National School Prince Is A Girl ( 1 - )

445

Bab 445: Jangan Biarkan Tanganmu Bergetar

Penerjemah:  Terjemahan Henyee  Editor:  Terjemahan Henyee

Suara penyiar itu ditransmisikan melalui mikrofon.

Itu artinya Fu Jiu bisa mendengar kalimat ini sebelum dia memakai headphone.

Dia menoleh ke sisi lain lagi.

Rambut peraknya mengalir ke bawah, ketika dia memberikan senyum nakal dan tampan, senyum yang dikenakan seorang vampir sebelum dia menghisap darah, yang berbahaya dan tidak dapat diprediksi.

Tetapi orang lain berkata, “Spade Z sepertinya tidak terlalu bagus. Dia hanya membiarkan shoutcaster mengatakan hal-hal seperti itu? "

"Ayo lihat. Meskipun saya pikir Spade Z baik, manuver Lin Xiao jelas bagi semua. Sulit untuk mengatakan siapa yang akan memenangkan kontes ini. "

Bahkan para penggemar Spade merasakan hati mereka di mulut mereka ketika mereka melihat pertempuran bergulir.

Mereka tidak akan begitu khawatir jika Big Spade bertarung melawan orang lain.

Alasan utama adalah bahwa ini adalah putaran pertama Liga Nasional.

Dan itu adalah 1v1. Mengapa Supreme Alliance menugaskan Big Spade untuk bertarung melawan Lin Xiao? Bagaimanapun, Lin Xiao benar-benar sangat terampil

Mengapa Feng Yi yang bijak membuat keputusan seperti itu?

Secara otomatis, semua penggemar memandang ke arah Feng Yi.

Sebenarnya, itu bukan hanya penggemar, tetapi bahkan anggota Aliansi Tertinggi juga melihat Feng Yi.

Feng Shang menunjuk darinya, membuat mereka melihat ke arah peserta yang berdiri di mana Yang Mahatinggi berada.

Ketika mereka melihat itu adalah Qin Mo, tampilan pembunuhan mereka melemah secara drastis.

Apakah itu berarti Qin Mo yang ingin Big Spade memainkan babak ini?

Jadi urutan pertempuran diputuskan oleh Qin Mo?

Mengapa?

Lin Feng juga ingin mengajukan pertanyaan yang sama. "Kapten, itu bukan ide yang baik untuk mendapatkan Little Spade untuk melawan Lin Xiao sendirian, kan? Lagipula, ini pertama kalinya dia memainkan permainan profesional. ”  Bagaimana jika dia kalah?

Dengan jaket seragamnya menutupi punggungnya yang tinggi dan lurus, Qin Mo melirik Lin Feng sambil mengenakan topeng ketidakpedulian. "Apakah ada yang salah? Metode ini sangat cocok untuk seseorang yang berpikir miliknya milik dunia setelah menerima beberapa pengakuan. "

Mengapa Yang Mahakuasa terdengar seperti dia mendapatkan pacar yang sekarang untuk memukul wajah orang-orang yang memikirkannya?

Harus dikatakan bahwa metode Yang Mahakuasa adalah ... terlalu musykil.

Selain Yun Hu berhenti jari-jarinya saat dia minum air, Lin Feng yang lambat bereaksi tidak mengerti apa-apa. "Kapten. Apakah Anda menguji kesetiaan Lttle Spade kepada Supreme Alliance? Anda tidak perlu khawatir. Dia bisa mengatakan apa yang penting. Mantan pacar bukan apa-apa. ”

"Mantan pacar?" Dengan suara yang sangat acuh tak acuh, Qin Mo mengangkat alisnya ke arah Lin Feng.

Yun Hu menyeret Lin Feng kembali dan memasukkan setengah botol air padanya. "Minumlah lebih banyak air dan lebih sedikit bicara."

"Tidak, aku takut kencing selama kompetisi jika aku minum terlalu banyak."

"Kalau begitu tahan saja dan berpura-puralah kau minum."

Dengan Yun Hu mengawasinya, Lin Feng tidak terluka oleh dinginnya yang memancarkan Qin Mo.

Kata "mantan pacar" membuatnya kesal karena beberapa alasan yang tidak bisa dijelaskan.

Tetapi orang-orang di tim Yun Zhong mengaitkan bibir mereka dan tersenyum setelah mereka mendengar barisan pertempuran.

Bahkan ketika Fu Jiu berjalan ke depan komputer, mereka masih berteriak.

"Apakah kamu yakin akan bertarung melawan Kapten kita?"

"Huh, dia mungkin mengambil kesempatan untuk menjadi mudah."

"Bahkan jika dia tidak mudah, apakah kamu pikir dia bisa mengalahkan kapten kita dan menjadikannya gay? Lelucon yang sangat lucu. ”

Bahkan Lin Xiao pun tertawa. Dia hanya duduk di kursinya dengan sikap dingin yang lesu. "Mari kita lihat apakah kata-kata yang kamu katakan kemarin benar. Anda telah membuat pengakuan kepada begitu banyak orang sehingga Anda lupa siapa saya. Saat kita bertarung, jangan biarkan tanganmu bergetar. ”