09.

310 78 10
                                    


Genevieve sedang bermain air di dermaga belakang kastil, ada Dominic yang jadi penonton di pelataran bersama Jovann yang masih tidak percaya kalau Aluna yang dia kenal adalah calon ratu masa depan Reaghan.

"Aku harap kau tidak bercanda pangeran Thoreau" ucap Dominic dingin, tanpa mengalihkan pandangannya dari Genevieve sedikitpun.

Jovann menggeleng mantap "Aku tak berani, lagi pula untuk apa?" jawabnya.

Jujur Jovann sedikit terkejut setelah mendengar penuturan Dominic mengenai legenda Reaghan, yang beberapa hari belakangan selalu mengikuti di pasar. Jovann kembali menatap Genevieve yang sedang berusaha menangkap ikan dengan kedua tangannya, berdasarkan apa yang dia dengar dari Dominic saat ini umur Genevieve sudah dua puluh tahun. Tapi kenapa Genevieve bertingkah bak anak kecil berumur sepuluh tahun? Terlalu menggemaskan.

Jovann bangkit dari duduknya sambil menanggalkan jubah dan menggulung lengan bajunya.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Dominic, menoleh ke arah Jovann.

"Menemani sang putri bermain" jawabnya sambil mengedipkan sebelah mata. Jovann tetaplah Jovann.

"Dodo, Jovann ayo– uwaaaaaaa"

Byurrrr

Genevieve tergelincir dan tercebur masuk ke danau, Dominic menepuk jidat lebarnya. Jovann bergegas berlari menghampiri dan tak segan untuk masuk ke danau.

"Uhh, airnya dingin Jovann" seru Genevieve yang kini tengah berenang.

"Kalau begitu naiklah, kenapa malah berenang, Aluna?!" ucap Jovann sambil berenang mendekati Genevieve.

"Jangan terlalu jauh, akan ku cubit lengan mu jika tak mau menurut Genevieve!" ancam Dominic sambil berpangku tangan di pinggir dermaga. Jovann memutar bola matanya tak percaya.

"Oh ayolah tuan kekurangan rambut, kau pasti tau kalau aku pernah berenang di lautan Khisfire" sahut Jovann menyombong, Dominic berdecih.

"Dodo, ayo ikut masuk. Ini menyenangkan" Genevieve menyiramkan air danau ke Dominic yang langsung bergegas pergi dari sana.

"Ck, Dodo tidak seru. Jovann, ayo kita berlomba. Kalau aku menang kau harus belikan aku roti di pasar lagi, kalau kau kalah kau harus belikan aku sapu tangan lagi" Jovann menyerngit, sang putri sungguh tidak adil.

"Kenapa aku merasa dicurangi?" tanyanya kepada diri sendiri yang barusan sudah mengangguk-angguk menyanggupi ajakan Genevieve.










Ke empat ratu masih di Ophelia, bersantai di salah satu ruangan tertinggi di kastil itu sambil menyaksikan perlombaan renang Genevieve dan Jovann.

Sierra berkerut kening tak mengerti "Dia kelihatan biasa saja, seakan tak berbahaya. Malah seperti anak kecil berusia lima tahun" ucapnya sambil menopang dagu di balkon menara.

"Walaupun secara fisik umurnya dua puluh tahun, tapi mentalnya baru sepuluh tahun" jawab Winka yang sedang sibuk membantu Eirene menata rambut.

"Kenapa begitu?" sahut Valkyrie dan Sierra bersamaan, Eirene mendelik.

"Pelankan suara kalian!" titahnya.

"Ya karna selama sepuluh tahun hidupnya dia habiskan tertidur di dalam air" jawab Winka lagi, Sierra dan Val mengangguk-angguk.

Kapan kau akan pulang?

Winka tertegun, siapa yang baru saja berbicara dengannya?

Ini aku bodoh, Nero

Winka terkejut bukan main, bagaimana bisa makhluk merepotkan itu bisa telepati?

Hei, aku tidak merepotkan!

Diamlah, kau membuat jantung ku melompat keluar! Rutuk Winka

Ayolah, aku lapar. Hanya ingin makan anggur, bisa saja sih ku ambil sendiri. Tapi kalau kebun mu rusak jangan marah padaku.

Winka menggeram kesal sambil menghentakkan kakinya.

Jangan bodoh, baiklah! Aku akan pulang siang ini juga. Winka dapat mendengar kekehan Nero di kepalanya.

Baiklah, see you my queen!

Oh Tuhan, ingatkan Winka kalau Nero hanya seekor kraken liar yang suka mengancam dan tidak tau diri.


Bagaimana bisa dadaku bergemuruh seperti ini hanya karna seekor kraken? Aku pasti sudah gila!!!!













Rai belom kasih visualisasi Cullen kan yah?

[1] Fantastic FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang