02.

578 99 20
                                    


Seorang laki-laki bercermin di kamarnya sambil sesekali bergumam "Aku bertanya-tanya pada semua orang, apa kurangnya aku? Tak ada. Aku tampan, pintar, ahli pedang, seorang pangeran. Tapi kenapa, kenapa perempuan itu menolak lamaran ku?"

"Coba kau jawab!" tunjuknya ke salah satu pelayan wanita "Ha– hamba tak berani yang mulia" pelayan itu tergagap saking takutnya.

Lennard menghela nafasnya "yasudah, dimana jovan?"

"Pangeran Jovann sedang berada di luar istana, yang mulia" jawab salag satu pelayannya "Cari anak itu, bawa dia ke hadapanku"

Lagi-lagi Lennard menghela nafas, Jovann selalu begini, bermain wanita dan berjudi. Pangeran kedua itu memang masih muda, tapi dia terlalu banyak bersenang-senang. Sesekali harus diberi pelajaran.



Dua jam berlalu

"Selamat sore yang mulia" sapa Jovann ke kakaknya, Lennard mendelik tajam "Kau, sampai kapan bermain-main seperti ini?"

Jovann tersenyum simpul "Seperti ini? Seperti apa?"

"Berhenti bermain-main, pilih salah satu anak para mentri dan menikahlah. Atau ku kirim ke medan perang" ancam Lennard, selalu ancaman yang sama berulang kali. Jovann terkekeh, terkesan meremehkan. Jovann tau, bagaimanapun sang kakak takkan pernah tega mengirimnya ke medan perang.

"Yang benar saja kak, aku terlalu sempurna untuk menyerahkan jiwa ragaku pada seorang perempuan yang akan mengekangku seumur hidup" celoteh Jovann.

Lennard lagi-lagi menghela nafas, inilah salah satu persamaan keduanya yang membuat Lennard tak pernah meragukan status Jovann sebagai adik kandungnya. Narsisme.

Lennard juga tau kalau adiknya adalah seorang jenius, laki-laki yang sebentar lagi berumur 20 tahun itu sudah menguasai ilmu perbintangan sejak umur 8 tahun, dan menamatkan  pendidikan tingginya pada umur 15 tahun sedangkan Lennard baru saja lulus tahun lalu saat akan dinobatkan menjadi putera mahkota.

"Kalau begitu bantu aku menjalankan tugasku, akan aku berikan apa saja yang kau inginkan" Jovann menghentikan kegiatannya lalu berbalik menatap sang kakak.

"Benarkah? Apa saja?" tanya Jovann sambil menarik satu sudut bibirnya, tawaran yang menarik pikirnya.

"Apa saja" jawab Lennard dengan penekanan disetiap kata.

👑👑👑

Valkyrie, atau yang akrab disapa Val sedang mencoba beberapa gaun rancangannya yang baru saja selesai dijahit para tailor kerajaan.

"Ratu, yang mulia Cullen memanggil anda" Val bergegas pergi menuju istana bagian barat, tempat sang kakak terbaring.

"Val, adikku" panggil Cullen lemah saat Val memasuki kamarnya.

"Kau butuh sesuatu?" tanya Val yang saat ini sudah duduk ditepi ranjang.

Cullen menggeleng "Tidak, aku bermimpi indah malam tadi" Val menyerngit "Maukah kau berbagi mimpimu padaku?" Cullen mengangguk kali ini.

"Aku bermimpi, aku berada ditepi danau dengan yang kelilingi salju tebal. Tapi danau itu tak beku, karna penasaran aku masuk ke danau. Danau itu indah, dasarnya sangat terang seakan aku melihat langit pada malam hari"

Danau Tallis.

"Danau Tallis, terletak di jantung kerajaan Ellesmere" senyum Cullen mengembang sempurna hingga mata laki-laki itu hilang.

"Benarkah? Sungguh?" Val ikut tersenyum, sudah lama sejak terakhir kali dia melihat kakaknya 'hidup' seperti ini. Ratu Ravaryn itu mengangguk antusias.

"Kau ingin kesana? Kita bisa pergi di akhir pekan" mata Cullen yang belakangan selalu sayu kini terlihat berbinar terang "Sungguh? Maksudku, aku bisa melihat danau itu langsung" tanya Cullen memastikan, Val mengangguk lagi.

"Aku akan siapkan segala keperluan kita dan mengirim pesan ke Ellesmere, akhir pekan kita berangkat. Jadi, kakak harus banyak makan dan minum obat ya" jelas Val panjang lebar, lalu memeluk sang kakak.

"Adikku yang cantik, terimakasih"









Ada yang tau visualisasi Cullen siapa? Ayo tebak!





Meet the prince's from Thoreau

Meet the prince's from Thoreau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lennard Ragnvan Norèll

Lennard Ragnvan Norèll

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jovann Sverré Norèll

[1] Fantastic FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang