Prolog

2.4K 97 9
                                    

Disebuah sekolah ternama di daerah Jakarta, seorang gadis tomboy sedang duduk disalah satu bangku yang memang disediakan di taman sekolahnya. Tampaknya ia sedang memikirkan sesuatu entah itu apaan. Seorang gadis itu adalah tokoh utama kita, yaitu Mira. Dengan nama lengkapnya, Almeera azzahra alfathunnisa.

Dia duduk termangu sambil melihat kearah tanah, tampak sesekali ia menggerutu kecil diselangi dengan hembusan nafas kasarnya. Sepertinya Mira tidak peduli sudah berapa lama ia dalam posisi itu.

"Huft, bingung banget gue," Gumam Mira."Masalah tadi, kok benar-benar bisa bikin gue pusing kaya gini sih?" Namun masalah apakah yang sedang ia pikirkan itu?

Flashback

"Mira, Subhanallah ... Ini sudah keberapa kalinya kamu melakukan tindakan yang dilanggar oleh sekolah?!" Bentak seorang guru BK perempuan. Guru itu sedang emosi sekali, terlihat dari wajahnya yang memerah dan rahangnya yang mengeras.

"Mira, ibu mohon Mir ... Kamu rubah sikap kamu itu. Rubah jadi lebih baik, misalkan kamu kesusahan InsyaAllah ibu bisa bantu kamu," Suara dari guru tersebut kian melembut. Namun tetap saja, tidak ada balasan dari lawan bicaranya.

Mira hanya menundukkan kepalanya, sebenarnya ini bukan murni kesalahannya. Tadi ia hanya sedang membantu seseorang yang lemah karena tertindas, jadi dengan senang hati ia akan melawan orang yang menindas itu.

Entah gimana ceritanya, kenapa jadi ia yang tertangkap? Bukan orang yang menindas itu? Dunia sungguh tidak adil. Tidak, lebih tepatnya nih Author yang tidak adil! Gumamnya.*Maafkan Author:(

"Huft, Mira jujur ibu capek ngurusin kamu. Kamu perempuan tapi kelakuan kamu itu semacam bukan perempuan. Padahal kamu itu murid yang cerdas," Pelan tapi tajam itulah yang Mira rasakan saat mendengar gurunya mengatakan hal itu.

"Ma-maafkan saya bu," Sebuah kalimat akhirnya terucap dari mulut Mira yang sedaritadi hanya diam mendengarkan.

"Ibu gak perlu permintaan maaf kamu. Kamu sering mengatakan itu tapi nyatanya? Kamu tetap mengulangi tindakan kamu yang salah! Beruntung karena kecerdasan kamu, sekolah belum berani ngeluarin kamu! Tapi kalau jadi bagaiamana?!" Pekik Guru tersebut, ia sedikit menarik nafasnya perlahan dan menghembuskannya dengan perlahan juga.

"Mira, kamu kan islam nak. Alangkah baiknya kamu berhijrah ya, kamu berubah dari kelakuan kamu itu menjadi lebih baik. Kamu mau karena perilaku kamu, orang tua kamu juga ikut terseret ke neraka nanti?" Mira pun menggeleng dengan kuat. Tentu saja ia tidak menginginkan hal itu.

"Nah kalau kamu gak mau, kamu harus janji sama ibu untuk berhijrah dan merubah sikap kamu ya. Janji?"

"Janji bu," Kata Mira perlahan, bahkan ia menjawab dengan ragu-ragu.

"InsyaAllah nak," Koreksi Guru itu."Nah sekarang kamu boleh keluar dari ruangan ini."

"Baik bu, wassalamu'alaikum," Pamit Mira setelah ia mencium punggung tangan guru yang selalu dihadapi dengan masalah di sekolahnya. Lalu ia berjalan menuju taman sekolah.

Flashback off

"Hijrah? Apaan tuh ya? Kayanya Umi pernah nasihatin gue buat hijrah juga ...," Tanya Mira pada dirinya sendiri. Ia tampak menimbang-nimbang sesuatu yang menurutnya penting."Kalau gue gak mau, tapi udah janji sama bu guru tadi? Nah janji kan harus dibayar, lah gimana dong?"

"Ish berubah sifat katanya? Ini kan sifat gue udah dari orok, emang bisa dirubah? Kok gue jadi merasa bodoh ya?" Pertanyaan kian pertanyaan mulai bermunculan diotak Mira yang cerdas. Ia sedikit merasa bingung saat berada di siatuasi ini, ia takut salah mengambil langkah yang nantinya akan membuat ia menyesal.

Seketika Mira mengingat sesuatu, dan segera mengambil handphone di sakunya."Pantes gue merasa bodoh, kenapa gak tanya langsung aja sama mbah google coba? Duh Mira ... Mira ...."

Dengan lihai jarinya menari diatas layar ponsel itu yang lebih tepatnya keyboard. Ia mengetik sebuah kalimat pertanyaan yaitu, 'Apa itu hijrah?'. Dengan sekejap munculah beberapa blog yang sudah tersedia disana. Ia membuka salah satu blog disana, dan membacanya dengan sangat teliti.

Setelah membacanya, ia merasa didalam dirinya semacam ada gejolak yang entah tidak ia ketahui. Namun firasatnya mengatakan akan ada perubahan besar dari dirinya, tapi apa itu?

Tanpa sadar Mira berucap."Gue tertarik dengan hijrah, gue harus nyoba itu!" Serunya dengan sangat antusias. Ia pun tersenyum dengan bahagia, karena ia akan memutuskan mengikuti usulan dari guru BKnya tadi.

"Gak ada salahnya kan mencoba? Supaya nanti biar terbiasa, dan gue juga pasti bisa!" Gumamnya dengan semangat membara. Dan ia segera berlari menuju kelasnya karena bell tadi sudah berbunyi.

.

To be continuted~

*****

Assalamu'alaikum semua ...! Apa kabarnya nih? Semoga selalu sehat ya! Oh iya selamat datang di cerita baruku, maaf kalau masih ada yang kurang ya🌸

Santai ya, baru prolog kok💜

Beri aku krisarnya boleh? Supaya aku bisa kembangkan potensiku lagi. Terima kasih ya🌸

Terima kasih juga yang sudah baca ... Salam sayang dari aku, Author gaje❤

HIJRAH Of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang