Dia, HAW'Aku
BAGIAN 17
Danu POV
Dimobil.
"Stop." Ucapnya tiba tiba."Kenapa Wa?" Tanya gue.
"Stop Dan, brenti." Ucapnya lagi dan dia keluar dari mobil.
"Tunggu Wa." Ucap gue.
Dicafe.
"Plaaak"
Gue lihat Hawa nampar lakilaki yang dia samperin.Adam, Adam Abinaya Lateef.
Yah, gue tau dia karna gue sering liat mereka dihalte dan gue tau dia karna kemarin Hawa nolak gue anterin.
"Rencana gue berhasil !!!" Ucap gue dalam hati, penuh kemenangan.
Dan guepun menyaksikan dengan mata kepala gue sendiri."Lo pikir lo siapa Dam berani beraninya gangguin Hawa. Lo pikir gue nggak tau kalo lo yang bikin Hawa jauhin gue." Ucap gue dalam hati.
Adam POV
Masih dicafe.
"Hawa?" Tanya gue kaget dan diapun langsung pergi setelah menghadiahi gue sebuah tamparan keras."Tunggu Wa." Ucap gue dan gue langsung megang tangannya.
Diapun langsung berontak ngelepasin pegangan tangan gue dan pergi.
"Wa tunggu Wa." Teriak gue dan saat gue mau ngejar Hawa, perempuan itu narik tangan gue.
"Biarin Dam, lo nggak malu diliatin orang orang?" Ucap Disya Syeril Hanif.
Yah, dia mantan gue. Dulu dia ninggalin gue karna selingkuh tapi gue nggak masalah karna dulu gue juga playboy.
Kerjaan gue sengaja gue bawa balik, buat ngasih kejutan ke Hawa dan ngejadiin makan malam. Tapi saat dijalan gue mau hubungin Hawa lagi, Disya nyapa gue.
Flashback On
"Hai, lo Adam kan?" Tanyanya.
"Lo?" Tanya gue kaget.
"Lo masih inget gue Dam? Mantan terindah lo?" Ucapnya sambil mamerin senyum.
"Gue mau pulang." Ucap gue.
"Bentar Dam, lo buru buru amat. Kita kan baru ketemu lagi, makan malem bentar ya. Please." Ajaknya.
"Nggak bisa, gue ada acara." Tolak gue.
"Benar Dam, gue minta maaf atas kesalahan gue dulu. Lo mau maafin gue kan? Kalo lo mau maafin gue, lo harus mau makan malem bareng gue, sebentar aja. Please." Pintanya.
"Gue udah maafin lo dari dulu, gue mau pergi." Ucap gue.
"Sebentaar aja, please." Pintanya memohon.
"Oke, sebentar aja." Akhirnya gue terpaksa nurutin dia.
Flashback Off.
Dan sekarangpun gue tiba tiba nurutin dia buat nggak ngejar Hawa, dan gue lihat Hawa masuk mobil cowok yang dulu nganterin dia, Danu. Dan yang gue aneh, Danu natap gue dari kejauhan dengan senyum yang menyeringai dan mencurigakan.
Danu POV
Dimobil Danu.
"Lo kenapa Wa? Dia siapa?" Tanya gue.
Gue lihat dia menghela napas."Kenapa gue emosi? Bahkan kita belom ada hubungan apapun." Ucapnya lirih tapi gue bisa denger.
"Wa? Lo gapapa?" Sapa gue lagi membuyarkan pikirannya.
"Gue gapapa Dan." Jawabnya dan gue lihat dia maksain senyum.
"Sure?" Tanya gue meyakinkan.
"Im fine." Jawabnya.
"Dia siapa?" Tanya gue lagi.
"Bukan siapa siapa." Jawabnya singkat.
Beberapa menit hening."Kita mau kemana Dan? Kost-an gue kan belok kanan." Tanyanya.
"Gue mau bikin lo senyum lagi Wa." Ucap gue dan diapun diam.
Hawa POV
Dicafe.
"Kita kesini? Gue nggak laper Dan" Tanya gue."Emang ke cafe harus makan?" Tanya gue.
"Ya nggak juga si." Jawab gue datar.
"Silakan duduk Nona cantik." Ucapnya tersenyum dan memberikan gue tempat duduk ala ala pelayan.
"Thanks." Jawab gue sambil tersenyum.
"Mba, saya pesen Triple Banana Split sama Lemon Tea hangat ya Mba, eemm Ice Cream Sandwich dan Hot Cappucino." Pesannya Danu.
"Baik Mas, satu Triple Banana Split, satu Ice Cream Sandwich, satu Lemon Tea hangat dan satu Hot Cappucino. Ada lagi?" Ucap waitress.
"Nggak ada Mba, makasih." Jawab Danu.
Beberapa menit kemudian.
"Wa, kalo lo belom mau cerita gapapa. Tapi kalo lo butuh apa apa, gue siap." Ucap Danu.
"Iya Dan, bahkan makanan favorit gue aja lo tau." Ucap gue.
"Gue tau tentang lo, kecuali masalah lo dijodohin itu." Ucapnya.
Guepun cuma senyum dan waitresspun membawakan pesanan.
"Tringtringtring."
Gue lihat hape Danu bunyi, dan tertera nama Disya disana."Bentar ya Wa, gue angkat telpon dulu." Ijinnya.
"Oke." Jawab gue singkat.
Danu POV
Dihalaman Cafe.
"Hallo, gimana?" Tanya gue."Done, rencana lo berhasil kan? Gue minta bayaran gue." Jawab Disya Syeril Hanif, mantannya Adam yang sengaja gue bayar buat jauhin Adam dan Hawa.
"Oke, gue transfer. Gue minta bantuan lo sekali lagi Sya." Pinta gue.
"Apaan?" Tanyanya.
"Nanti gue chat, thanks atas bantuan lo." Ucap gue mengakhiri panggilan.
"Bantuan apa Dan?" Tanya cewek yang gue kenal suaranya, Hawa.
Pertanyaan yang bikin gue kaget."Se sejak kapan lo disini Wa?" Tanya gue gugup dan dia cuma natap mata gue.
"Lo denger apa yang gue obrolin?" Tanya gue.
DEG !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, HAW'Aku (the end)
RomanceHawa Zhafira Aznii. Dia, Hawaku. Dan akan selalu menjadi Hawaku, karna Hawa tercipta memang untuk Adam. Hanya untuk Adam. Adam Abinaya Lateef. Cerita cinta Adam dan Hawa yang ringan dan mengalir hingga pembaca mudah memahami alurnya. Cerita ini meru...