Dua

79.7K 1.2K 66
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Rossy."

Rossy begitu pucat dan histeris melihat mejadian itu. Bertahun tahun ia hidup bersama mafia itu,namun tak pernah sekalipun ia melihat pembunuhan secara langsung.

Rossy benar-benar takut. Terutama melihat kepala itu menggelinding. Ia menggeleng keras dan langsung berlari kedalam menuju kamar.

"ROSSY!!!!!"

Rossy tak menghiraukan panggilan dibelakangnya. Ia begitu takut saat ini kepada Kelvin. Ia tak pernah merasa setakut ini pada mafia itu. Namun kali ini,mendengar suara pria itu membuatnya cukup gemetar,lemas,dan trauma di saat bersamaan.

Blam!!!!

Rossy membanting pintu kamar dan langsung menguncinya. Ia duduk bersandar didaun pintu. Melipat kedua kakinya didepan dada sambil memeluk dirinya sendiri. Tubuhnya gemetar hebat.

Bagus. Kini ia takut bukan main. Kejadian itu masih begitu jelas mengelilinginya. Disaat Kelvin dengan kejamnya menebas kepala pria itu hingga terputus dan menggelinding sembarang. Ia tak menyangka Kelvin sekejam dan sekelam itu.

Rossy makin gemetar saat mendengar langkah cepat kearahnya.

"BUKA PINTU NYA ROSSY!!!!" Suara bariton itu terdengar benar-benar murka.

Gedoran demi gedoran kasar pun melayang didaun pintu kamar itu. Membuat Rossy menangis tanpa kendali dan mulai berdiri,berjalan mundur menjauhi pintu kamarnya. Matanya menatap takut pada pintu didepannya.

"KAU AKAN HABIS BILA SAMPAI AKU MENDOBRAK PINTU INI,JALANG!!!"

Rossy menggeleng keras. Hatinya penuh dilema. Ia takut dengan ancaman mafia itu. Namun ia juga takut bila pria itu sampai masuk.

Dorrr!!!!
Tyarrrrr!!!!!

"AAAAAAAA!!!!!"

Rossy berteriak histeris saat mendengar suara tembakan pistol. Terlebih saat sebuah benda kecil masuk menembus pintu kamarnya dan kemudian memecahkan sebuah bingkai photo.

Rossy berlari kearah ranjang dan bersembunyi berlawanan arah dengan pintu masuk kamarnya. Ia merasa ingin kabur dari manison ini sekarang. Namun bagaimana caranya. Tak mungkin ia melompat dari jendela. Sama saja namanya dengan mencari mati.

Brukkk!!!
Blammm!!!!

Nafas Rossy tercekat. Jantungnya pun serasa berhenti berdegup saat mendengar suara pintu yang terbuka kasar karna sebuah dobrakan. Ia yakin itu adalah Kelvin.

Dan benar saja. Pintu itu tertutup kasar. Setelahnya Rossy bisa mendengar langkah tergesa kearahnya. Ia pun makin mengeratkan pelukan pada tubuhnya sendiri. Matanya sakit oleh air mata. Seakan ia akan menangis darah sekarang.

Suara langkah kaki itu makin mendekat. Membuat jantung Rossy berdetak tak karuan. Saat ia mencoba menetralkan detak jantungnya,sebuah tarikan keras mampir pada kepalanya.

IM YOUR BITCH,MY MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang