang ditunjuk Dante.

" Kau banyak berubah Lita." ucap Dante tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas didepannya. Talita mengulum senyum.

" Tidakkah kau berhenti sejenak dan duduk disebelahku Dan.." Suara seksi itu kembali terdengar. Dante menggeleng.

" Tidak ..aku harus segera menandatangani semua berkas ini karena sebentar lagi akan dibawa oleh Sean." Tolaknya sambil terus fokus dengan berkas diatas meja. Talita bangkit dari duduknya dan menghampiri Dante.

" Kau masih saja mengacuhkanku Dan.." ucapnya sambil berdiri disebelah meja Dante.

" Maaf aku tidak pernah mengacuhkanmu. Kau cucu Ferguso, orang yang aku hormati. Tidak mungkin aku melakukannya." Ucapnya dengan suara dingin. Talita tersenyum

" Tapi kau selalu menolakku Dan.." suara Talita sedikit serak.

" Aku menganggapmu seperti adikku sendiri Lita." Suara Dante sedikit kesal. Talita terkekeh.

" Lalu kenapa kau begitu perhatian kepada gadis kecil manja dan nakal itu. Aku tidak pernah kau perlakukan seperti itu."

" Karena aku mencintainya."

Suara Dante seperti gumaman tapi masih jelas bisa didengar oleh Talita. Matanya terbelalak.

" Kau mencintainya Dan...katamu kau tak suka gadis manja, itu kau katakan ketika menolakku."

" Tapi dia nakal dan menggemaskan."

" Jadi..jika aku nakal dan menggemaskan kau akan menerimaku."

" Tidak..tidak..kau sudah kuanggap adik Lita." Suasana hening sejenak.

" Sejak kapan kau mencintainya?" 

" Sejak pertama kali bertemu, sejak saat itu juga aku mencintainya." Ungkap Dante lugas.

" Hey..kau bertemu dengannya ketika gadis nakal itu berumur 6 tahun dan dia itu Nonamu Dan..kau hanya Bodyguardnya."

Raut wajah Talita terlihat tak percaya.
Dante menarik sudut bibirnya. Matanya menerawang.

" Tepatnya aku tahu..bahwa aku akan mencintainya. Untuk itulah aku menunggu hingga saat itu tiba, saat dimana aku pantas untuk mencintainya dan menjadikannya kekasihku." Ucapnya pasti ada binar bahagia di mata biru cerah itu. Talita dapat melihatnya dengan jelas.

" Lalu kapan saat itu tiba Dan...mungkin saja Dia tidak mencintaimu." Suara Talita penuh harap. Dante menggeleng

" Tidak..tidak..Dia mencintaiku Lita...bahkan mau menjadi kekasihku."

Senyum itu melebar tampak sekali kilau bahagia penuh cinta dimatanya. Talita sedikit berdecak..sakit melihatnya.

" Yaaah..aku mencintaimu sayang..sangat. "

Tiba tiba sebuah suara manja muncul diantara mereka. Allicia hadir disana dengan tas plastik ditangannya dan melewati Talita begitu saja. Sesampainya dihadapan Dante dia mengalungkan tangannya dileher Dante memeluk lelaki itu dengan manja. Dante segera bangun dari duduknya dan membalas pelukannya dengan lembut.

" Kau kesini sweetheart." Tanyanya kemudian. Allicia tersenyum ceria.

" Aku membawakanmu makan siang." Jawabnya enteng.

" Dan.." Allicia menggantung ucapannya dia melirik Talita.

" Dia Talita ..cucu Ferguso..aku pernah menceritakannya padamu."

Dante memperkenalkan Talita. Allicia mengulurkan tangannya yang disambut baik oleh Talita. Allicia meneliti cara berpakaian Talita.

" Hhm..kau model ya." Tanyanya tiba tiba.

Talita tersenyum lalu mengangguk. Allicia tersenyum sambil melirik Dante. Dante sendiri hanya mengangkat alis matanya.

" Aahh .sepertinya aku mengganggu..aku permisi.. selamat untuk hubungan kalian..lain kali kita bertemu lagi Dan.." ucap Talita yang seolah mengerti keberadaannya tidak diharapkan.

Dia melenggang dengan gemulai keluar ruangan sambil tangannya melambai.

" Tidak akan bertemu lagi tanpa diriku." Ketus Allicia pelan.

Dante terkekeh. Diraihnya kepala gadisnya dan dikecupnya keningnya lama.

" Jangan pernah cemburu seperti itu. Kau sudah mengisi kepala dan hatiku bahkan seluruh jiwa ragaku tak akan ada tempat untuk orang lain sayangku." Ucapnya lembut.

Pipi Allicia bersemu merah. Dia menjauhkan diri dari Dante.

" Aku akan membeli gaun seperti itu agar terlihat seksi seperti model." Ucapnya sambil duduk di sofa. Dante menghampirinya.

" Aku pasti melarangnya. Aku tidak suka gadisku jadi konsumsi publik. Aku lebih suka kau berpakaian seperti ini."

Dante mengusap kepalanya penuh kasih sayang.

" Tapi aku tidak seksi." Sungutnya. Dante tergelak.

" Kau selalu seksi dimataku dear." Ucapnya tulus. Allicia tersenyum bangga.

THE BODYGUARD (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang