halt

3.5K 660 93
                                    

.

"A good fragrance is really a powerful cocktail of memories and emotion."

Jeffrey StepakoffThe Orchard

"Sudah sampai. Terimakasih, hyung," Jimin dan Taehyung berhenti di depan penthouse mewah keluarga Park.

"Ah, iya. Hati-hati," Taehyung refleks mengucap sambil melambaikan tangannya, meskipun dari ekspresi wajah terlihat ada ketidakrelaan untuk berpisah dengan Jimin.

Jimin terkekeh, "Hyung yang hati-hati, kan aku sudah sampai."

"Oh," Taehyung tersentak, "kalau begitu hati-hati jalan masuknya. Atau saat naik tangga. Atau eskalator, atau lift, pokoknya hati-hati." Astaga, sudah berapa kali Taehyung mendadak konyol di depan Jimin hari ini?

Jimin merapatkan kedua belah bibirnya, menahan supaya tidak tertawa terlalu keras, mereka berdua 'kan masih di tepi jalan yang agak ramai orang. "Iya, terimakasih. Aku pasti hati-hati supaya tidak jatuh lagi."

Taehyung memalingkan wajah, takut rona merah di sana terlihat oleh kedua mata Jimin. Taehyung tahu Jimin tidak bermaksud meledeknya karena menempel plester di luka yang belum dibersihkan, tapi tetap saja Taehyung teringat lagi. Malunya bukan kepalang, sungguh.

"Ya sudah, Jimin. Aku permisi dulu," Taehyung melirik jam tangannya, lalu melambaikan salam perpisahan, yang dibalas serupa oleh Jimin. "Selamat malam, selamat beristirahat."

"Malam, Tae-hyung. Hati-hati di jalan, selamat istirahat juga," jawab Jimin dengan sebuah eye smile khas terlukis di wajah.

.

.

.

"Astaga, aku lupa memberitahunya aku senang jalan dengannya hari ini. Bagaimana ini, Kook?"

"Haah, kau ini, Park Jimin. Tadi 'kan aku sudah ingatkan. Kalau diajak kencan jangan lupa katakan kesanmu pada kencan kalian sebelum berpisah!"

Jimin mendengus sebal mendengar omelan Jungkook lewat sambungan telepon. Tadinya mau menelepon Yoongi, tapi tidak diangkat. Mungkin Yoongi sudah istirahat, toh pemuda Omega beraroma apel itu memang sering tidak tidur karena menggarap lagu, tidak ada salahnya sekali-sekali tidur lebih cepat.

"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Jimin lagi, sebelum mencepit ponselnya dengan bahu dan berjongkok untuk menggendong Chimmy dan duduk di kasur.

"Kirim pesan singkat saja. Belum terlalu lama 'kan dia pulang?"

"Belum."

"Bagus. Teleponnya akan kututup, segera kirim pesan. Jangan lupa!"

✔️| Scent [kth x pjm]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang