Rosé POV
Aku terbangun ketika merasakan sinar matahari mengusik wajahku. Aku membuka mataku dan dihadapan ku memang benar cahaya matahari yang masuk melalui jendela sudah lumayan terang.
Aku dapat merasakan kepalaku berat dan sakit. Ah.. aku ingat semalam aku mabuk lumayan banyak. Bodoh.
Tapi tunggu! Aku merasa asing dengan pemandangan kamar ini. Ini bukan kamarku?
Aku mengerjapkan mataku,mencoba mengingat kejadian semalam setelah aku mabuk. Tapi nihil,aku tak dapat mengingat apapun,yang kurasakan hanya pusing di kepalaku.
Sebentar! Aku merasakan hangat dibagian pinggangku,apakah kejadian waktu itu terulang? Saat aku bangun tidur dalam pelukan Jungkook.
Tapi kali ini berbeda,bisa dibilang yang aku rasakan kali ini... Intim
Tidak!
Aku mencoba menolehkan kepalakudan benar saja. Jungkook.
Tapi apa ini! Kenapa yang aku rasakan kulitnya menyentuh kulitku,tanpa halangan sehelai kain satu pun?!!
Huh.. aku beranikan untuk sedikit mengintip kedalam selimut.
What the..!
Jadi semalam itu bukan mimpi? Apa aku sudah gila?!!
Aku memejamkan mataku erat-erat. Kepalaku makin terasa pusing. Apa yang sudah ku lakukan?! Aku tidur dengan Jungkook? Aku baru saja menyerahkan mahkota ku semalam?! Pada Jungkook? Dalam keadaan mabuk?
Kenapa aku bisa begitu bodoh?!
"Good morning Rosie" aku dapat mendengar suara serak khas orang bangun tidur tepat di samping telingaku.
Aku bahkan tidak tahu,tinggal seberapa banyak kewarasan yang tersisa dalam diriku?
Aku justru merasa sedikit senang saat mendengar suaranya,ada sisi lain dalam diriku yang selalu bahagia saat dia bersamaku,aku gila.
"Morning.." jawabku pelan,seraya mencoba melepaskan lengannya yang masih melingkar sempurna di perutku.
"Maafkan aku.." ujarnya seraya mengeratkan kembali pelukannya. Minta maaf untuk apa?
"Maafkan aku, seharusnya aku tidak-"
"Tidak ada yang perlu dimaafkan, kau tahu? Aku mungkin sudah gila, karena aku tidak menyesal." suaraku menciut.
Aku sangat cukup mengerti arah pembicaraan dia kemana selanjutnya. Ya. Semalam aku cukup sadar dengan apa yang ku lakukan walaupun aku mabuk.
Dan gilanya. Aku tidak menyesal. Aku tahu aku gila. Iya, sangat gila mungkin?
Dapat kurasakan ia mengeratkan pelukannya pada tubuhku.
"I love you Rosie.."
Aku mulai merasakan panas di mataku, air mataku tak bisa ku tahan. Aku mulai terisak, entah apa penyebabnya, jika dulu saat pertama aku mendengar ini mungkin aku menangis haru, bahagia dan merasa paling beruntung.
Tapi sekarang perasaanku campur aduk, aku tidak bisa membedakan rasa bahagia, rasa menyesal, sakit hati dan rasa bersalah.
Hatiku merasa bahagia, sakit, bersalah dan menyesal dalam waktu bersamaan ketika mendengar 'I love you' dari mulut Jungkook.
Author POV
Jungkook dan Rosé tengah menikmati sarapan mereka dalam diam. Tak satupun dari mereka memulai percakapan setelah percakapan dan sedikit drama di pagi hari tadi saat masih di tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
1111 IN LOVE [Rosékook]✓
ФанфикCinta tidak bisa dijadikan sebuah permainan alasan untuk perselingkuhan,karena bagaimanapun cara pandangnya,perselingkuhan itu terlalu buruk untuk di kedoki dengan topeng berjudul cinta. -ROSEKOOK FANFICTION- ________________________________________...