Song recommended :
Gray Paper
–Yesung–
**************************************
23.10 KST
Namjoon, Yoongi dan Jungkook tampak tengah duduk di bangku kafe dengan meja bundar berukuran sedang dihadapan mereka.
Setelah sebelumnya mereka pergi ke klinik 24 jam untuk mengobati wajah Jungkook.
"Kenapa kau mengajakku kesini hyung?" Jungkook bertanya dengan ekspresi kesal masih kentara di wajahnya.
Tentu saja. Kafe itu kafe siang tadi. Tempat awal dari semua kejadian yang membuat wajah tampan Jungkook saat ini begitu memprihatinkan.
Sunflower Café.
Kafe milik Rosé itu memang masih buka juga untuk malam hari dengan pegawai lelaki sebagai penjaga kafe. Setelah para warga setempat menyarankan untuk tetap membuka di malam hari.
"Kenapa? Ini kafe satu-satunya di daerah pulau kecil seperti ini." Ujar Yoongi santai seraya menyandarkan punggungnya pada kursi sambil menyesap kopi miliknya.
Oke kali ini Jungkook diam.
Pria di depannya selalu berhasil dalam hal berdebat. Tentu saja.
Dia seorang pengacara.
Lagipula, apa yang bisa diharapkan? Ini hanyalah pulau kecil yang damai tanpa keramaian seperti di kota.
"Jadi. Katakan. Kenapa Jimin bisa memukulmu seperti tadi?" Yoongi akhirnya bertanya setelah menyimpan cangkir kopinya kembali diatas meja.
Sementara Namjoon, dia juga menghentikan kegiatan menikmati kopinya setelah mendengar Yoongi bertanya. Melirik kearah Jungkook.
"Bukankah harusnya kau tanyakan pada Jimin? Dia yang memukulku kenapa aku yang ditanyakan alasannya?" Jungkook memalingkan wajahnya dan bersedekap.
Ia kesal. Tentu saja. Bagaimana bisa sahabat yang tadi siang menyapa dan memeluknya hangat setelah sekian lama tidak bertemu. Dengan keras melayangkan pukulan pada wajahnya. Hanya karena ucapannya.
Tapi disisi lain, Jungkook sadar beberapa hal.
Perkataan yang ia lontarkan keterlaluan.
Jimin dan Rosé adalah saudara sepupu? Lalu Jimin mengetahui mengenai kebenaran masa lalu Rosé?
"Aku yang akan bercerita" Namjoon akhirnya angkat bicara. Dia akan jengah dengan Jungkook. Dia yakin pria ini akan berbelit-belit menjawab pertanyaan Yoongi.
Dan tanpa menunggu persetujuan Jungkook, Namjoon menceritakan semuanya. Semuanya tanpa terkecuali.
Termasuk mengenai hal yang membuat Rosé pergi. Yaitu setelah melihat kejadian Jungkook dengan Yeri.
Lalu alasan Jungkook babak belur saat ini. Namjoon memang baru mendengar sedikit cerita. Tetapi melihat kondisi tadi. Ia cukup mengerti.
"Wah. Kau gila Jungkook. Kau melakukan semua itu pada Chaeyoung?" Yoongi sampai menegakkan punggungnya.
Ia menunjukkan ekspresi tidak percaya saat mendengar cerita Namjoon mengenai perkataan Jungkook diawal pertemuan dengan Rosé, lalu perkataan Jungkook tadi siang. Diawal pertemuan mereka setelah lima tahun.
Lagi.
Jungkook terdiam sesaat, lalu menghela nafasnya.
"Hyung. Aku merindukannya, tetapi yang kudapati-"
KAMU SEDANG MEMBACA
1111 IN LOVE [Rosékook]✓
FanfictionCinta tidak bisa dijadikan sebuah permainan alasan untuk perselingkuhan,karena bagaimanapun cara pandangnya,perselingkuhan itu terlalu buruk untuk di kedoki dengan topeng berjudul cinta. -ROSEKOOK FANFICTION- ________________________________________...