JIMIN

0.0

Rangkaian baby bearth bergelantungan di bangku bangku kayu yang berjajar rapi dalam gereja nan kudus. Semerbak harum wangi mawar menyeruak menambah suasana kian khidmat bagi para jema'at yang sudah hadir. Altarpun nampak indah sudah terhias dengan mawar putih yang merekah cantik berbalut kain tile dan pita-pita putih di setiap sudutnya. Penerangan yang sangat baik di jam sembilan pagi ini, pun di tambah sorot lampu keemasan yang kian menambah kesan mewah pada gereja katolik luas nan megah.

Sang mempelai pria nampak risau terekam kamera saat ia berkali-kali memeriksa waktu yang membulat di pergelangan tangan kirinya. Park Jimin, pria tampan dan cerdik dalam manipulasi wajah, berbirai tebal menawan yang selalu menampakkan kesan angkuh dan berkelas. Bak seorang pangeran, tuxedo hitam yang ia kenakan nampak berkilau indah terpancar cahaya lampu. Pria berambut pirang karena di warnai ini sudah siap duduk di depan mimbar menghadap sang romo muda yang tengah berdiri gagah ditemani oleh putra altar pembawa aspersorium berisi air suci di sebelahnya.

Helaan napas terdengar berat dari sang calon mempelai wanita yang masih betah duduk di kursi penumpang di sebelah kemudi dalam mobil hitam berhias mawar dan seruni di badan depan. Shin Heerin, gadis berparas cantik lembut berbusana pengantin nampak angun. Gadis yang selalu nampak ceria agar terlihat tegar guna menutupi kerapuhannya ini masih menutup mata. Bukannya tidur, namun gadis depresi itu kepalanya mengangguk-angguk mengikuti irama musik hip-hop yang keluar dari lubang-lubang kecil benda berkabel tipis yang menyumpal telinganya.