deep talk

1.1K 86 18
                                    

'lastly... ARMY i love youuuu' senyum yeoja mengembang sangat lebar saat mendengar dan melihat namja dan teman temannya memberikan ucapan terimakasih di layar ponselnya. Senyum bangga haru tak lepas darinya malam ini.

'unn.. Belum tidur?' suara pintu terbuka dan membuatnya meletakan benda kotaknya sembarang.

'wae? Besok kita harus bangun pagi' yeoja yang lebih muda dari nya tapi seolah dialah kakak tertua di grup nya. Yang selalu memastikan membernya sudah beristirahat atau sekedar menanyakan kabar nya setiap saat.

'nde, setelah ini' aku membuka selimut yang sudah terpasang menutupi setengah dari tubuhku, tapi sepasang matanya masih kuat tak ingin dipejamkan. Membuatnya menyibukan diri dengan benda kotak canggihnya.

'unn.. Akhir akhir ini sepertinya kau banyak diam?' bukannya membiarkan sang kakak tidur, dia malah mendekati dan duduk di kasur empuk sang kakak.

'hm. Mungkin terlalu lelah saja, kalian juga pasti sama' sikap dewasanya lah yang selalu bisa menenangkan membernya, walau bukan hanya lelah yang ia rasakan.

'apa kalian baik baik saja?' semakin penasaran sang adik menanyakan hal yang lebih pribadi tentang kakak nya.

'aku dan seokjin?' sang adik hanya mengangguk pelan

'wae? Apa kami terlihat seperti tidak baik baik saja?' lagi lagi senyuman manis nya ia berikan sebagai jawaban untuk adiknya.

Sang adik hanya diam memandang sang kakak cemas.

'kami baik baik saja wen, mungkin karena kami sibuk dengan aktifitas masing masing membuat kami seperti tidak baik baik saja. Hm?' entah keberuntungan atau bukan yang dirasakan irene, mempunyai adik yang sensitif seperti wendy. Dia dapat dengan mudah menebak jika sesuatu terjadi pada membernya.

'sudahlah. Jangan terlalu mencemaskan aku. Aku baik baik saja ok! Lebih baik kita fokus pada comeback kita' tangannya memberikan isyarat okeh dan memeluk tubuh mungil adiknya.

'baiklah. Ingat unnie, jika ada apa apa harus beritahu kami. Kami tidak mau kejadian seperti dulu terulang lagi' irene hanya tertawa kecil mendengar ancaman dari wendy.

'ndee.. Cepat kembali ke kamar dan istirahat' pinta nya dengan lembut dan di sambut senyum manis dari adiknya.
.
.

Irene masih berkutat dengan ponsel nya. Entah kenapa dia belum bisa memejamkan matanya padahal hari sudah semakin larut, dan besok dia harus bangun pagi pagi sekali. Otak dan pikirannya sibuk memikirkan sesuatu.

Sesuatu yang membuatnya berfikir setelah ia memonton siaran yang menampilakan seokjin dan grupnya.

Drett..
Gerakannya terhenti karena getar dari ponselnya. Sengaja dia mematikan volume ponselnya saat malam hari, takut mengganggu adik adiknya.

Pesan dari namja yang setiap saat ada di pikirannya.

My jinnie
Baeee.. Apa sudah tidur?

Senyumannya mengembang lebar, laki laki nya tak pernah lupa menanyakan kabar setiap malam, memastikannya untuk tidak pernah lupa meminum vitamin. Itu adalah hal yang sangat romantis menurut irene.
Pasalnya, irene bukan lah orang yang dengan mudah mengkonsumsi obat atau vitamin. Seokjinlah yang bisa membujuknya untuk meminum bermacam macam vitamin dengan alasan untuk menjaga staminanya agar tidak mudah kalah dengan magnae nya.

Hm, Belum.. Apa sudah selesai acaranya?

Kenapa belum tidur? Bukankah besok Harus ke mucore? Nde, baru selesai.. Sedang dalam perjalan pulang ke dorm

Seokjin And Irene Oneshot Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang