Seminggu berlalu, dan hampir selama empat hari belakangan ini hubungan rose dan june dapat dikatakan mengalami perubahan sejak mereka harus selalu mengunjungi rumah satu sama lain akibat tugas kelompok yang diberikan. Seperti hari ini, rose baru saja mendudukan dirinya pada sofa empuk nan nyaman yang terletak diruangan tamu, dua hari yang lalu rose berjumpa dengan orangtua june dan hari ini ia bertemu dengan adik pemuda tersebut
Goo Byunggon
"Halo kak"
Rose tersenyum lalu balik menyapa, setelah dua kali berkunjung akhirnya rose bertemu dengan adik kelasnya ini, bahkan saat disekolah pun untuk melihat batang hidungnya sangatlah sulit mengingat byunggon dan june memiliki sifat yang sama
Terkadang terlihat
Terkadang harus membuat pusing guru kedisiplinan akibat mereka yang tanpa ragu memanjat pagar atau bahkan tembok sekolah"Lo mau minum apa kak?"tanya byunggon basa-basi, "ga usah, gue udah bawa"tolak rose
Byunggon yang memang pada dasarnya hanya menawarkan lalu mengangguk, dan kedatangan june dengan tatapan bingungnya membuat byunggon beranjak dari tempatnya berdiri
"Setelah gue pikir-pikir, lo akrab juga ya sama adik gue"ujar june
Rose terdiam sejenak, "emang iya?"tanya rose dan june mengangguk mantap. Ia masih ingat ketika bagaimana cara adiknya itu menyapa rose tempo hari dan bagaimana cara rose meresponnya
Byunggon bukan orang supel dan pandai berteman, dan aneh rasanya ketika ia tanpa ragu menyapa orang yang bahkan belum genap enam bulan bersekolah disekolahnya
"Ngomong-ngomong hari ini gue ga bisa lama-lama"ujar rose yang teringat akan janjinya pulang lebih awal pada ayah dan juga kedua kakaknya, june mengangguk, saat disekolah tadi rose sudah menjelaskan alasannya
"Ya udah kalo gitu kita langsung aja lanjutin buatnya".
Dilain tempat, jaehyun yang kini baru saja beristirahat setelah hampir selama satu jam bermain basket tanpa henti mendudukan dirinya dipinggir lapangan, berada diantara yugyeom dan juga jungkook yang sudah duduk terlebih dahulu
"Jaehyun anjeng!"umpat jungkook
Pemuda itu nyaris saja menduduki jari lentiknya, alih-alih membalas umpatan dari sang sahabat atau sekedar meminta maaf jaehyun lebih memfokuskan mata rabun jauhnya pada bayangan samar yang kini kian menjelas ditambah dengan bisikan dari yugyeom yang mengudara
"Kook"
Dari tempat mereka duduk kini, berjarak hanya sekitar satu meter berdiri seseorang yang amat mereka kenal, siapa lagi jika bukan jung eunha. Masa lalu seorang jeon jungkook yang sudah ia relakan
"Jae ayo cabut lo bilang mak lo masak banyak"ajak jungkook tanpa berniat merespon panggilan sosok dihadapannya kini, sementara itu mera menarik napasnya dalam lalu menghembuskan kasar. Pemuda ini masih menghindari dirinya
"Kamu masih marah ternyata"
Baik jaehyun maupun yugyeom hanya terdiam, menyaksikan bagaimana cara jungkook memandang masa lalunya ini
"Mau ngomong apa lo?"tanya jungkook pada akhirnya, "mending lo jauh-jauh me, gue ga mau kalo nanti pacar lo salah sangka"ketusnya
"Aku mau minta maaf"ujar mera
Jungkook menarik salah satu ujung bibirnya, lalu terkekeh pelan
"Gue udah maafin lo dari awal lo selingkuh sama temen gue"
"Lurr ayㅡlah ra ngapain lo?"
Minggyu memandang mera bingung, disini tidak ada june pacarnya, dan hanya ada jaehyun, yugyeom dan juga
Ah shit
"Mending lo cabut gih, gue ga mau nanti si june dateng-dateng ngamuk ke jungkook gara-gara lo"ujar minggyu
Sejenak terjadi keheningan yang amat berat, hingga akhirnya jaehyun juga ikut serta menghusirnya secara halus
"Bener-bener ga habis pikir gue, udah punya june napa masih aja nyari elo sih kook"ujar yugyeom yang sedari tadi hanya diam menyimak, jungkook mengedikkan bahunya acuh toh ini bukan masalahnya
"Ayo cabut"ajak jungkook lalu beranjak
Disaat jungkook yang sudah semakin jauh, minggyu secara tiba-tiba bersuara, membuat kedua sahabatnya ini mengangguk setuju
"Salut juga gue ama tu bocah, padahal waktu smp bucinnya udah kaya orang gila". "Kalo gue jadi dia udah gue patahin aja kali ya tulangnya si junet?"
"Heh anak pungut ayo!"
Tbc
