Dia, HAW'Aku.
PROLOG
Author POV
Disebuah Halte, disore hari.
Terlihat seorang lakilaki tengah duduk sendiri menunggu bus yang akan membawanya pulang.
Tak begitu lama hujanpun turun, hujan pertama dibulan Januari."Hmm.." Hembusan napasnya kasar.
"Ternyata hidup mandiri itu nggak semudah yang gue pikir." Ungkapnya dalam hati sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Tapi gue lakilaki, gue harus berdiri diatas kaki gue sendiri." Lanjutnya sambil memejamkan mata.
"Gluduk"
Terdengar suara gemuruh dilangit yang jauh, membuatnya menghembuskan napas halus sambil menopang dagu dengan kedua tangannya.
Sekilas dia melihat seorang wanita diseberang jalan, sekilas.Tapi seakan ada magnet yang menarik pandangannya, dia teruskan untuk memperhatikan wanita yang sedang berlari kecil menyebrangi jalan hingga mereka berada dihalte yang sama, berdua.
Sepertinya lakilaki itu terpesona.
Melihat air hujan yang turun dan dari bulu matanya yang lentik alami, terlihat bulu bulu halus disekitar wajahnya yang terkena hujan, hidung mancung ala Indonesia dan bibir tipis kebiru biruan, "Mungkin dia kedinginan" pikir lakilaki itu."Hallo. Hey, apa yang kamu lihat?" Tanya wanita itu sambil mencetikan jarinya ke dekat wajah lakilaki itu karna merasa risih diperhatikan.
Karna lakilaki itu tak kunjung menjawab, ide isengpun muncul dipikirannya.
Dia segera bangun dan menengadahkan tangannya untuk menampung air hujan dan "Byuuur" dia siram wajah lakilaki itu dengan air hujan sambil tertawa.Dan oops, terlihat lesung pipinya disebelah kiri dengan sempurna, yang membuat lakilaki tampan itu sedikit membuka mulutnya, terpesona.
"Hey, tutup mulutmu. Dasar lakilaki aneh." Tegurnya sambil berdiri.
"Hey, apa yang lo, maksudku, apa yang kamu lakukan?" Ucap lakilaki itu terkejut.
"Seharusnya itu jadi pertanyaanku." Jawabnya sambil melipat tangan dan kembali duduk.
"Akh, maaf. Aku hanya, hanya, entahlah, mungkin aku sedang melamun." Jawabnya sambil berpikir, mana mungkin dia mengakui kalo dia sangat terpesona dengan wanita dihadapannya dan itu pada pandangan pertama.
"Ini terakhir, Oke? Jangan melihatku dengan pandangan anehmu itu." Ancamnya.
Dan buspun terlihat mendekat dari kejauhan.
"Adam." Ucap lakilaki itu.
"What?" Tanyanya.
"Namaku, Adam. Adam Abinaya Lateef." Ucap lakilaki berwajah tampan itu.
"Aku tak bertanya." Jawabnya sambil tersenyum kecut.
"Apa begini cara lakilaki berkenalan?" Lanjutnya menggerutu pelan karna risih dengan tatapan lakilaki itu dan langsung menaiki bus yang dia tunggu.
"Mas, nggak naik bus?" Tanya kondektur bus dan karna tidak ada jawaban buspun melanjutkan perjalanan.
"Gluduk"
Kembali terdengar bunyi gemuruh dilangit dan menyadarkan lakilaki itu dari alam bawah sadarnya."Oh, no. Busnya, aaargh apa yang gue lakukan? Ketinggalan bus disaat hujan? Padahal gue laper pengen cepet pulang. Dan wanita itu, dia pergi? Dan gue masang wajah bodoh dihari pertama bertemu? Aaargh, double N. Kesan pertama gue hancur." Umpatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, HAW'Aku (the end)
RomanceHawa Zhafira Aznii. Dia, Hawaku. Dan akan selalu menjadi Hawaku, karna Hawa tercipta memang untuk Adam. Hanya untuk Adam. Adam Abinaya Lateef. Cerita cinta Adam dan Hawa yang ringan dan mengalir hingga pembaca mudah memahami alurnya. Cerita ini meru...