8. Wildflower 6

1.3K 215 5
                                    

***

"Akhirnya..." seru Lisa setelah hampir 30 menit gadis itu menatap layar handphonenya. Lisa sudah berada di rumahnya, Jisoo, Rose dan Eunwoo tengah mengobrol dan minum beer bersama di ruang tamu sementara Lisa duduk di dapur sembari menunggu seseorang menelponnya, Kwon Jiyong. Tiga puluh menit lalu, Lisa menelpon Jiyong dan Jiyong menjawabnya. Namun panggilan itu tidak berlangsung lama, karena Jiyong sedang sibuk. "Halo? Lama sekali... Ku pikir saat oppa bilang nanti akan menelponku lagi, itu hanya berarti beberapa menit,"

"Maaf, aku baru selesai meeting. Ada apa? Makan malammu tidak berjalan lancar?" tanya Jiyong di sebrang panggilan itu. Saat Lisa menelponnya tiga puluh menit lalu, Jiyong tengah meeting dengan beberapa pemegang saham dan Jiyong menjawab panggilan itu hanya untuk bilang kalau ia akan menelpon Lisa lagi nanti.

"Anniyo, makan malamnya berjalan sangat lancar," ucap Lisa sembari melihat jam di dinding dapur rumahnya. "Tapi apa yang di bicarakan dalam meetingmu oppa? Lama sekali meetingnya, sudah hampir jam 11 malam,"

"Ini dan itu, jadi apa yang ingin kau bicarakan? Aku akan menyetir pulang sekarang, bisa kau menemaniku sampai aku sampai di rumah nanti? Rasanya aku akan sangat mengantuk kalau menyetir sendirian," balas Jiyong, di susul suara kunci mobil yang terbuka serta suara mesin mobil yang baru di nyalakan.

"Hm... Sebenarnya aku tidak keberatan, tapi biasanya bayaranku lebih banyak kalau harus bekerja malam hari begini, mengoceh 1 jam tidak mudah, oppa,"

"Akan ku belikan camilan untuk latihanmu besok,"

"Hehe... Aku latihan setelah jam makan siang besok. Jadi apa ada topik khusus yang ingin oppa bicarakan sekarang?" tanya Lisa yang kemudian melompat turun dari meja marmer di dapurnya dan melangkah ke meja makan untuk duduk disana. "Eunwoo-ya!! Cha Eunwoo!!" teriak Lisa dengan sedikit menjauhkan handphone dari kepalanya, agar Jiyong tidak terkejut mendengar teriakan tiba-tibanya.

"Apa?" jawab Eunwoo yang berjalan menghampiri meja makan, hanya beberapa meter dari ruang tamu. Bahkan sebenarnya Jisoo dapat melihat Lisa kalau ia mau berbalik.

"Ambilkan aku jus jeruk di lemari es," pinta Lisa membuat Eunwoo menghela nafas kesalnya.

"Ya! Cha Lisa! Lemari esnya hanya 3 langkah dari tempatmu duduk sekarang!" keluh Eunwoo yang masih belum beranjak menghampiri lemari es. "Ambil saja sendiri!"

"Noona, panggil aku noona, dasar tidak sopan,"

"Astaga... Kau hanya tiga menit lebih tua dariku," keluh Eunwoo, sementara di sebrang panggilan Lisa, Jiyong hanya terkekeh mendengar pertikaian kakak beradik itu.

"Dan aku bersyukur karena keluar 3 menit lebih awal darimu. Aku tetap noonamu... Cepatlah ambilkan jus jerukku, kakiku sakit setelah latihan seharian," balas Lisa yang kemudian terkekeh karena akhirnya Eunwoo bergerak ke lemari es dan mengambilkan jus jeruk untuknya.

"Ini, dan jangan memanggilku hanya untuk melakukan ini lagi!" seru kesal Eunwoo sembari menaruh sebotol besar jus jeruk di depan Lisa. "Minum saja dari botol, atau ambil gelas sendiri! Jangan malas! Kau akan cepat keriput kalau malas, noona,"

"Aigoo... Terimakasih Eunwoo-ya..." balas Lisa sembari menepuk-nepuk pelan pantat Eunwoo.

"Ya! Ini namanya pelecehan!" protes Eunwoo sembari bergerak menjauhi Lisa, memutari meja makan dan akan kembali ke ruang tamu.

"Huh? Kenapa? Apa kau tidak ingat kalau kau sering berlarian di halaman sambil telanjang? Ckckck..." komentar Lisa sembari menggelengkan kepalanya, seakan ia sangat jauh lebih tua dibanding Eunwoo, seakan dulu ia tidak melakukan hal yang sama dengan Eunwoo.

"Wah... Kau benar-benar sedang mencari masalah denganku? Sekarang?" seru Eunwoo yang kemudian berjalan menghampiri Lisa. Lisa memang mendapat peran kakak di rumah, tapi Eunwoo tetap saja seorang pria yang bisa dengan mudah mengalahkan Lisa dalam sebuah perkelahian fisik. Tidak sulit bagi Eunwoo untuk mengunci tubuh Lisa dan mengelitiki Lisa sampai gadis itu menangis.

"Hehe... Tidak sekarang, aku sedang bekerja sekarang," ucap Lisa yang kemudian melompat turun dari kursi yang ia duduki dan berlari menaiki tangga di dekat lemari es. Gadis itu melarikan diri kekamarnya sebelum Eunwoo sempat menangkapnya. "Haha... Oppa kau masih disana?"

"Ya... Aku masih disini dan mendengarkan semuanya," balas Jiyong setelah mendengar Lisa kembali bicara padanya. "Kau berhasil melarikan diri dari Eunwoo? Jahil sekali, memanggilnya hanya untuk mengambilkan jus yang sama sekali tidak kau minum,"

"Astaga! Aku lupa membawa jusnya," ucap Lisa kemudian ketika ia menyadari kalau jusnya masih di meja makan. Ia juga baru sadar kalau suara samar Eunwoo yang kesal masih terdengar dari kamarnya. "Hehe... Aku akan meminum jusnya nanti, saat Eunwoo sudah tidur saja,"

"Kalian hanya berdua di rumah?" tanya Jiyong kemudian. Mendengar Lisa dan Eunwoo, membuatnya kembali mengingat suasana di rumahnya sendiri. Jiyong juga punya seorang kakak perempuan, seperti Eunwoo.

"Tidak, ada Rose dan Jisoo eonni juga disini, Jennie eonni juga sedang dalam perjalanan kesini," ucap Lisa dan Jiyong hanya menggumam mengiyakan, pria itu tengah menyetir di tengah sepinya malam sekarang. "Kenapa oppa menyetir sendiri hari ini? Dimana asistenmu?"

"Kusuruh pulang lebih dulu karena meetingnya berlangsung lebih lama dari seharusnya,"

"Memang apa yang dibahas? Kenapa lama sekali? Apa agensi akan bangkrut?"

Lagi-lagi Jiyong terkekeh mendengar pertanyaan Lisa. Terkadang gadis itu bisa terlihat sangat cerdas, namun di lain waktu, pertanyaan-pertanyaan yang Lisa ajukan justru membuat Jiyong berfikir yang sebaliknya. 

"Tidak, agensi belum akan bangkrut, jadi bekerja keraslah agar agensi tidak bangkrut," jawab Jiyong setelah terkekeh. Kalau Jisoo dan Rose mengidamkan suara Hyunbin, maka suara lembut Jiyong adalah suara yang Lisa idam-idamkan. "Kami hanya membahas masalah ini dan itu,"

"Apakah di agensi ada banyak masalah sekarang?"

"Kau tahu ada berapa kepala di agensi? Ratusan kepala setiap hari datang ke agensi dan semua kepala itu datang dengan membawa masalah masing-masing, tentu saja ada banyak masalah di agensi. Kenapa? Kau sedang sangat khawatir agensi bangkrut? Tidak perlu khawatir, agensi tidak akan bangkrut hanya karena beberapa rumor,"

"Kalau begitu, boleh aku menambah satu rumor lagi?" tanya Lisa setelahnya. "Tadi aku pergi makan malam dengan Mino oppa dan sepertinya ada yang mengambil foto kami,"

"Astaga... Mengurus anak perempuan ternyata lebih sulit dibanding mengurus anak laki-laki, kemarin Jennie dan sekarang kau? Pantas saja Hyunsuk hyung lebih senang merekrut anak laki-laki,"

"Hehe... Apa aku akan dapat masalah?"

"Kurasa iya, tapi akan ku usahakan agar beritanya tidak keluar. Terimakasih karena kau memberitahuku lebih dulu," jawab Jiyong kemudian. "Kau akan membuatku tidak tidur semalaman,"

"Apa oppa ingin ku temani semalaman? Haruskah aku kerumahmu? Hehe... Maaf, kami hanya ke YG Republique, aku tidak menduga kalau akan ada seseorang yang mengambil gambar kami,"

"Tsk... Kau hanya akan menggangguku kalau datang kesini, tidak perlu, terimakasih," ucap Jiyong yang tanpa sadar obrolan itu sudah berlangsung lebih dari 30 menit. "Tapi apa makan malammu berjalan lancar? Jadi, apa Mino mengajakmu berkencan lagi?"

"Anniyo, Mino oppa sama sekali tidak menyinggung masalah itu," jawab Lisa. Gadis itu menceritakan semua yang ia bicarakan dengan Mino sampai Jiyong tiba di rumahnya dan kemudian mematikan panggilan mereka. Memberi waktu beberapa menit untuk Lisa bermain dengan teman-temannya sebelum mereka harus beristirahat dan pergi tidur.

***

CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang