Song Recommended :
The One Person, You
–Jessica–
************************************
Bunga akan tumbuh perlahan menjadi indah, lalu mati. Kemudian untuk mendapat bunga yang indah kembali,kita harus menanam bunga yang baru.
Banyak sekali orang yang mengibaratkan perasaan seperti bunga, namun salah. Terkadang perasaan yang telah layu dan sempat mati tidak perlu digantikan dengan yang baru, hanya perlu membuatnya kembali hidup.
Sederhana.
Namun prosesnya tak sesederhana itu. Perasaan bukanlah tumbuhan yang akan kembali segar setelah menyiram dan memberi pupuk.
Rosé.
Salah seorang yang mengakui bahwa perasaan yang telah mati atau layu tak memerlukan baru,hanya memerlukan agar perasaan yang telah layu itu kembali di pupuk agar kembali segar.
"Chaeyoung.."
Rosé yang saat itu tengah sibuk belajar meracik kopi sendiri dengan mesin kopi di kafenya menolehkan kepalanya.
"Oh? Jisoo unnie!" Rosé dengan sangat antusias menghampiri Jisoo dan memeluknya.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Rosé.
Jisoo hanya tersenyum dan memberi isyarat pada Rosé dengan mengusap perutnya.
Rosé menatap Jisoo bingung sebelum kemudian dia menyadari..
"Kau tengah hamil anak kedua? Oh yaampun" ucap Rosé kembali memeluk Jisoo bermaksud memberi selamat.
"Selamat siang" Rosé dan Jisoo menolehkan kepalanya kearah pintu masuk dan mendapati Jungkook yang baru saja memasuki kafenya.
Jungkook yang hanya mengenakan kaos hitam dan celana jeans hitam,serta jaket hitam. Ya khas Jungkook sekali serba hitam.
Ia tersenyum dan membungkukkan tubuhnya ketika melihat Jisoo.
Jisoo menatap Rosé dengan bingung,namun Rosé menganggukan kepalanya seolah memberi tahu Jisoo jika ia tak apa-apa.
Jisoo tersenyum,entah bagaimana firasatnya mengatakan jika kondisi hubungan mereka membaik.
Iya dia akui jika ia pernah begitu membenci Jungkook,lelaki yang telah membuat Rosé –yang sudah seperti adik kandungnya– hancur.
Namun bahkan ia tak tahu apa obat yang bisa mengobati kehancuran Rosé.
Hingga ia sadar,bahkan pria sebaik dan setampan Taehyung tak mampu,maka jawaban untuk obat rasa sakit itu adalah..
Jungkook.
Pria yang menciptakan rasa sakit itu,maka ia jugalah yang bisa menyembuhkannya.
"Selamat sore" Jungkook menyapa Jisoo dan Rosé setelah ia melangkah masuk dan mendekati Rosé.
Jisoo tersenyum,ia mendekati Jungkook.
"Bertanggung jawablah untuk memperbaiki apa yang telah kau hancurkan" ucap Jisoo seraya menepuk pundak Jungkook.
Rosé sendiri cukup terkejut dengan apa yang Jisoo katakan,namun ia begitu tersentuh,Jisoo benar-benar seperti pengganti Alice ketika ia jauh.
Jungkook awalnya tampak bingung,namun ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
1111 IN LOVE [Rosékook]✓
FanficCinta tidak bisa dijadikan sebuah permainan alasan untuk perselingkuhan,karena bagaimanapun cara pandangnya,perselingkuhan itu terlalu buruk untuk di kedoki dengan topeng berjudul cinta. -ROSEKOOK FANFICTION- ________________________________________...