The most beautiful present

518 53 1
                                    

"sayang, menurutmu jas mana yang lebih bagus? Yang biru ini atau yang hitam?"

Tanya seorang pria yang sedang sibuk memegang dua jas di kedua tangan nya dan mondar mandir di depan cermin besar, namun ia merasa pertanyaan nya tak disambut oleh sang istri, pria itu melirik wanita yang tengah duduk bersandar di ranjang berukuran king milik kedua nya.
Dengan tangan mengusap perut buncit nya, saat melihat tatapan suaminya sang wanita menunjuk jas yang berada di tangan sebelah kiri si suami

"aku lebih suka melihatmu pakai jas berwarna hitam"

"tapi jas ini sudah aku pakai saat acara anniversary kita sayang"

"yasudah pakai yang biru itu" dengan malas si wanita menunjuk jas yang berwarna biru di tangan suaminya.

"tapi warna jas ini tidak masuk dengan tema dinner kita"

"ish terserah kau saja kim seokjin. Aku lelah meladenimu, sampai sampai perutku keram" dengan wajah kesal nya istri dari kim seokjin itu mengusap pelan perut buncit miliknya, berharap rasa sakit yang datang akibat melihat tingkah menjengkelkan suaminya segera pergi.

"kau baik baik saja" dengan raut panik seokjin melempar kedua jas milik nya sembarang dan bergegas mendatangi istrinya yang masih terduduk di kasur mereka.

"addeul, gwenchana?" seokjin mendekati perut buncit istrinya dan mengusap pelan penuh kasih sayang.

"mungkin dia kesal juga melihatmu sayang" ucap sang istri pada suaminya yang kini berada didekatnya, bahkan sudah tak ada jarak lagi diantar kedua nya.

"kenapa bisa begitu?" tanya kim seokjin heran dengan jawaban istri nya.

"karena kau sudah membuat pusing ibunya".

Tak..
pukulan kecil mendarat di kepala sang suami, saat melihat mukanya yang menjengkelkan menurut joohyun.

"aku tidak melakukan apapaun joohyun, aku hanya meminta pendapat mu. Addeul-ah, appa hanya meminta pendapat eomma mu saja, kenapa kau marah pada appa, heum?" tanya nya dengan nada menggemaskan.

"inikan untuk acara makan malam romantis kita sayang. Aku ingin acara malam ini menjadi kenangan terindah kita berdua sebelum menjadi bertiga" lagi lagi ucap seokjin dengan nada manis nya.

Tapi bagi joohyun itu adalah kata kata buaya dari mulut suaminya, karena tak ada respon apapun dari sang istri membuat seokjin menyerngitkan alisnya.

"tidak usah sosoan romantis kim seokjin"

"aku lapar, buatkan aku sarapan" titah sang nyonya pada suaminya dengan nada kecut.

"tapi aku masih belum selesai memilih baju" rengek seokjin pada istrinya.

"kau yang membuat kaki ku sakit seokjin, ini salahmu" mendengar ocehan istrinya bukan nya seokjin marah atau kesal karena ia disalahkan justru seokjin memasang wajah sumringahnya sambil menggoda sang istri.

"arraso, mianhe, gomawo" hahaha, kembali seokjin mamasang tampang jahilnya.

"terimakasih untuk kado terindahnya malam tadi, sayang" bisik seokjin dengan genit pada istrinya.

Plak.
Kali ini pukulan cukup kencang mendarat di pundak sang suami.
.
.

"Ah.. Ahh.. Seokjin-ah. Kim seokjin"

Seokjin yang mendengar teriakan istrinya dari dalam kamar langsung mematikan kompor dan melempar spatula yang ia pegang.

"joohyun, kenapa?" teriaknya dengan kencang saat melihat sang istri memegangi perut besar nya menahan sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seokjin And Irene Oneshot Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang