LDR

1.1K 82 2
                                    

Irene pov

Gini ya rasanya LDR
Ya Tuhan.  Punya pacar tapi tak berwujud. Tak bisa bertemu,  tak bisa disentuh.  Nasib
Akhir akhir ini aku lebih sering pacaran dengan ponselku.
Walau tidak kontek langsung dengan sang pacar, aku bisa mengupdate beritanya langsung. 
Kadang sns lebih update dari pada sang pacar. 
Karena perbedaan jam pula kami jarang ber kontek. Walau sangat ingin, ingin sekali. 

kadang memberku selalu mengejek kalau aku ini sedang dimabuk asmara.  Tak apa lah istilah itu aku terima.  Kalian juga akan merasakannya.  Jangan salahkan aku jika saat nya tiba kalian akan aku ejek balik. 

Seokjin.  Kapan pulang?  Hampir dua bulan dia di negara orang terus menerus.

Semakin hari semakin tampan. 

Ada saja tingkahnya saat di atas panggung. 

Please,  berhenti membuat army jatuh cinta padamu. 

Jangan banyak tingkah seokjin.  Aku semakin rindu tingkahnya. 

Omooo...  Rambutnya,  dia sangat cocok dengan rambut seperti itu. 

Ya tuhan mereka sangat beruntung berjumpa dengan seokjin.

Beginilah keseharianku saat mengstalking pacar sendiri.  Kalian harus tau aku fans jin garis keras.  sebelum menjadi pacarnya,  aku sudah melirik lirik nya..  Tapi...  Ya begitulah perempuan.
Mungkin jika aku tidak debut menjadi idol.  Aku akan bergabung dengan fanclub mereka.  Dan akan mendatangi setiap acara acaranya. 

Jangan tanya kenapa aku menerimanya dan menyukainya.  Banyak yang bilang kepribadian kami bertolak belakang. memang.

Dia sangat tampan.  Aku sangat cantik.
Dia pandai memasak.  Aku sangat pandai makan. 
Dia tinggi.  Aku hanya kurang pertumbuhan.
Dia seperti ajhusi.  Aku seperti anak senior high school
Dia murah senyum. Aku seperti jutek. 
Dia overconfident. Aku pemalu. 

Berbeda bukan?
Banyak sekali perbedaan kami.  Tapi bukan kah pasangan itu saling melengkapi. Iya. Aku percaya itu. 

Kenapa seokjin? 
Karena dia yang mendekati aku. Tidak mungkin aku berani mendekatinya duluan kan? walau sebenarnya aku mau! Memang ada laki laki yang aku suka sebelumnya tapi aku harus menjaga image yang kubangun selama ini. laki laki yang mendekatiku dari berbagai kalangan profesi.  Ah, sudahlah jangan disebutkan satu satu. Biarkan aku bercerita tentang seokjin saja.

Laki laki yang mendekatiku, aku pikir seseorang yang pendiam dan pemalu. Yang selalu jadi center grupnya.  Tiba tiba mendekatiku.  Tak seperti laki laki lain, yang hanya bertahan mendekatiku beberapa saat karena sikap dingin dan cuekku saat berkenalan. dan jangan lupakan omongan orang jika aku ini anti dengan laki laki. Aku sedikit marah dengan dengan sebutan itu,  tapi juga bersyukur. Jadi jarang sekali berita ku terlibat skandal percintaan. 
Aku memang tidak begitu tertarik dengan laki laki yang agresif. Berlaku juga dengan seokjin,  awalnya aku bersikap cuek dan dingin padanya.  Tapi,  dia beda. Lagi lagi sejak awal aku merasa dia berbeda, tanpa rasa malu dia selalu menghubungiku.
Kan luluh!
Dan bodohnya. aku selalu menunggu kabar darinya.  Ah,, joohyun, image dingin dan cuek mu tidak berlaku pada seokjin. Bahkan seokjin selalu memanggilku gadis yang imut dan manja. Benarkah itu?

Aku akan melunak jika membahas tentang seokjin, hatikupun akan berdebar dengan cepat saat mendengar namanya.  Berlebihan memang.  Tapi itu kenyataan jika kita sedang jatuh cinta pada orang yang benar benar kita sukai. 

Apa aku menyukainya karena kesuksesannya? 
Kalau boleh berharap,  aku tidak ingin dia sesukses sekarang.  Egois memang.  resikonya terlalu besar menyukai seorang bintang dunia.

Seokjin And Irene Oneshot Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang