" No baby noooo..." Teriak Dante sambil terus memeluk Allicia yang meronta rontak.
" Yes..yes you are...Dante. Kamu lihat Dia Dante..aku tahu itu..Talita cantik yang sexy dan tidak gendut seperti aku..." suara itu penuh amarah.
" No Baby Cia..No honey..aku tidak pernah seperti itu. Ayolah sayangku... Kasian Our Baby kalau Mommy nya ngambek gini. Kamu tidak gendut sayang..kamu sexy..cantik sekali..karena ada bayi kita disini...."
Dante mengusap perut wanita yang masih cemberut itu. Dikecupinya bibir dan pipi wanita cantik yang sudah menjadi istrinya itu. Dimasa kehamilannya yang memasuki tri semester awal Allicia lebih manja dan sensitif. Dia lebih mudah cemburu dan sering kali merajuk. Hilang sudah sifat nakal dan pemberaninya. Dia selalu ingin ditemani. Bahkan sekedar untuk buang air kecil pun ketika malam hari. Dengan manja akan membangunkan Dante. Tapi Dante teramat bahagia. Dia selalu merasakan kebahagian tersendiri ketika direpoti oleh wanitanya itu.
" Bener..yakin ga lihat lihat Talita tadi." Rengeknya dalam pelukan suaminya. Dia tidak lagi meronta.
" Tidak sayangku..tidak pernah lihat lihat Talita atau yang lain. Kamu sudah tahu kan... siapa yang mengisi penuh kepalaku, hatiku dan jiwa ragaku..?"
Dante mengusap sayang puncak kepala istrinya. Allicia mengerucutkan bibirnya kemudian tersenyum. Dante tidak tahan untuk tidak mencium bibir tipis istri cantiknya.
" You're the first and the last Baby.." bisik Dante lembut. Allicia tersipu kemudian membalas ciuman suaminya.
" Aku lapar. " Ucapnya kemudian.
" Ayo kita makan..Aku rasa Geralda sudah menyiapkan makan malam."
Dante menggenggam tangan Cia nya dan bersiap keluar kamar, tapi Wanita itu terdiam. Dante memandanginya seolah bertanya..ada apa.
" Aku akan makan malam ditempat tadi kau makan siang bersama Talita." Ucapnya lirih. Dante memutar bola matanya gemas.
" Sayang..aku tidak makan siang bersama Talita..Ada puluhan orang disana dan aku semeja dengan Sean dan Mr. Lionel. Kebetulan sebagai model Talita diundang dan hadir disana. Jadi aku tidak makan siang dengannya sweetheart." Papar Dante. Dengan sayang Dia mencubit pelan pipi istri tercintanya.
" Aah..iyalah..tapi aku mau makan malam disana." Allicia merajuk. Dante terkekeh.
" Baby nya bilang begitu." Sambungnya sambil mengelus perutnya.
" Okay..Okay..Honey..ayo kita pergi. Baby mau makan malam ya sayang.." Ucapnya mengalah. Tangannya ikut mengelus perut istrinya.
" Berdua saja..Louise ga harus ikut."
" Lalu yang me.. ."
" Kamu..kamu yang menyetir mobilnya. " tegasnya memotong ucapan Dante.
Sambil tergelak Dante mengangkat tangannya memberi hormat. Allicia memukul tangan Dante sambil tertawa ceria. Dante begitu bahagia mendengar tawa itu. Aku akan selalu membuat tawa itu meramaikan Mansion ini, batinnya.
Beriringan mereka keluar dari kamar. Di ruang tamu mereka berpapasan dengan Garnita dan Louise yang belakangan sering terlihat berdua dua. Mereka tampak terkejut melihat Dante dan Allicia siap berangkat.
" Mau kemana malam malam sayangku." Tanya Garnita menyelidik. Allicia tersenyum.
" Nanny..aku akan makan malam ditempat suamiku makan siang dengan Talita..."
" Sayang..aku tadi sudah menjelaskan.."
" Ya..ya..ya...yang ada Talita ikut makan siang. " Ralatnya dengan senyum.. Menggemaskan, desis Dante.
" Uummm..baiklah..baiklah..hati hati." Ucapnya lalu mendorong Louise.
" Tidak..Louise tidak ikut." Ucap Allicia.
" Kau dirumah temani Nannyku." Lanjutnya dengan senyum. Dante ikut tersenyum penuh arti. Louise dan Garnita saling bertatapan.
" Sayang..jangan pernah curiga kepadaku. Aku tidak mungkin menggantikan dirimu dengan yang lain. Tidak akan pernah bisa. Dengan siapa pun. You're my Allicia Forever."
Kecupan dikening, kedua pipi dan bibir Allicia menutup ucapan Dante. Allicia tersipu. Dia mengangguk.
" I love you Dante." Ucapnya malu malu.
" I love you Daddy. " Ucapnya kemudian sambil mengelus perutnya.
" I love you more my love..I love you much baby.." jawaban tegas Dante meyakinkan Allicia.
Cinta telah membuat dua orang berbeda status dan berjarak umur cukup jauh itu dapat saling mengisi dengan kebahagian yang begitu tulus. Cinta Dante yang begitu besar diterima Allicia dengan cinta tak kalah indahnya.
Thank you for letting me laugh and smile, letting me engage in mischievous things, having fun.
Thank you for telling me when something is dangerous, or I might get hurt. Knowing when I need to leave, back away, or that my body can't handle something.
Thank you for letting me hold and comfort the ones I love. Allowing me to be generous and compassionate.
Thank you for assisting me during tests, helping me retain knowledge and receive all A's.
Thank you for sometimes allowing me to do crazy things, and to sometimes be a little destructive and wild. You're always open to tying new things.Thank you for being you.
I promise to listen to you from now on, I promise to celebrate you instead of shame you.
I promise that we're gonna make it. We'll be okay.
Thank you so much... .I love you.. I love you very much..My Bodyguard.... My Husband.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BODYGUARD (Completed)
RomanceDante pieter adalah bodyguard Mr. Simon King, pemilik perusahaan King's Star. Dia sudah menjadi bodyguard sejak usianya 18 tahun. Dante begitu setia pada Mr. King yang menggapnya sebagai adiknya sendiri. Sampai Mr. King meninggal karena kecelakaan d...