Hari ini seperti biasa, rumah megah milik jimin dan taehyung kedatangan tamu, yaitu jungkook, Junior serta rekan kerja di perusahaan milik taehyung. Kali ini taehyung pergi sebentar ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa makanan ringan dan meninggalkan jimin bersama jungkook di ruang tengah. Suasananya agak canggung karna mereka sama sekali belum berkenalan. Malah terakhir kali mereka bertemu, jungkook kesal dengan jimin yang tiba tiba mencabut kabel TV dan mengakhiri game yang sedang ia mainkan.
"Kayaknya kita belum berkenalan. Namaku jungkook, rekan kerja kak taehyung" ucap jungkook memulai percakapan serta menjulurkan tangannya kepada jimin yang masih sibuk bermain game di handphone mungilnya
"Aku jimin" balas jimin sambil menjabat tangan jungkook
"Sebenarnya banyak hal yang mau aku tanyain ke kamu, tapi aku lupa" ucap jungkook membuat jimin tertawa, itu pun sukses membuat jungkook ikut tersenyum karna gemas
"Kalau begitu, ingat ingat kembali"
"Ah iya, aku mau tanya soal hubungan kamu sama kak taehyung, sekedar pacaran?"
Jimin mengagguk menanggapi pertanyaan jungkook, hingga jungkook menyeringai
"Sudah sampai mana""Hah? Maksudnya?"
"Pegangan tangan? Pelukan? Ciuman? Atau lebih?"
"ya— Tae menciumku setiap malam, sebelum tidur" jawab jimin polos
"Bukan itu maksud gue. Bibir ke bibir maksudnya."
"Pernah, kemarin" kini pipi jimin merona mengingat kemarin taehyung mengecup bibirnya berkali kali, meskipun singkat dan hanya sekedar kecupan ringan
"Pakai lidah?"
Jimin menggeleng, mana ada ciuman pakai lidah? Pikir jimin
"Memangnya kuki pernah? Pakai lidah? Rasanya seperti apa?" Entah sejak kapan ia mulai memanggil jungkook dengan sebutan kuki"Pernah, rasanya enak"
"Wahh! Kuki punya pacar?"
"Dulu punya"
"kuki ciuman dengannya? Pakai lidah?"
"Iya, sama kak taehyung"
Ucapan jungkook barusan sukses membuat jimin terdiam seketika. Ia hanya mengangguk menanggapi jungkook dan lanjut fokus ke layar handphone nya
"aku mau tanya lagi soal kak taehyung"
"Tanya aja, mungkin aku ga akan jawab"
"Loh kok gitu. Aku penasaran, Taehyung beneran suka sama kamu gak sih?"
Jimin kesal lama lama dengan jungkook, entah karna apa tapi segala hal yang jungkook tanyakan membuatnya kesal. Ia membanting handphonenya lalu beranjak pergi dari sofa, ketika taehyung baru saja pulang dan melihat jimin tampak begitu kesal
Jungkook hanya terkekeh lalu beranjak dari sofa menuju pintu depan, tak lupa ia menepuk pundak taehyung sekilas
"Kak, aku pulang duluan deh, urus tuh pacar kakak, lagi ngambek"Taehyung mengangguk dan segera pergi ke kamarnya, dan menemui jimin yang sedang bermain sendiri di kasur "Jimin." Panggil taehyung. Ia tidak suka sikap jimin yang terlihat tidak sopan kepada temannya
"Apa" jawab jimin acuh tak acuh, bahkan ia tidak menatap kedua mata taehyung
"Tatap lawan bicaramu. Kenapa kamu membanting handphone mu di hadapan jungkook? Itu tidak sopan"
"Aku tidak suka. Dia menyebalkan. Dia tidak boleh kesini lagi." Jimin memberi tatapan tidak suka sambil menyilangkan kedua tangannya
Taehyung yang sedang badmood pun segera menarik tangan jimin, memposisikan jimin untuk tengkurap diatas kedua pahanya dan menurunkan celana piyama jimin hingga lutut
"Anak nakal. Ini hukuman untukmu. Berhitung sampai 10.""Tidak ma—ah!!" Jimin menjerit ketika taehyung mulai menampar pantatnya
"Berhitung."
"Satu.."
"Saya tidak dapat mendengarmu"
"Akh!! dua!" Jimin kembali menjerit karna tamparan yang taehyung berikan terasa lebih sakit dari yang sebelumnya
Setelah tamparan ke-enam, jimin mulai terisak hingga air matanya jatuh ke lantai
"Bodoh.. sakit.. "Taehyung ingin memberhentikan hukuman itu tapi kali ini ia harus mendisiplinkan jimin
"Lanjut berhitung.""Maaf— aku salah, Tae kakiku mulai sakit.."
"Saya bilang lanjut berhitung."
Jimin melanjutkan hukumannya hingga selesai, bokongnya terasa sakit dan matanya sembab. Ia tetap menangis meskipun hukumannya sudah selesai. Taehyung menaikkan celana jimin lalu menidurkan jimin di kasur "Hukumannya sudah selesai, kenapa belum berhenti menangis, hm?"
"Sakitnya belum hilang. Aku bukan anak kecil, kenapa harus hukuman bodoh seperti itu sih."
Taehyung memeluk jimin lalu mengelus kepala jimin pelan "Ah, itu hukuman agar kamu tidak mengulanginya lagi. Memangnya jungkook kenapa tadi?"
"Dia ciuman.." jawab jimin pelan
"Dengan siapa"
"Denganmu dulu. Pakai lidah!" Jimin kembali menatap sinis kedua mata taehyung sambil mendorong taehyung agar melepaskan pelukannya
Taehyung menjadi keheranan sendiri mendengarnya. Mengingat sifat jungkook yang jahil, taehyung jadi kesal dan merasa bersalah karna sudah menghukum jimin
"Tidak, Saya tidak pernah melakukan apapun dengannya""Sungguh?" Jimin mengerucutkan bibirnya ketika taehyung mengusap pipinya pelan
"Iya. Maaf tadi Saya menghukummu terlalu keras, ternyata pacar saya cemburu" ejek taehyung gemas melihat pipi jimin yang berubah merah
"Tae, ciuman dengan lidah itu seperti apa?"
"Saya tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Mau coba, hm?"
Dengan anggukan dari jimin, taehyung langsung melumat bibir tebal milik jimin sambil menekan tengkuk jimin. Ciuman yang diberikan taehyung kali ini cukup ganas dan membuat jantung jimin berdetak lebih kencang. Taehyung mengubah posisinya, menaruh kedua tangannya disamping kepala jimin sebelum melesakkan lidahnya kedalam mulut jimin. Keahlian lidah taehyung sukses membuat jimin kewalahan, tangan mungilnya meremas pundak lebar milik taehyung. Melihat jimin yang mulai sesak nafas, taehyung melepaskan tautannya sambil menatap puas pemandangan yang ia lihat sekarang. Rambut jimin yang berantakan, bibir plump dan pipi merahnya, matanya yang sembab dan sayu karna habis menangis, nafasnya yang terengah engah karna kelelahan, benang saliva yang ada di ujung bibir jimin, itu semua hampir membuat taehyung kehilangan kendali
"Gimana?" Tanya taehyung sambil sibuk menatap jimin yang berusaha menjawab disela sela nafasnya"Hahh ah— aku sedikit sulit bernafas"
Taehyung terkekeh melihat reaksi jimin, ia menjatuhkan dirinya disebelah jimin lalu mengusap pipi jimin sebelum mengecupnya "capek ya? Padahal baru lidah"
Jimin menggeleng pelan sambil mengerucutkan bibirnya
"Lidah kamu meresahkan.""Tapi suka kan?" Tanyanya sambil memeluk jimin erat dan menarik selimut
"hng.. Suka. sedikit." jawab jimin sambil menenggelamkan wajahnya ke dada bidang milik taehyung
×××
900 words