new year

1K 83 10
                                    

'hyung,  cepat kita terlambat' teriak namja dari ruang tengah apartemennya. Membuat namja yang masih sibuk di dapur bergerak dengan terburu buru. 

'sebentar' teriaknya dari dapur membuat namja yang berdiri dibelakangnya berdecak. 

'kau mengagetkanku' badannya bergetar hebat saat matanya mendapati seseorang di belakangnya. 

'apa yang kau lakukan, cepat hyung' katanya dengan nada baritonya, matanya masih sibuk memperhatikan kakak tertuanya sibuk memasukan makanan yang baru ia buat kedalam termos makanan. 

'kau sakit hyung?' tanyanya saat melihat hyung nya memasukan bubur kedalam termos yang sudah ia pegang. 

'tidak'

'tae bantu aku pindahkan air jahe itu kedalam tempat minum'

'cepat' sekarang giliran namja bersuara agak tinggi itu membuat kaget adik nya yang dengan tiba tiba muncul di dapurnya.

.  

'apa yang membuatmu sangat lama hyung' tanya namja yang sudah duduk dengan santai. tidak, bahkan telalu santai karena menunggu aggotanya yang tak kunjung datang. 

matanya menangkap namja yang mereka tunggu datang dengan kantong besar dan terlihat berat. 

'apa itu?' tanya sang leader dengan handphone masih ditangannya. 

'apa itu makan siang untuk kami hyung?' 

'benarkah? sini aku bantu hyung' tangan kekar sang magnae sudah menarik kantong besar yang dibawah oleh seokjin, berharap benar jika yang ia bawa adalah makan siang untuk mereka. 

setelah semua tertata dengan rapih,  seokjin memilih kursi di belakang dekat dengan yoongi yang sudah duduk dengan sangat amat santai. 

'selesai?' kata roommate nya dengan santai, seokjin hanya mengangkat alisnya malas. Obrolan singkat yang terjadi antara keduanya membuat jungkook dan namjoon yang duduk di kursi depan mereka kembali mengacuh kan mereka, entah arah percakapan itu mengarah kemana mereka tak peduli. 
.
.

Mereka sampai digedung mbc lebih pagi dari yang lainnya. Membuat mereka lebih leluasa beraktifitas tanpa harus memikirkan sekitar. 

'jungkook ah,  bantu aku mambawa ini' diserahkannya kantong besar yang ia bawa pada magnae nya,  mau tak mau jungkook mengambil kantong besar itu,  karena semua member nya sudah berhamburan kedalam gedung setelah mobil mereka terparkir. 

'yak. Jangan digoyang goyangkan kantung nya jungkook' jin melihat jungkook membawa kantongnya sedikit kasar membuat kantongnya bergoyang.  Bukannya mendengarkan ucapan hyung nya,  jungkook menggodanya dengan berjalan sedikit bersenandung dan menyilangkan kakinya. Bak anak kecil mendapatkan permen. 

Seokjin tidak bisa menghentikan tingkah jungkook, karena dirinya pun masih sibuk membenahi barang bawaannya di mobil. 

'seokjin ah, kau akan pindah kesini?  Lihat barang bawaanmu itu?' kali ini manager kesayangannya yang memandang barang bawaan dari anak asuhnya. 

'untuk apa kau membawa bantal?'

'tolong aku bawakan saja hyung.  Aku malas menjawab pertanyaanmu' jawabnya dengan tidak sopan pada seseorang yang yang lebih tua darinya disimpannya bantal leher yang ia bawa dan selimut di tangan manager kesayangannya dan seokjin berlalu meninggalkan sang manager di belakang. 
.
.

Di ruangan lain di gedung yang sama. 
Beberapa gadis masih berkumpul di ruangan untuk mengecek kondisi kakak tertuanya.

'unnie,  kau yakin akan baik baik saja?' tanya yeoja bermata minimalis, dengan tangan mengelus punggung tangan kakaknya.  Karena tidak kuat menjawab sang kakak hanya mengangguk. 

Seokjin And Irene Oneshot Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang