EMPAT - FARHAN?

573 42 6
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM KETEMU LAGI SAMA AKU. BTW, MAAFFIN AUTHOR YAAA!:( AUTHOR TELAT UPDATE TERUUS>< YASUDAH GAK USAH LAMA-LAMA LANGSUNG BACA AJA YAA.

Happy Reading bebkuuh❤

*****

Hari ini adalah hari libur, yang dimana agenda Mira tidak jauh-jauh dari kamarnya. Keluar rumah? Maaf, Mira terlalu malas untuk buang-buang waktunya. Lagipula entah mengapa, tiba-tiba daya gravitasi di kasurnya itu semakin menjadi.

Seperti saat ini, Mira hanya berbaring saja diatas kasur layaknya mayat hidup.

Ketika Mira berbaring di atas kasur, dan berniat untuk menjemput alam mimpinya. Namun, suara deringan handphone nya membuat ia terjaga kembali. Mira merenggut kesal, karena ada saja yang mengganggunya ketika ia ingin tidur sebentar saja.

Dengan malas Mira meraih handphone nya yang terdapat di atas nakas, ia melihat sebuah panggilan suara dari nama 'Shira bawel'. Mira mengernyitkan keningnya bingung, ada apa Shira menelponnya? Tidak ingin berlama-lama, ia segera mengangkat panggilan dari sahabatnya itu.

"Assalamu'alaikum? Shir, ada apa?"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh!" Jawaban dari seberang telponnya, menyakiti telinga Mira hingga ia menjauhkan sedikit handphone nya. Mira tahu, itu bukan hanya suara Shira saja tapi pasti kedua sahabat lainnya juga ada disana.

"Berisik banget, Subhanallah ..., ada apa si? Kalian pake nelpon-nelpon segala."

"Gak ada apa-apa kok Mir, sekarang intinya lu harus cepet siap-siap ya? Gercep, kita tunggu dibawah pokoknya," Suara Fanya mengintrupsi Mira untuk melaksanakan perintahnya.

"Eh-eh? Tapi gue lagi gak ada dirumah nih, jadi kalian gak usahlah kerumah aku," Mira menggumamkan kata-kata maaf, di dalam hatinya karena sudah membohongi sahabat-sahabatnya.

"Mira ... Gak boleh bohong ya, kita sekarang sudah ada di rumah kamu kok. Kata Umi Aisyah kamu lagi ada diatas," Kini suara lembut dari Safina yang terdengar. Mira yang sudah ketahuan pun hanya pasrah saja, hingga ia mendengar nada ketawa dari seberang telponnya.

"Hahahaha ... Sudahlah Mir, sekarang mendingan kamu siap-siap deh. Atau nanti pintu kamar kamu jadi sasaran tendangan Fanya," Suara Shira tertimbun karena teriakkan minta ampun dari Shira sendiri, Mira beranggapan mungkin mereka berdua ribut lagi.

"Yaudahlah, tunggu di bawah ya bentar doang."

"Siap Mir, jangan lama-lama ya. Wassalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam," Suara Safina terputus setelah Mira menjawah salamnya. Dengan seribu kecepatan, ia mencari-cari gamis yang ingin ia pakai. Mira pun menjatuhkan keinginannya, pada gamis berwarna merah darah.

🌸🌸🌸🌸🌸

"Jadi? Kita mau kemana?" Tanya Mira saat sampai di depan teman-temannya juga Aisyah. Aisyah mendelik tajam pada Mira karena nada bicara Mira terkesan tidak suka.

"A-anu itu aku yang ngajak semuanya Mir, karena aku mendapat info ada kajian di masjid istiqlal," Cicit Safina saat mendapatkan tatapan dari Mira.

"Oh yaudah, ayok. Mumpung aku lagi mau nih, kalau gak jadi naik ajalah ke kamar lagi," Mira mengatakannya dengan nada malas.

"Yuk!" Seru Shira dan Fanya kompak.

"Tapi tunggu dulu ...," Mira menggantungkan kalimatnya dan beralih ke Aisyah. "Umi–"

"Iya Umi izinin kok," Potong Aisyah saat tau niat Mira. Mira mengangguk dan salim kepada Aisyah, diikuti teman-temannya yang lain. Aisyah mengantar gadis-gadis remaja itu ke depan rumahnya. Ia bersyukur karena Mira saat ini punya beberapa orang teman yang mampu membawanya kearah kebaikan.

HIJRAH Of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang