SATU - Cobaan Awal

1.1K 67 5
                                    

PENGUMUMAN!
Readers Hos hari ini Author yang gaje ini mau bagi-bagi kebaikan, eakkk ...😹 Author bakalan update sampai part 3, tapi berselang ya. Bukan langsung sekaligus, jadi tunggu aja💜.

Happy reading!

. . . . .

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak ...,
(Qs. An-Nisaa/4: 100)

******

Sulit.

Itulah sebuah kata yang menggambarkan keadaan Mira saat ini, ia berubah. Benar-benar berubah menjadi kepribadian yang lebih baik.*Bukan berubah jadi power ranger ya :v

Sudah hampir seminggu Mira menjalankan masa kesulitan ini, ia benar-benar merasa jatuh-sejatuh-jatuhnya. Ujian demi ujian kian berdatangan dengan bergilir. Mira ingin menyerah, tapi bayang-bayang tentang awal dan tekad dia saat ingin berhijrah sering berputar ulang bagaikan sebuah cuplikan film yang dimainkan ulang di memorinya. Dan itulah sebagai penghalang ketika ia akan menyerah, karena ia sudah berkorban begitu banyak.

Semacam isyarat dari sebuah pertanyaan yang mengartikan bayang-bayang itu adalah, apakah ia yakin akan menyerah dan menyia-nyiakan semua perjuangan awalnya saat itu? Teman-temannya, sahabat-sahabatnya, dunia kelamnya, dan baju-baju sexy nya sudah ia korbankan begitu. Tapi ia ingin menyerah? Tentu saja itu hal yang bodoh.

🌸🌸🌸🌸🌸

KRIING "Saatnya istirahat."

Sebuah bell istirahat mengalun indah bagi para pelajar. Karena saat itulah, pelajar dapat sedikit bersantai dari buku-buku yang memuakkan dan segala penyakit pening yang timbul secara mendadak.

Sama-halnya disalah satu kelas 10A, kelas itu tampak ramai karena teriakkan murid-murid di dalam kelasnya. Teriakkan itu mengisyaratkan bahwa mereka bebas dari sebuah ruangan yang kadang bagaikan penjara kuburan.

Murid-murid itu langsung berhambur keluar kelas entah itu ke kantin, perpustakaan, atau yang lainnya. Namun berbeda dengan salah seorang gadis berkerudung yang sedang duduk sendirian di meja pojok kanan belakang. Ia tampak menyendiri, dan tidak punya seorang teman. Ternyata gadis itu adalah, Mira.

Mira yang dahulu dengan yang sekarang sangat jauh berbeda. Tak ada lagi Mira yang sering bercanda tawa dengan teman-temannya, tak ada lagi Mira yang sering membuat kekacauan, tak ada lagi Mira yang menghangatkan suasana kelas, dan tak ada lagi Mira yang mempunyai banyak teman. Kini hanya ada Mira yang seorang diri, yang dijauhi oleh teman-teman yang dulunya berjanji untuk terus bersamanya. Kini sudah tidak ada lagi.

"Mira," Sebuah panggilan dari suara berat mengalihkan fokus Mira, Mira pun menengok kearah seseorang yang memanggilnya itu.

"Ya, ada apa?" Jawab Mira. Ia pun menghampiri laki-laki sebayanya itu dengan tetap menjaga jarak.

"Dipanggil sama Bu Rani," Jawab Farhan dengan menyebut nama guru BK yang mampu merubahnya itu."Sekarang lu cepet deh kesono, lu buat masalah lagi yak?"

"Maaf? Oh iya thanks ya," Mira mengucapkan terima kasih dan segera pergi untuk menemui guru BK nya itu, namun sebelumnya ia mengucapkan salam terlebih dahulu pada Farhan

Bahkan, Farhan tampak bingung dengan perubahan Mira saat ini. Ia merasa sedikit senang, namun juga merasa sedih disaat yang bersamaan. Ia senang karena Mira sudah berubah, namun ia sedih karena Mira dijauhi oleh teman-temannya.

HIJRAH Of Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang