~
Kwon Jiyong, lahir dan tumbuh dalam keluarga kaya raya. Ayahnya seorang pengusaha besar dalam bidang otomotif dan ibunya seorang penulis buku terkenal. Ia pun memiliki seorang kakak perempuan yang sekarang tengah bersiap untuk mengambil alih jabatan ayahnya. Hidupnya di kelilingi kenyamanan, sejak kecil. Tidak sekeras keluarga kaya yang ada dalam drama, keluarga Kwon benar-benar baik. Tidak ada orang tua yang memaksa anaknya untuk meneruskan perusahaannya. Sang ayah mendukung mimpi yang inginkan kedua anaknya dan sang ibu mendoakan mereka. Kwon Dami, kakak Jiyong bermimpi untuk menjadi seorang CEO wanita yang keren dan sang ayah membantunya. Jiyong pun sama, kedua orangtuanya mendukung mimpi putra mereka untuk menjadi seorang Detektif.
Sayangnya, begitu menjadi detektif, kedua orangtua Jiyong khawatir kalau putra mereka akan hidup dalam pekerjaannya dan mengabaikan hidupnya sendiri. Mereka khawatir karena Jiyong sangat jarang pulang dan menjadi semakin kurus karena terlalu gila bekerja. Hingga akhirnya mereka menyuruh Jiyong untuk menikah. Di usianya yang baru 25 tahun— saat itu— Jiyong menikahi gadis yang sudah ia kencani selama 3 tahun terakhir. Namun menikah tidak seperti berkencan. Baru satu tahun ia menikah, namun rasanya hidupnya menjadi sangat berat. Di tahun pertama pernikahannya, ia masih berusaha menahan dirinya, berfikir kalau itu adalah masa peralihan yang harus ia lalui sebelum nantinya hubungan rumah tangganya membaik. Jiyong menikahi seorang pengacara yang saat itu tidak begitu hebat.
Memasuki awal tahun kedua, Jiyong yang masih sangat menikmati pekerjaannya di kejutkan oleh sebuah surat cerai yang di kirimkan istrinya. Selama tahun kedua itu, mereka terus bertengkar dan Jiyong menjadi semakin jarang datang ke rumah. Pria itu enggan menandatangi surat cerai mereka namun tanpa sadar mereka justru mulai tinggal secara terpisah. Di awal tahun ketiga, pada akhirnya Jiyong menyerah dan menandatangi surat cerai mereka. Pria itu membiarkan istrinya yang mengurus segalanya termasuk pembagian aset mereka. Saat itu Jiyong bahkan tidak peduli kalau gadis yang menceraikannya itu mengambil seluruh aset yang mereka usahakan berdua. Sebuah rumah dengan dua lantai dan sebuah halaman luas yang menjadi hadiah pernikahan mereka, Jiyong berikan pada wanita itu. Jiyong tidak mengambil apapun dari rumah tangga mereka.
Sampai di pertengahan tahun ketiga itu, Jiyong merasakan hidupnya benar-benar berubah. Kedua orangtuanya merasa kecewa karena perceraian itu dan hubungan mereka pun merenggang. Dari rumah yang mewah dan indah, ia kemudian pindah ke sebuah apartement kecil dengan satu kamar. Hidup disana selama sisa tahun ketiga.
Di akhir tahun ketiga itulah Jiyong bertemu dengan Lisa. Pria itu di larikan kerumah sakit usai tertikam ketika sedang bekerja. Lee Seungri yang mengenalkan mereka dan baru beberapa minggu saling kenal, mereka berkencan. Hubungan yang dapat mengisi ke kosongan dalam dada Jiyong selama beberapa bulan terakhir. Tanpa sadar, hubungannya dengan Lisa sudah lebih dari 1 tahun sekarang. Sudah 18 bulan mereka bersama dan selama itu juga Jiyong tidak pernah merasa sesak seperti pagi ini.
Karena ucapan Hanbin kali ini, ditambah pernyataan Lisa semalam, Jiyong menjadi sangat sesak. Kepalanya mengingat kembali bagaimana rasanya ketika orang yang paling di cintainya menghianatinya. Kepalanya mengingat kembali bagaimana wajah wanita itu dan yang lebih membuatnya merasa sesak adalah bayangan akan wajah Lisa ketika gadis itu tahu kalau Jiyong sama sekali tidak pernah mengurus perceraian mereka. Untuk saat ini, Jiyong sama sekali tidak tahu apa stastusnya di catatan negara, ia tidak pernah bertanya pada wanita itu apa mereka sudah benar-benar bercerai, ia tidak pernah tahu bagaimana kelanjutan sidang perceraian mereka yang selalu ia lewatkan. Untuk saat ini, Jiyong benar-benar ragu, ia sudah bercerai atau belum.
"Aku sudah tidak pernah menemuinya lagi, bahkan tanpa sidang sekalipun, kami sudah tidak lagi bertemu dan itu artinya kami sudah bercerai," ucap Jiyong pada bayangannya di cermin kamar mandi. "Aku tidak membohongi Lisa, kami sudah bercerai, bagiku kami sudah bercerai,"
Siang harinya, Jiyong datang sendirian ke rumah sakit. Seperti janjinya, ia datang ke rumah sakit di jam makan siang, namun tanpa Hanbin bersamanya. Pria itu berjalan ke arah UGD, kemudian menghentikan langkahnya ketika melihat Lisa tengah bicara dengan seorang yang dikenalnya— Kwon Dami.
"Kenapa noona ada disini?" tanya Jiyong sembari berjalan menghampiri kedua gadis itu. "Seseorang sakit?"
"Kau sakit? Kenapa tidak memberitahuku kalau kau sakit dan di rawat disini?" tanya Dami sementara Lisa hanya membalas tatapan Jiyong dengan sebuah gerakan bahu. "Eomma datang ke sini untuk pemeriksaan rutinnya dan dia marah karena tahu kalau kau sempat dirawat disini,"
"Kau memberitahu eommaku?" tanya Jiyong sembari menatap Lisa dengan tatapan menyelidik. Tatapan yang selalu berhasil membuat tersangkanya terintimidasi.
"Kurasa tidak, sebagai dokter aku tidak bisa memberikan catatan medismu, tuan Kwon,"
"Hhh... Ya, jadi kau mengatakannya setelah melepas jas putihmu itu? Bagus sekali dokter Kim," balas Jiyong sembari mengacak lembut poni Lisa. "Kau mengantarku pada masalah KDRT sekarang, dimana eomma? Sepertinya aku harus memberitahunya,"
Jiyong berpamitan pada Lisa untuk menemui ibunya, sementara Lisa masih harus mengurus beberapa pasien yang datang. Mereka harus menunda makan siang bersama mereka dan untung saja Hanbin tidak ikut. Nama baik Jiyong, bisa tercoreng kalau Hanbin melihat perlakuan ibunya nanti.
"Kau berkencan dengan dokter Kim?" tanya Dami setelah mereka masuk ke dalam lift menuju ruang pemeriksaan nyonya Kwon. "Kau benar-benar mengencaninya?"
"Noona baru tahu?"
"Ya! Kwon Jiyong! Apa kau gila? Dia belum pernah menikah!"
"Apa aku terlihat seperti akan menikahinya sekarang?"
"Kalian tinggal bersama?"
"Tidak, dia tinggal di rumah sakit dan aku tinggal di kantor polisi,"
"Kau tidak belajar dari pengalamanmu? Appa tidak akan menyukainya,"
"Tapi eomma menyukainya, dia dokter bedah untuk operasi usus buntu eomma, tahun lalu,"
"Kau tidak akan bisa menikahinya, appa tidak akan mengizinkannya, dia terlalu sama dengan Hyorin! Wanita itu sudah membuat appa merasa sangat buruk dan sekarang kau mengencani gadis yang sama persis sepertinya?! Woah... Kau benar-benar bodoh untuk masalah seperti ini,"
"Mereka berbeda,"
"Mereka sama," ucap Dami kemudian. "Jangan menyangkal, kau menyukai Lisa karena dia sama seperti Hyorin. Dia terlihat lembut tapi keras kepala, seperti Hyorin. Dia akan berusaha terlihat kuat tapi dia tidak begitu, seperti Hyorin kan? Dia terlihat hebat tapi dia akan terus membutuhkanmu. Dia membuatmu merasa sangat di butuhkan, iya kan? Dan gadis sepertinya, tidak akan tahan hidup denganmu, kalau kalian menikah, kau hanya akan membuat gadis seprtinya tersiksa dengan kesepian. Akhir pernikahanmu akan kembali sama, kau akan membuat appa dan eomma-"
"Hentikan," potong Jiyong yang lagi-lagi terlihat sangat marah. Lagi-lagi ia di buat sangat marah hari ini. "Aku tidak akan menikahinya, aku tidak akan menikah lagi jadi kau tidak khawatir tentang hubunganku. Katakan pada eomma kalau aku mendapat kasus baru dan harus pergi ke TKP siang ini, aku tidak bisa menemuinya," lanjutnya yang kemudian keluar dari lift dan meninggalkan Dami disana. Pria itu melangkah melalui tangga darurat untuk segera keluar dari bangunan yang membuatnya sangat sesak itu.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Collection
Fiksi PenggemarI wanna be your collection 💜 Oneshot and short fanfictions by yuwi