DUA BELAS - Sepertiga Malam

350 20 3
                                    

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” [Al-Israa’/17: 79]

Happy reading~

.   .   .   .   .

Harinya telah tiba, kini Almeera mulai memasuki pelajaran pertamanya. Ia masih bingung akan ditaruh di kelas mana. Beruntung, Kak Putri selaku ketua asrama yang menjaga ketertiban anggota santriwati, memberitahukan dimana kelasnya dan Shafiyah berada.

"Anti, tinggal masuk aja, ya. Tenang kelasnya terpisah antara akhwat dan ikhwan. Ana pergi dulu, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," Kata Kak Putri.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Syukran, Ukh."

Kak Putri hanya membalas dengan senyumannya. Sebenarnya, Kak Putri mempunyai sifat yang baik dan ramah, hanya saja itu tergantung dengan kita nya juga.

Almeera dan Shafiyah bertatapan, dan menarik nafas sebentar sebelum memberanikan diri mengetuk pintu yang menjulang di hadapan mereka.

Shafiyah mengetuk pintu tiga kali, hingga terdengar suara dari dalam yang mengatakan 'Masuk!'. Terbukalah pintu tersebut, dan menampilkan keadaan kelas juga seorang ustadzah yang sedang mengajar.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ...."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."

"Afwan Ustadzah mengganggu ...," Cicit Almeera.

"Laa ba'sa, kalian santri baru, ya?"

"Na'am Ustadzah, kita santri baru disini," kata Shafiyah.

"Silahkan masuk, dan perkenalkan diri kalian," ucap Ustadzah dengan ramah.

Seketika kelas mulai riuh karena bisik-bisikkan para santri. Sejauh mata memandang, Almeera dapat melihat sebagian dari santri di ruangan ini ada yang menatapnya tajam dan menunjukkan raut tidak suka secara terang-terangan.

"Yaa akhwat, min fadlik la takun sakhiba!" Seru Ustadzah dan seketika kelas terasa hening, walaupun ada tatapan mata tajam yang masih menghunus. (Wahai perempuan-perempuan, tolong jangan berisik!)

"Afwan Ustadzah ...."

"Nah, santri baru silahkan perkenalkan diri kalian."

"Syukran Ustadzah," kata Shafiyah dan Almeera bersamaan, dibalas dengan senyuman ramah dari Ustadzah cantik bernama Salamah.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Almeera dengan perasaan yang gugup sekali karena harus memperkenalkan diri di depan teman-teman barunya.

"Perkenalkan nama saya Almeera azzahra alfathunnisa, kalian bisa panggil saya Mira, saya pindahan dari Jakarta," Dengan satu tarikkan nafas, Almeera dapat mengatakan semua rangkaian kata yang sudah tercatat dalam otaknya.

"Kalau saya Shafiyah, saya pindahan dari Jawa."

"Baiklah, silahkan kalian duduk di bangku yang kosong, ya. Sudah dikasih buku dan jadwal mata pelajarannya, kan?"

"Sudah, Ustadzah," jawab Almeera dan Shafiyah kompak, lalu mereka izin untuk duduk ke bangku mereka. Pelajarannya pun kembali dimulai.

***

HIJRAH Of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang