.
I miss your fragrance, sometimes I miss it this much that I can clearly smell you in the air.
― Qaisar Iqbal Janjua
Taehyung kembali ke meja tempatnya dan teman-temannya makan. Bukan untuk melanjutkan makan malamnya di sana, tapi untuk mengambil ransel dan berpamitan pada teman-temannya, mengatakan ada kegiatan penting yang mendadak sehingga dia tidak bisa melanjutkan kegiatan bersama para Beta itu Jumat malam kali ini.
Begitu teman-temannya tidak memperhatikannya lagi, Taehyung cepat-cepat bergerak menuju meja kasir-semi resepsionis di bagian depan restoran.
"Apa restoran ini memiliki pintu belakang?" tanyanya cepat pada gadis yang bertugas di meja kasir tinggi.
"Pintu belakang restoran kami ada di area dapur, Tuan. Tetapi saya rasa pelanggan tidak diperkenankan masuk ke sana," gadis itu menjawab dengan sopan. "Apakah Anda membutuhkan sesuatu? Mungkin saya bisa menolong."
Taehyung menarik napas panjang sebelum mulai menjelaskan situasinya pada si gadis.
"Begini, Nona. Temanku sekarang sedang ada di toilet. Keadaannya kurang baik, mungkin rut tiba-tiba karena dia tadi mengikuti kencan buta. Aku dimintai tolong untuk mengantarnya pulang, tapi kurasa dia tidak ingin melewati pintu masuk utama, karena itu berarti melewati Beta dan Omega lain pengunjung restoran ini. Kalau diperbolehkan, kami akan lewat pintu belakang. Cepat saja, aku akan segera menelepon taksi," Taehyung hampir kehabisan napas karena menjelaskan dengan cepat dan buru-buru. "Kumohon."
"Sebentar, Tuan," gadis itu kelihatan berpikir, lalu mengambil gagang telepon di mejanya, menekan dua tombol angka, lalu menunggu panggilannya dijawab.
"Pak, saya mendapat laporan ada Alpha yang mendapat rut mendadak," gadis itu menjelaskan pada suara pria di ujung telepon, mungkin manager atau supervisor restoran. "Pelapor dan temannya, Alpha yang bersangkutan, meminta izin untuk akses ke pintu belakang. Ah, begitu. Terimakasih." Telepon ditutup.
"Baiklah, Tuan..?"
"Taehyung, Kim Taehyung."
"Baiklah Tuan Kim, Anda bisa menjemput teman Anda sekarang, lalu Anda bisa melewati pintu di pojok lain dari restoran ini. Saya sudah menghubungi manager untuk meminta chef di sana untuk membukakan pintu bagi Anda dan teman Anda," jawaban gadis itu membuat Taehyung menghembuskan napas lega.
"Baik. Terimakasih banyak Nona--" Taehyung berhenti untuk melihat name tag berbentuk pin yang tersemat di dada kiri gadis itu, "Nona Han. Terimakasih banyak atas bantuannya."
Taehyung setengah berlari dan setengah mengendap-endap menuju toilet. Beruntung restoran itu tambah ramai seiring hari yang bertambah malam, kemungkinan bahwa teman-temannya atau teman-teman Jimin akan melihat mereka meninggalkan restoran itu cukup kecil.
Pintu bilik paling ujung masih tertutup, tanda Jimin masih di sana. Taehyung mengetuk pintunya perlahan, mengatakan pada Jimin mereka bisa meninggalkan restoran itu sekarang.
"Kau bisa pakai ini," Taehyung membuka ranselnya, mengulurkan sebuah hoodie hitam yang agak tebal pada Jimin. "Pakai tudung kepalanya kalau kau takut teman-temanmu melihatmu pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️| Scent [kth x pjm]
FanfictionTentang Kim Taehyung, Alpha beraroma tipis, dan Park Jimin, Omega berferomon bak seorang Alpha. Book 1 of 3 from "Pheromones" by limeslemonade [Warnings] ⚠️ May include mature content. Diharapkan menjadi pembaca yang bijaksana. ⚠️ Omegaverse!AU Star...