20. Nembak

1.9K 159 7
                                    

-Berjuta perasaan untuk penyatuan hati yang berdetak seirama. Cinta itu indah bila di rasakan bersama. Tapi begitu menyakitkan jika hanya dirasakan sendiri. Cinta hadir tanpa paksaan dan bisa pergi jika hilang. Tapi apakah itu yang disebut cinta? Bukankah cinta yang sesungguhnya akan utuh meski ada rasa sakit?-

-Inascy-
-
Ayoo Lanjutt terusss!!

▪▪▪▪▪▪

Author Pov

Lisa dan Lay sudah sampai di sebuah cafe yang pada malam itu sedikit lebih ramai daripada malam lainnya. Ya karena malam ini adalah malam minggu malam dimana remaja yang sedang kasmaran bersenang senang bersama pasangannya.

Suasa cafe yang di dekor dengan banyaknya alat musik angklung di setiap sudutnya membuat cafe ini terasa begitu sederhana tapi memiliki nilai seni yang tinggi. Bau bunga lavender yang menyeruak di seluruh ruangan membuat siapapun yang berada di dalam cafe ini akan betah berlama lama.

Fyi ini cafe Sehun. Udah pernah diceritaiin di part 14 dan 15

Lisa hanya menunduk sedari tadi. Ntah apa yang ada dipikiran anak itu, apakah Sehun?

"Ini menu nya mas, mbak" seorang pelayan datang memberikan buku menu kepada keduanya.

"Lis mau lu mau pesen apa?" Tanya Lay kepada Lisa.

Mendengar namanya di panggil Lisa mengangkat kepalanya menatap Lay.
"Samain aja deh kek lu" Jawab Lisa.

Lay hanya menggangguk anggukan kepalanya lalu menatap buku menu di tangannya.

"Nasi goreng ayam 2 sama... hmm...sama jus mangga 2" Lay menutup buku menu itu dan tersenyum kepada pelayannya.

"Makanan akan siap dalam waktu kurang lebih 20 menit, Mas dan mbak mohon di tunggu" pelayan itu pergi meninggalkan keduanya.

Hening...

"Lis lo kenapa dah? Sakit?" Lisa yang sedang memainkan Hp menatap Lay. "Nggak kok. Yakali gue sakit haha" tawa garing Lisa.

Krikk krikk krikkk

Hening lagi. .

"Hmm.. Lis gue mau ngomong"

"Ngomong ae kaga ada yang larang"

Lay tampak berpikir sejenak.

"Gue mau jujur" Lay memandang Lisa dalam.

Lisa hanya diam menunggu kelanjutan dari omongan Lay barusan.

"Gue... suka sama lo Lis"

"Gue udah suka sama lo dari waktu pertama liat lo, waktu lo dimarahin sama Chen dan Xiumin di hari pertama MOS"

Lay menggenggam lembut tangah Lisa dan tersenyum. Lisa yang mendengar ucapan Lay sontak terkejut. Rupanya bukan hanya dia yang menyukai Lay di saat pertama ketemu. Tapi Lay juga ternyata memiliki perasaan yang sama.
Tapi apa ini? Kenapa Lisa tidak merasa bahagia? Bukankah seharusnya Lisa senang perasaannya terbalaskan? Tapi kenapa Lisa seperti ada yang mengganjal?

"Lis? Gue sayang sama lo. Lo mau jadi pacar gue?"

Apa yang harus Lisa katakan. Kalo Lisa terima sekarang nanti ia akan dikira playgirl karena dia udah jadi pacar sehun walau terpaksa.

Mungkin Lisa harus memikirkan dahulu sebelum mengambil keputusan.

Lisa senyum dan berkata

"Guee... gue boleh mikir dulu? Kasi gue waktu sampai hari senin"

Lay tampak agak sedikit kecewa karena jawaban Lisa tidak sesuai dengan yang diharapkannya.

"Iyaudah gapapa aku tunggu sampai senin. Dan aku berharap jawaban kamu sesuai dengan apa yang aku inginkan. Ingat aku sayang sama kamu"

Lisa tampak lebih tenang karena perkataannya dapat diterima oleh Lay dan tidak menyakitkan hati mereka.

Pukul 9 malam Lay mengantar Lisa pulang.

Saat ini mereka sudah sampai di depan rumah Lisa.

"Lis ingat aku tunggu jawabannya hari senin. Aku harap kamu terima aku" Lay mengusap lembut rambut Lisa membuat Lisa salah tingkah.

"Iyaa. Yodah gue masuk dulu bang"

Lisa melihat halaman rumahnya sudah tidak ada mobil Sehun. Apa Sehun udah pulang?

Lisa Pov

Gue masuk kerumah dengan perasaan campur aduk kaya adonan kue.

Gue harus gimana? Apa gue terima Lay dan putusin Sehun. Sehun pun kaya gak perduliin gue?

Lagian ngapa sih si bang Lay ngungkapinnya sekarang kenapa sebelum Sehun maksa gue?

Kalau ginikan gue jadi bingung.

Sebenernya gue bisa aja sih pacarin keduanya. Tapi gue gak mau dicap cewe murahan.

Kaya nya gue harus minta saran Ceye dan ketiga teman gue.
Ceye kan temen Lay sama Sehun udah pasti dia tau banyak tentang mereka.

▪▪▪

Sorry dikit lagi gada ide besok Inascy lanjut lagi.

Jangan lupa votment

Benci Jadi Cinta | HunlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang