[ warning ! nsfw ]
×××
"little one, are you sure about this ?"
tanya taehyung, berusaha memastikan jimin yang masih sibuk membuka piyama biru kesukaannya"yakin" jawabannya terlihat ragu namun ingin terlihat yakin
taehyung duduk di pinggir kasur, membantu jimin yang daritadi tidak kunjung selesai melepas kancing piyama nya itu sebelum mengelus pinggang ramping milik jimin
jimin naik ke atas kasur seraya menatap taehyung yang hanya mengenakan boxer hitamnya, pipinya mulai memerah ketika taehyung mendekatinya dan memposisikan diri di antara kedua kakinya.
taehyung mengigit bibirnya ketika mengeluarkan kebanggaannya yang daritadi terperangkap, mengelusnya pelan sebelum terkekeh melihat reaksi jimin yang terbelalak kaget melihat ukurannya
"kenapa hm?""iitu, sebesar itu, masuk kesini?" pria mungil itu melirik kebawah, kalau boleh jujur sekarang ia takut
"kita bisa berhenti sekarang, kalau kamu belum siap" taehyung sendiri pun ragu, setelah melepas celana dalam milik jimin ia malah semakin tidak yakin
"aku terlihat tidak meyakinkan ya ?"
"ah bukan begitu, saya takut"
"takut ?"
"kamu terlihat begitu rapuh, saya takut melukaimu nanti. ini pertama kalinya kan?"
jimin mengganguk pelan, ia menarik pundak taehyung seraya menatapnya lekat "aku takut, pelan pelan bisa ?"
taehyung terkekeh, ia memberikan kecupan ringan di seluruh wajah jimin sebelum kecupannya turun ke leher jenjang milik jimin dan memberikan beberapa tanda kepemilikan disana
"hey, ugh jangan—" jimin mengalungkan tangannya ke leher taehyung ketika taehyung mulai melebarkan kedua kakinya, memasang pengaman dan memakai pelumas
"kalau sakit, bilang ya?" ucap taehyung, mencium bibir plump jimin seraya mulai memasukkan kejantanannya kedalam jimin perlahan.
"tAEHYUNG ! ungh sakit.." rintih jimin, meremas rambut hitam taehyung kuat kuat
"ssh, tahan.. sedikit lagi," taehyung menyisir surai jimin kebelakang untuk menenangkannya sebentar, sebelum memasukkannya dalam sekali hentakan
"b - berhenti ! nggh sakit, berhenti—" jimin menjerit, merasakan kepunyaan taehyung masuk,
"fuck.. it's too tight, ah maaf maaf saya lepas kendali, punyamu sangat sempit, sakit ya?" taehyung mengusap pipi jimin yang basah karna air mata
"gila— sakit, mngh punyamu masuk astaga— sakit bodoh"
"tapi kamu bisa mengatasinya dengan baik, lihat punya saya bisa masuk semua" puji taehyung, sebelum menahan kedua tangan jimin di samping kepalanya sambil terkekeh
"taehyung, tanganku—"
"ssh, tahan." taehyung menarik miliknya keluar sebelum kembali menghentak hentakkan kedalam dengan kasar
"uhngh— aah ah! berhentii ! taehyungh! sakitt nggh"
"aghh saya bilang tahan"
"ngaaah! eungh— ahh ahh! lepas, berhentihh angh taehyungg"
taehyung menggigit leher jimin dan membuat tanda keunguan di lain tempat seraya menghantam jimin tanpa ampun, ia menggeram menikmati jimin yang meronta kesakitan dibawah kukungannya
"aghh astaga jimin, punyamu menghimpit saya dengan kuat-""taehyung sakit— AH! tAEHYUNG! disituu !" jimin menjerit keenakan ketika kepunyaan taehyung menumbuk sweetspot nya, ia ingin lebih dari itu
"ah dimana hm? disini?" taehyung terkekeh melihat wajah jimin yang sudah memerah, rambutnya yang mulai berantakan dan bibir tebalnya yang membengkak
"uhngh, disitu mngh disitu, terus—
"terus apa. kamu minta saya berhenti kan tadi" taehyung tiba tiba berhenti menghentakkan miliknya, sambil menatap mata sayu jimin dengan tajam
"nnh, ngga . . lagi tae, ahh ayo terus, lagi aku mau lagi hngg—"
"so needy for my dick, huh ? if you want it reaaally bad, you must beg for it, kitten."
jimin menggeleng lemah, ia menghentakkan badannya pelan sambil merengek "mnghh aku mau, mau lagi, lebih cepat taehyung.. ahh ah mau punya taehyung didalam, uhngh didalam.."
"fuck." taehyung mengumpat sebelum akhirnya kembali menghentakkan kepunyaannya lebih dalam
"akh lebih cepat, ahh ahh a—ah terus"
pria bersurai hitam itu mempercepat tempo hentakkannya sambil mencium bibir plump jimin dalam dalam
"mmnh tae, uhngh t-tidak kuat"
"tahan sedikit lagi"
"akh ahh ahn tae aku—mngh!" desahan jimin terputus ketika ia sudah mengeluarkan pelepasannya lebih dulu
"ahh saya bilang tahan. saya belum keluar sama sekali"
"maaf, ah aku tidak tahan—"
"2 ronde lagi, ini hukumanmu."
***
jimin terkulai lemah setelah ronde kedua, taehyung benar benar tidak memberikannya waktu istirahat sejenak, juniornya dihentakkan begitu kasar rasanya seperti terbelah dua. taehyung menarik jimin kedalam pelukannya dan menyelimuti badannya.
"sudah selesai?" tanya jimin terengah engah sambil mendongakkan kepalanya menatap taehyung
"hm iya, kondom saya habis." jawab taehyung seraya mengecup dahi jimin lembut
"mmh, taehyung— sakit . ."
"hahah saya kelepasan, apa saya terlalu kasar? maaf ya?" taehyung mengelus punggung jimin lembut sambil mengeratkan pelukannya
jimin menggangguk pelan sambil meringis, membiarkan taehyung menyisirkan rambutnya kebelakang dan kembali mengecup dahinya
"nanti saya belikan ice cream setelah ini, jangan nangis"
"uhh.. promise?"
"promise, sweetheart."
×××
700 words