part 6

316 29 0
                                    

Jaehyun memandang rose khawatir, apa yang ia lakukan baru saja adalah hal yang benar-benar memacu adrenalinnya. Bagaimana tidak ia bahkan menerobos masuk tanpa pikir panjang, meski kakinya terus bergetar

"Udah gue nggak papa"ujar rose menenangkan

Seharusnya ia yang takut, bukan laki-laki yang tengah memandangnya ini, jaehyun menghela nafas, "jae dia nggak bakalan nyakitin gue, lo harus percaya sama gue".

Keesokan paginya, ayah dan kakak-kakaknya menanyakan rose berbagai hal, dan ia lelah mengatakan jika dirinya baik-baik saja, mengenai bagaimana 'dia' menghilang rose tidak terlalu tau, karena begitu jaehyun menggebrak pintu rumahnya tiba-tiba saja listrik menyala bersamaan dengan hilangnya 'dia'. "Ayah, kak aku sekolah ya". "Udah telat"pamit rose, untung saja hari ini ia harus kesekolah jika tidak bukan tidak mungkin jika ia akan terus ditanyai sampai nanti malam

Saat rose membuka pintu rumahnya, ia begitu kaget ketika melihat sosok yang ia kenal tengah berdiri didepan pagar

Astaga

Rose berlari, sementara sosok tersebut hanya tersenyum. "Ngapain lo?"tanya rose

"Tentu saja menjemput tuan putri". "Gue denger kemaren ada setan yang masuk kerumah lo"

"Jaehyun yang ngasi tau?"tanya rose, "iya"

"Ro----eh bambam sini masuk dulu"panggil ayahnya, bambam yang kini tengah berdiri disamping motor ducatinya itu hanya menggangguk, "nanti aja om, udah telat soalnya"ujar bambam

"Ayo"ajaknya

"Ayah aku berangkat ya!"pamit rose lagi lalu ia membuka pintu pagarnya, bambam menyerahkan helm yang sengaja ia beli untuk rose, dan rose menerimanya

"Gue naik ya"ujar rose lalu naik keatas motor, "buset berat"celetuk bambam, satu pukulan melayang

"Daaa yah"

"Hati-hati"

"Om saya pamit ya"pamit bambam lalu melajukan motornya pelan, namun hal tersebut hanya berlaku sampai pertigaan rumahnya, karena sesaat kemudian bambam mengendarai motor tersebut benar-benar seperti orang gila

junros : won'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang