Tak kunjung pulang, dua hari yang lalu Lennard dan segenap para menteri Thoreau berlayar ke Reaghan untuk menjemput sang adik tercinta. Lennard sudah memikirkan segala macam kemungkinan terburuk, alasan mengapa sang adik tak kunjung pulang.
Tapi kini, si casanova Thoreau itu tengah bermain tiup gelembung dengan seorang gadis. Kekanakan sekali.
"Mereka, sedekat itu?" tanya Lennard kepada Dominic yang sejak tadi berusaha menghabiskan tehnya, dibalas dengan anggukan singkat oleh Dominic.
"Yang sedang bermain dengan adik mu itu adalah calon ratu daratan ini, kau bisa panggil dia Genevieve" ujar Dominic meletakkan cangkir teh, Lennard terkejut. Gadis tengil itu calon ratu?
"Tunggu, dia si batu bertuah?"tanya Lennard memastikan keberadaan legenda Reaghan, Dominic menoleh ke arah sang putri dan pangeran yang tengah bermain riang, dan kembali mengangguk.
"Jovann, dia kakak mu? Si tampan itu kakak mu?" tanya Aluna, menggoda Jovann "Ya, si tampan itu kakak ku. Kenapa? Kau ingin menikah dengan-HEI TUNGGU"
Aluna bergegas berlari ke arah Dominic dan Lennard lalu bersimpuh di depan meja, mengambil sepotong biskuit lalu berkata "Lennard, aku ingin menikah dengan Jovann. Bolehkan?"
Seluruh daratan Reaghan hening mendengar pertanyaan Aluna. Kecuali sang raja yang tengah terharu, sadar bahwa sang gadis kecil sudah besar.
"A-apa? kau ingin menikah dengan adikku? Bagaimana dengan ku?"
Aluna menggeleng pasti "Kau terlalu pesolek, aku tidak suka. Aku sukanya sama Jovann" Lennard tertegun.
"Tapi ayah bilang, aku akan menikahi Dominic. Tapi tapi, aku suka Jovann" gumam Aluna, lalu beralih tatap ke arah Dominic "Dodo, aku harus apa?"
Kabar bahwa sang putri menyukai pangeran Thoreau dan ingin menikahinya tersebar cepat ke seluruh penjuru Reaghan, membuat Jovann urung keluar dari ruangannya.
"Jovann, bukakan pintu untukku. Kau ini kenapaa??" rengek Aluna menggedor-degor pintu hitam besar itu. Jovann bergeming, dia bingung.
Aluna terus saja melancarkan aksinya hingga akhirnya Jovann bernafas lega karna sepertinya Aluna menyerah.
Di hari itu juga, Theodore dan Lennard udah sepakat untuk menikahkan Jovann dan Aluna. Hal itu diluar kuasanya dan membuat Jovann gila.
"Joovann, tolong akuuuuuu"
Jovann tersentak mendengar rengekan Aluna yang berasal dari jendela ruangannya, Jovan bergegas melihat.
"Tolong akuuu" rengek Aluna yang tengah berpegangan pada sendi-sendi bangunan, sang putri tengah memanjat untuk menemui pangerannya.
"Kau memang bukan perempuan biasa" ucap Jovann, lalu dengan sigap menarik Aluna dan terjatuh di karpet karna kehilangan keseimbangan.
"Kau mau mati ya? Kenapa tidak mau bertemu dengan ku hah?" ujar Aluna yang kini sedang berada di atas tubuh kekar Jovann.
Jovann meneguk saliva sambil mencoba mendorong Aluna "Menjauh dari ku anak kecil"
Aluna menggeleng dan menggeser tubuhnya ke atas "Sudah ku bilang aku bukan anak kecil"