11.

290 82 0
                                    


Jovann terkejut saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok tengil yang selalu mengikuti dirinya belakangan ini.

"Bagaimana bisa kau akan jadi seorang ratu, saat kau tidak tau tata krama dasar, Aluna?" Genevieve mendelik tak suka mendengar gurauan Jovann.

"Biar saja, kau kan sayang pada ku. Dodo juga sayang pada ku" jawabnya sombong walaupun tidak relevan.

"Tidak ada hubungannya, tapi tak masalah. Dan aku tidak sayang padamu anak kecil" sahut Jovann sambil mendorong kecil dahi Genevieve.

"Aku bukan anak kecil, ayah bilang aku sudah tumbuh dewasa!" jawab Genevieve sambil berkacak pinggang, dia tidak terima disebut anak kecil.

"Ok, baiklah kau menang" ucap Jovann menyudahi pertengkaran kecil mereka yang tidak akan ada habisnya jika diteruskan. Genevieve tersenyum jahil.

"Ayo kita ke pasar Jovann" seru Genevieve yang sudah ikut duduk di samping Jovann.

"Kau ingin roti? Aku bisa minta koki kerajaan untuk membuatnya" Genevieve menggeleng

"Tidak, rasanya tidak sama Jovann. Ayooo, temani aku ke pasar" rengek perempuan berambut merah itu sambil mengguncang bahu sang pangeran.

"Ajak dodo saja, aku malas" Genevieve mengerucutkan bibirnya sebal.

"Kalau dia mau aku tidak akan datang kesini dan mengajak muuu" jawab Genevieve sebal, Jovann tidak sepeka dulu.

"Hooo, jadi aku adalah pelarian dari dodo mu? Begitu?" tanya Jovann yang kini sudah bangkit dari duduknya.

"Kau sensitif sekali orang tua, bukan begituuu"

"Lalu? Jelaskan" tuntut Jovann yang kini meyangga kedua tangan di meja sambil menatap lekat wajah Genevieve yang berjarak beberapa senti saja darinya.

"Aku lebih suka kau, dodo tidak menyenangkan" jawab Genevieve tenang, Jovann dapat merasakan hembusan nafas sang putri.

"Baiklah, tapi kau harus keluar dulu"

"Tidak!"

Jovann kembali berdiri tegak dan mulai menanggalkan pakaiannya satu persatu, Genevieve tidak bergeming sedikitpun. Sang pangerang menghela nafas berat.

"Kau memaksa ku Aluna"

"Tidak tidak Jovannnnnn" teriak Genevieve saat Jovann membopong dan mengeluarkannya dari dalam kamar.

"Apa kau menyembunyikan sesuatu dari ku?" tanya Genevieve sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar yang kini sudah terkunci.

"Ya, aku menyembunyikan banyak hal dari mu"

"Haaahh, aku kira kita bertemann. Ayo tunjukkan padaku apa yang kau sembunyikannn" ketukan Genevieve semakin kencang.

"Kau akan menyesal saat melihatnyaa" jawab Jovann sambil tersenyum miring memikirkan reaksi sang putri.

"Tidakk, aku bahkan tidak tau apa itu penyesalan. Ayo buka pintunyaaaa"

Jovann berjalan ke arah pintu tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh bagian atasnya dan membuka pintu putih itu dengan kedua tangan.

"Aaaaarrggghhhh, DASAR LAKILAKI MESUMMMMM! DODOOOO!"

"Sudah ku bilang kau akan menyesal"












"Ayo berangkat" ajak Jovann, Genevieve tidak menghiraukannya dan tetap menutupi wajah dengan buku terbalik.

"Aluna, ayoo"

"Tidak" jawab Genevieve singkat,  dadanya bergemuruh ringan saat ini dan rasanya akan meledak saat melihat wajah si mesum Jovann.

Jovann terkekeh ringan sambil meraih buku yang menutupi wajah Genevieve.

"Bukankah kau sendiri yang ingin tau rahasia ku? Tapi saat aku tunjukkan, kau malah mengatai aku mesum" ucap Jovann dengan raut wajah sedih yang tidak natural.

Genevieve terkejut "Benarkah? Hanya itu rahasia mu?" Jovann mengangguk, lalu menggeleng.

"Lalu apalagi? Ayo tunjukkan" tuntut Genevieve.

"Tidak tidak, kerajaan kita bisa berperang jika aku menunjukkannya pada mu. Dan aku akan dicap sebagai pangeran paling mesum di dunia"

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" sapa Theodore ramah saat melihat keakraban putrinya dengan pangeran Thoreau itu.

"Rahasia, ayah tidak boleh tau. Benarkan Jovann?" jawab Genevieve, Jovann tersenyum hambar sambil menatap ke sang raja.

"Hahahaha, ada ada saja. Bukankah kau ingin ke pasar?" tanya Theo lagi yang kini sudak ikut duduk di samping sang putri.

"Yaaa, tapi Jovann menyimpan sesuatu dari ku. Dia bilang kami berteman, ayahhhh katakan pada Jovann beri tau aku rahasianya" rengek Genevieve sambil menguncang gucang lengan sang ayah.

Jovann terlihat sangat tidak nyaman dengan pembicaraan ini, dan memutuskan untuk berbisik pada Theo.

"Hahhh, sepertinya kau harus belajar lebih banyak mengenai tubuh manusia nak"  ucap sang raja setelah menerima bisikan Jovann.

Tapi Genevieve tidak ingin belajar!


[1] Fantastic FourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang