Song Recommended :
If it's is You
–Rosé ver. (Cover)–
************************************
"Jungyoung. Kau mendapat mainan-mainan ini dari mana?" Rosé mengernyit heran ketika mendapati banyak mainan anak-anak yang ada di dalam kamar Jungyoung.
Sementara Jungyoung asik memainkan mainan-mainan barunya itu karena ini hari Minggu dan ia berlibur.
"Bunny uncle yang membelikan ini untukku eomma.." ucapnya,masih asik dengan mainan-mainannya. Terutama mobil-mobilan yang saat ini tengah ada dalam genggamannya.
"Apa? Maksudmu Jungkook?"
Jungyoung mengangguk dan tersenyum lebar menatap Rosé.
Rosé menghela nafasnya. Apa lagi yang pria itu inginkan?
"Kau dirumah dengan grandma dulu ya. Eomma harus pergi" Rosé berucap seraya bergegas mengambil tas dan pergi keluar rumah.
***
Temui aku di kafeku siang ini
Send
Setelah mengirimkan pesan itu pada Jungkook. Rosé terduduk diam di salah satu bangku di kafenya itu.
"Chaeyoung..aku bilang kau tidak perlu bekerja di hari libur" Jennie menghampiri Rosé masih menggunakan setelan khas Barista.
Memang, Jennie sering menyempatkan untuk membantu disini. Dulu, alasannya adalah karena Rosé dalam keadaan hamil tua. Jika sekarang, dia menikmati pekerjaan menjadi Barista sebagai salah satu kerja sampingannya.
"Kau yang tidak perlu bekerja unnie. Aku sungguh tidak enak memperkerjakan model sepertimu"
"Hei! Siapa yang dipekerjakan? Ini hobby. Tidak ada yang bekerja" Jennie membantah seraya tersenyum manis.
Rosé hanya menghela nafas menghadapi istri dari sepupunya –Park Jimin.
"Maafkan aku. Kau sudah menunggu lama?"
Kali ini atensi Rosé dan Jennie terarah pada Jungkook yang baru saja datang. Keduanya terkesiap beberapa saat. Terutama Rosé.
Jungkook datang dan mengenakan pakaian santai. Hanya celana jeans dan kaos hitam berlengan pendek, rambut yang ia tata biasa. Tidak seperti biasanya, rapi khas orang kantoran.
"Umm silahkan nikmati waktu kalian. Chaeyoung, panggil aku jika terjadi sesuatu. Oke?" Jennie menepuk pelan pundak Rosé. Bagaimanapun ia khawatir mengenai Jungkook. Ia sudah cukup mendengar cerita-cerita menyakitkan mengenai hal yang Jungkook lakukan.
"Tidak usah khawatir" Rosé tersenyum dan menganggukan kepala pada Jennie.
Sementara Jungkook sekarang sudah duduk di kursi dihadapan Rosé.
"Apa kabarmu?" Jungkook memulai pembicaraan walaupun suaranya terdengar sedikit gugup. Tentu saja. Atas semua yang telah ia lakukan,ia berusaha untuk memperbaiki semuanya.
Namun untuk bersikap santai bukanlah hal mudah.
"Langsung saja. Apa tujuanmu dengan memberikan mainan yang banyak pada Jungyoung?" Rosé tak berminat menjawab sapaan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
1111 IN LOVE [Rosékook]✓
FanficCinta tidak bisa dijadikan sebuah permainan alasan untuk perselingkuhan,karena bagaimanapun cara pandangnya,perselingkuhan itu terlalu buruk untuk di kedoki dengan topeng berjudul cinta. -ROSEKOOK FANFICTION- ________________________________________...