Dalam perjalanan pulang dari kantornya suasana hati Aiden benar-benar buruk. Kenyataan siapa kakak kandung Jase seakan masih belum bisa diterimanya. Bagaimana dia harus menyampaikan informasi itu pada Jase? Karena itu dia mengabaikan seluruh harga dirinya dan menghububungi Brams _paman Spencer_ terlebih dulu untuk memastikan semuanya benar. Aiden kembali mengingat percakapan mereka yang berhasil membuat Aiden emosi.
"Apa yang membuatmu bersedia menghubungiku Aiden?" Tanpa menunggu dipersilahkan Bram menghempaskan tubuhnya di sofa ruang kerja Aiden.
Aiden menegang sesaat menahan emosinya agar tidak menghampiri pria yang selama hampir 3 tahun ini dibencinya. Ini semua demi Jase. Gumam Aiden pada dirinya sendiri untuk mengendalikan emosinya. "Aku ingin memastikan kebenaran semua data Tiffany Meyer yang kau berikan padaku." Tanya Aiden tajam tanpa beranjak dari tempat duduknya dibalik meja.
"Kau meragukanku?"
"Tak pernah sedikitpun aku berpikir untuk tidak meragukanmu. Aku tidak pernah percaya padamu."
"Tapi kau memintaku untuk menyelidiki kasus ini karena kau tahu hanya aku yang bisa melakukannya." Bram menyeringai pada Aiden.
Aiden mengepalkan tangannya berusaha agar tidak berdiri dan langsung menghajar pria baruh baya yang kini sedang tersenyum mengejek padanya. Dia tak mau mengakui kalau memang dia membutuhkan pria itu. "Dad yang memintamu membantu bukan aku."
"Terserah." Bram melambaikan tangannya acuh pada Aiden seolah tak menyadari aura gelap yang sedari tadi sudah membayangi pria itu sejak kedatangannya. "Aku bisa memastikan kalau data itu asli Aiden. Data itu dikunci menggunakan user pemerintahan dan hanya orang-orang dengan jabatan tinggi yang bisa mengakses semuanya. Bill mungkin teknisi komputer terhebat di London tapi bahkan orang kebanggaanmu itu tidak akan bisa mengakses data itu." Bill adalah seorang programmer handal yang selalu menjadI incaran perusahaan-perusahaan software besar. Tapi dia lebih memilih menjadi programmer lepas dan mengabdikan sebagian hidupnya untuk membantu Aiden. Sahabat sekaligus penyelamat hidupnya. Kalau tidak diselamatkan oleh Aiden mungkin sekarang pria itu sudah membusuk dipenjara atau lebih buruknya membusuk dengan tanah setelah menjadi target mafia besar karena tidak bersedia menjadi kaki tangan mereka.
Aiden menegang sebelum akhirnya kembali bisa menjaga ekspresi wajahnya. Dari mana Brams tahu kalau Bill bekerja untuknya? Hanya segelintir orang kepercayaan Aiden yang mengetahui kalau selama ini Bill ada dibalik semua kepiawaian Aiden untuk mengakses data lawannya dengan mudah dan menyembunyikan sendiri semua data pribadinya. Tapi mengingat siapa Brams Aiden tidak mau repot-repot menanyakannya. "Aku percaya padamu." Gumam Aiden entah sadar atau tidak yang langsung ditanggapi dengan tawa menggelegar dari Brams. Aiden memberi tatapan membunuh pada pria yang masih tertawa terbahak-bahak didepannya itu. "Ada yang lucu?"
"Kau mengatakan kalau kau percaya padaku padahal belum lewat 15 menit yang lalu kau mengatakan tak pernah percaya padaku."
Aiden mendengus kesal mengingat kembali semua percakapannya dengan Brams. Dan sekarang yang diinginkannya hanyalah cepat sampai diapartemennya dan memeluk wanita yang sangat dicintainya itu. Membayangkannya saja sudah mengurangi emosi Aiden. Tapi setelah menemukan apa yang terjadi diapartementnya bukannya menurunkan emosi justru membuatnya semakin frustasi.
Awalnya Aiden terkejut melihat apartementnya yang seperti terkena badai katrina. Bantal-bantal sofa berserakan dilantai, beberapa vas bunga pecah dan yang membuat Aiden mengumpat saat melihat dapurnya yang sudah tidak berbentuk. Semua sayuran bertebaran didapur seolah baru saja terjadi perang sayuran, beberapa telur pecah mengotori dinding dan lemari es, tepung-tepung bertebaran dimana-mana. Apa yang sebenarnya terjadi? Tapi kemudian Aiden melantunkan berbagai sumpah serapah saat samar-samar mendengar suara-suara dari ruang santainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate And Wishes In Autumn
RomanceDimanapun kau bersembunyi jika takdir berkata "ya" maka kau akan tetap bertemu dengannya. Ketika pahitnya kenangan masa lalu tak bisa dihapus satu-satunya hal yang mampu dilakukan Jasmine hanyalah membuat benteng dalam hatinya dan menyembunyikan sem...