***
"Kalian berempat benar-benar melihatnya?" tanya Teddy begitu keempat gadis di dalam studionya selesai menceritakan pengalaman mereka kemarin.
"Tidak sangat jelas," jawab Jennie. "Aku hanya melihat bayang-bayang seorang wanita bergaun putih polos dengan rambut acak-acakan dan bau rokok, Lisa yang melihatnya dengan jelas. Dan Sua! Dia melihat hantu yang mirip Jisoo di toilet,"
"Kalau hantu di toilet itu, hampir semua orang pernah melihatnya," balas Mino. "Wujudnya selalu menyerupai orang-orang di agensi, minggu lalu aku melihat Jinwoo hyung di toilet, padahal saat itu aku dan Jinwoo hyung baru selesai bicara di telpon, Jinwoo hyung masih di dorm, kalau wujud aslinya aku belum pernah melihatnya,"
"Jiyong oppa bilang yang di toilet itu wanita," ucap Lisa dengan tatapan menyelidikinya. Gadis itu tidak ingin mempercayai Jiyong, namun rasanya Mino jauh lebih tidak bisa di percayai– setelah Mino mengerjainya di lift tadi.
"Sudah ku bilang aku belum pernah melihat wujud aslinya, dia selalu berubah jadi orang-orang di agensi, menjadi diriku saja pernah. Sebelum debut aku berhadapan dengan diriku sendiri di toilet itu," balas Mino. "Dan rasanya aku mau pingsan saja saat itu,"
"Semua yang sering bekerja di agensi sampai malam sudah terbiasa dengan keberadaan mereka semua," ucap Teddy mencoba menenangkan. "Kalau kau memberitahu mereka untuk tidak mengganggumu, mereka akan berhenti, kalian hanya perlu bersikap seakan kalian tidak peduli dengan kehadiran mereka,"
"Bagaimana bisa? Yang di lift itu wajahnya mengerikan," susul Rose. "Wajahnya sudah membusuk dan hampir seluruhnya hitam,"
"Yang kulihat tidak begitu," ucap Lisa dan Jennie hampir bersamaan.
"Si wanita rokok itu sesekali muncul dalam bentuk gadis yang di ceritakan Jennie dan sesekali muncul dalam bentuk gadis di ceritakan Rose. Aku sudah melihat keduanya," ucap Teddy. "Dan keduanya tidak akan mengganggumu, dia hanya ingin memberi kalian selamat atas debut kalian nanti,"
"Beberapa hari sebelum debut, kalian akan melihat yang lebih parah," ujar Mino menakuti-nakuti. Seakan tidak belajar dari pengalaman, pria itu menggoda gadis-gadis di hadapannya dan langsung mendapat balasan. Kali ini, Mino mendapat sebuah pukulan dari Jisoo di kepalanya.
"Oppa! Jangan bilang begitu bodoh! Mereka akan semakin takut!" omel Jisoo. Gadis itu sudah terlalu sering menonton film horor dan mulai merasa kebal dengan sosok-sosok transparant yang muncul di agensi. Jisoo bilang, hantu yang ada di film jauh lebih seram dibanding hantu-hantu di agensinya. Walaupun ia tetap akan ikut berlari ketika hantu itu muncul dan teman-temannya ketakutan, seperti sebelum-sebelumnya.
"Kalau wanita dengan gaun berumbai-rumbai seperti gaun pengantin? Bagian depan gaunnya pendek, tapi ekor gaunnya panjang seperti gaun pengantin, wajahnya pucat hampir biru, dan tatapannya mengerikan, dia menatap seakan dia dapat membunuh orang yang di tatapnya," tanya Lisa membuat Teddy dan Mino bertukar tatap. Mino yang sebelumnya tengah mengaduh kesakitan, langsung memacu otaknya ketika Lisa bertanya.
"Aku belum pernah melihat yang seperti itu," jawab Mino. "Siapa yang akan menikah dan meninggal disini, hyung?"
"Aku juga belum pernah melihat yang itu, dimana kau melihatnya?" tanya Teddy dan Lisa mulai mengigit bibirnya. Isi kepalanya tengah berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau seniornya tidak mungkin membunuh sungguhan.
"Memangnya oppa tahu, bagaimana hantu rokok di lift itu mati?" tanya Jennie penasaran.
"Sebelum menjadi agensi semewah ini, dulu bangunan ini adalah gedung apartement tua," jawab Teddy. "Mereka tidak pergi bahkan setelah gedung ini di renovasi,"
"Wanita di toilet dulunya adalah mahasiswa yang bunuh diri di apartementnya," cerita Mino. "Dia tidak sanggup menyelesaikan tugas akhirnya, stress, depresi dan bunuh diri. Apartement tempatnya bunuh diri sekarang jadi toilet di lantai 2 itu, dan dia sering muncul disana,"
"Bagaimana oppa tahu?" tanya Rose yang sebenarnya juga penasaran. Gadis itu bimbang diantara penasaran dan takut.
"Aku melihatnya, seperti kilas balik, aku sedang buang air di sana, dan kisah itu berputar di kepalaku seperti sebuah film,"
"Kalau begitu, bagaimana dengan hantu di lift? Apa dia di bunuh?" tanya Lisa yang merasa hampir mendapatkan sebuah petunjuk dalam teka-teki di kepalanya.
"Apa si wanita rokok itu dulu pengantin yang di bunuh?"
"Setahuku dia sudah berada di tempat ini sejak jaman Joseon," jawab Teddy. "Sebenarnya dia tidak menetap di lift, aku sering melihatnya berkeliling di lorong-lorong dan dia bisa diajak mengobrol. Bobby yang sering mengobrol dengannya di studio saat lewat tengah malam,"
"Wah... Berarti aroma rokoknya itu dari kalian yang mengobrol dengannya sambil merokok," ucap Jisoo mencoba melucu namun tidak satupun dari temannya yang tertawa. Hanya Mino yang terkekeh kecil.
"Saat kau sendirian, kau bisa mengobrol dengannya. Aku pernah bertanya padanya dan dia benar-benar menjawabku," cerita Teddy. "Katanya, dulu dia adalah putri seorang Hakim kerajaan. Ayahnya di kejar karena berhianat pada Raja dan ia di jadikan sandera untuk memancing ayahnya. Selama menjadi sandera, ia di siksa dan di perkosa, tubuhnya sering di pakai sebagai asbak untuk mematikan rokok dan akhirnya ia dibakar hidup-hidup untuk menebus kesalahan ayahnya. Kurasa itu sebabnya ia mengeluarkan aroma rokok setiap kali muncul,"
"Kenapa oppa mengobrol dengannya? Oppa tidak takut?" tanya Jennie dengan suaranya yang mulai bergetar. Gadis itu kembali takut dan melihat sekeliling ruang studio rekaman itu, bulu kuduknya baru saja meremang lagi.
"Aku bekerja disini sampai lewat tengah malam, aku sering melihatnya dan walaupun awalnya memang kaget, lama kelamaan aku pun akan terbisa," jawab Teddy. "Kalian juga akan terbiasa nanti,"
"Aku hanya pernah melihat wanita rokok di lift dan di toilet, ku dengar masih ada banyak hantu lagi. Apa kau sudah melihat semuanya hyung?" tanya Mino
"Anniyo, aku juga hanya melihat si wanita rokok dan wanita di toilet. Hanya mereka yang sering menunjukan diri," cerita Teddy lagi. "Tapi ada satu orang yang sudah melihat semuanya, Jiyong. Dulu dia sering berjalan-jalan di agensi sendirian saat tengah malam, mencari inspirasi katanya dan ia sudah melihat semuanya. Katanya ada bocah laki-laki di tempat parkir lantai dua, lalu ada pria tua di tangga darurat, dan laki-laki berkalung rantai di atap. Van Big Bang selalu ada di tempat parkir lantai dua dan Jiyong sering menemani Seunghyun berjalan di tangga darurat, saat Seunghyun masih diet dulu,"
"Oppa... omong-omong soal Jiyong oppa... MV Jiyong oppa, She's Gone, apa modelnya masih hidup sekarang?"
"Tidak,"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Collection
FanficI wanna be your collection 💜 Oneshot and short fanfictions by yuwi