National School Prince Is A Girl ( 1 - )

428

Bab 428: Perubahan Qin Yang Mahakuasa

Penerjemah:  Terjemahan Henyee  Editor:  Terjemahan Henyee

"Hei." Bibi itu kesal setelah mendengar itu, jadi dia berteriak, "Tetangga saya, datang dan lihatlah anak seperti apa dia. Bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu? Saya telah mengabaikan kegemukannya dan hanya mencoba membujuknya tetapi dia sangat tidak masuk akal. Mimpi? Bisakah Anda menyebut bermain game sebagai mimpi? "

Begitu dia mengatakannya, itu segera digemakan oleh orang lain dan mereka menjulurkan leher mereka untuk melihat apa yang terjadi.

"Anak perempuan tertua dari keluarga Xue benar-benar menjadi lebih buruk saat dia tumbuh dewasa."

"Persis. Bu, dia biasa menjadi sukarelawan untuk membantu Senior Zhang di sekolah kami dengan pekerjaan rumahnya dan akhirnya berfantasi bahwa sesuatu akan terjadi di antara mereka. Akibatnya, senior itu takut padanya. Beraninya dia memikirkan orang lain tanpa melihat dirinya sendiri dulu? Dan itu sama sekarang; dia selalu melamun tentang betapa bagusnya dia bermain game. Biarkan saja dia. Bagaimana orang seperti dia bisa sukses di masa depan? "

Mendengarkan keributan dari mana-mana, Xue Yaoyao mencengkeram tali tas sekolahnya dan menariknya dengan erat, tanpa melihat ke belakang.

Dia hanya ingin berpegang teguh pada apa yang ditaati, terlepas dari apa yang dikatakan orang lain.

Apakah dia akan berhasil atau tidak, dia harus mengambil bagian di Liga Nasional.

Karena hanya ketika Liga Nasional selesai, tidak akan ada yang mengatakan bahwa dia hanya bermimpi ...

10:45

Di gedung Grup Qin.

Feng Yi terus mengangkat tangannya untuk melihat waktu di arlojinya.

"Kenapa dia belum muncul?"

Jelas bahwa dia agak khawatir.

Mereka harus tiba di kota Lin sebelum pukul lima sore dan ambil bagian dalam pendaftaran regional; jika tidak, Komite Liga Nasional akan menganggapnya sebagai diskualifikasi otomatis.

Tidak masalah jam berapa sekarang.

Itu hanya alasan mengapa mereka tidak berhasil masuk ke empat besar nasional tahun lalu adalah karena pada hari pendaftaran regional, Yang Mulia Qin muncul dengan jari-jarinya berdarah.

Ini sebabnya Feng Yi panik.

Terlebih lagi, kali ini seorang gadis yang belum datang.

Jadi Feng Yi bahkan lebih khawatir dan mondar-mandir.

Anggota tim lainnya semua berada di bus komersial serta Qin Mo.

Tetapi satu hal yang jelas bahwa semua orang di pasukan memperhatikan bahwa Kapten mereka tampak sedikit berbeda hari ini.

Tetapi mereka tidak dapat menemukan apa perbedaannya dengan segera.

Itu terutama karena ketidakhadiran Xue Yaoyao hari ini telah mengalihkan perhatian mereka.

Terutama Fu Jiu.

Dia mengenakan topeng anti-kabut hitam murni saat dia melihat keluar jendela. Ketika dia melihat Feng Yi mengangkat tangannya dan melihat arloji lagi, dia menarik jarinya dan turun dari bus. Dia tersenyum dan berkata dengan nada lembut, "Boss Feng, kalian pergi. Saya akan mencarinya dan akan bertemu dengan Anda di kota Lin setelah menemukannya. Sesuatu mungkin menunda dia karena dia orang yang tepat waktu. ”

Feng Yi berpikir sebentar dan berkata. "Mari kita tunggu tiga menit lagi dan kita akan membuat keputusan hanya jika dia masih tidak di sini. Registrasi mengharuskan semua anggota hadir. ”Jika tidak, Qin Mo tidak akan melewatkan periode terbaik untuk perawatan sebelumnya.

Fu Jiu menyadari gawatnya situasi dari kata-kata Feng Yi. Dengan satu tangan di saku celana, matanya menjadi gelap.

Adapun Qin Mo, yang duduk di tengah bus, ia memperbaiki pandangannya pada profil sisi bocah itu melalui refleksi jendela. Tidak ada fluktuasi dalam ekspresinya, seolah-olah tidak ada apa pun di matanya.

Tetapi pada tampilan yang hati-hati, orang akan menyadari bahwa mata Qin Mo tidak pernah meninggalkan anak muda itu sejak Fu Jiu tiba.

Dengan mata yang begitu dalam dan acuh tak acuh dan postur duduk yang begitu kasual dan mulia, orang benar-benar tidak bisa merasakan emosinya ...