Hujan deras yang tengah mengguyur kota bandung kali ini benar benar sangat parah, malam yang kelabu dengan hujan yang turun ditambah suhu yang makin mendingin membuat orang orang malas untuk keluar dari rumah mereka, namun tidak dengan seorang gadis yang kini tengah menggerutu dibawah payung berwarna hitamnya
"Ck kenapa disaat saat kaya gini sih!"sang gadis hanya mencak mencak sendiri ia bahkan tidak menghiraukan siulan siulan nakal dari orang orang, oh sepertinya mereka harus tau bahwa siulan juga termasuk dalam pelecehan seksual, kembali lagi pada sang gadis yang kini sudah berada disalah satu mini market yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumahnya, ia mencari tempat yang dianggapnya aman untuk menyimpan payungnya, setelah melihat lihat satu satunya tempat yang aman hanya didalam, mengingat diluar mini market ini bukan hanya ada dirinya banyak orang yang diam diluar untuk berteduh, jadi mau tidak mau si gadis membawa payung tersebut kedalam, ia berjalan kearah rak rak barang yang menempel dengan dinding kemudia mengambil salah satu dari barang barang tersebut dan langsung membayarnya kekasir, setelah membayar gadis tersebut pun bergegas pulang kerumahnya namun niat tersebut ia urungkan ketika pikirannya memunculkan betapa lezatnya martabak manis yang berada dipersimpangan jalan, ia melangkahkan kakinya kearah yang bukan menuju rumahnya.
Untuk sampai ke tujuannya gadis itu harus melewati dua lampu merah, dan kini ia sudah berada dilampu merah pertama, awalnya semua baik baik saja sampai ia melihat seorang anak kecil yang tengah berlari kencang mengejar sesuatu dari arah yang berlawanan dengannya, mungkin jika sudah lampu merah itu tidak akan menjadi masalahnya namun ini akan menuju dua puluh detik kendaraan harus berhenti dan dari arah yang berlawanan lainnya terlihat mobil sedan hitam yang sepertinya tidak ingin terjebak dalam lampu merah, ia tau bahwa ia memiliki waktu dua puluh detik untuk menyelamatkan anak kecil tersebut, dan tanpa berpikir panjang gadis tersebut melemparkan payungnya asal dan berlari sekencang mungkin untuk melindungi anak kecil yang kini malah diam ditengah jalan akibat silau lampu kaca
BRUGG
Ia berhasil menyelamatkan anak kecil tersebut meski ia merasa tidak enak akibat telah membuatnya menangis, dapat ia dengar suara teriakan seluruh orang yang berada disana ia juga dapat melihat jika anak kecil tersebut sedikit mengalami lecet dan ia tersenyum bersyukur setidaknya luka lecet tidak terlalu parah meski ia tidak tau apakah orang yang baru saja ia selamatkan itu mengalami cedera didalam tubuhnya
Semoga tidak
Orang orang mengerumuninya, namun tidak ada satu pun yang bertindak ia dapat merasakan bagaimana kejamnya hujan yang mengguyur tubuhnya hingga kedalam tulangnya, dan bagaimana sadisnya udara yang semakin menurunkan suhunya bersamaan dengan bau anyir yang terus menerus keluar dan bercampur dengan air hujan, pendengarannya mulai melemah begitu pula dengan penglihatannya yang mulai meredup, suasananya begitu riuh bahkan sampai semuanya gelap
"AYAH!"
Tbc
Junros lagi gais