O7

6.8K 589 100
                                    

Taehyung menyenderkan kepalanya ke senderan sofa belakang, raut wajahnya terlihat tidak senang, bahkan ia belum mengganti setelan baju kerjanya. Ia kesal melihat jimin yang tidak ada di rumah ketika ia baru pulang kerja. Setidaknya jimin harus mengabarinya dengan telepon agar taehyung tahu keberadaan jimin. Bukannya ia melarang jimin pergi keluar rumah, tetapi taehyung hanya merasa khawatir karna jimin selalu lupa membawa handphonenya dan tidak memberi kabar.
"Tck. Sial. Dimana bocah itu.."

"Oh ? kamu sudah pulang?" Ucap jimin yang baru saja menutup pintu depan lalu menghampiri taehyung

"Oh ? kamu sudah pulang?" Ucap jimin yang baru saja menutup pintu depan lalu menghampiri taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Habis darimana?" Tanya taehyung dengan suara khas baritonnya. Ia menatap jimin dengan tajam, terlihat jelas taehyung marah

"Aku habis bermain di rumah teman" jawab jimin gugup, ia tahu saat ini taehyung marah karna ia tidak membawa handphonenya.

"Buka tas ransel kamu." Taehyung melirik tas ransel mungil yang daritadi jimin pegang, ia curiga sepertinya jimin sedang menyembunyikan sesuatu didalam tas itu

Jimin menggeleng, ia memeluk erat tas yang tadi ia bawa
"didalamnya tidak ada apa apa, sungguh."

"Kalau tidak ada apa apa, kasih ke saya sini." Taehyung mendekati jimin lalu merebut tasnya

"Aku bilang tidak ada apa apa!" Ucap jimin sambil mencoba untuk merebut tasnya kembali, namun gagal, taehyung segera membuka isi tas jimin dan menemukan satu petik bunga mawar berwarma putih yang dibalut plastik. Lengkap dengan secarik kertas dengan tulisan

'semoga kau suka bunga ini. Tertanda, myg'

"Kamu pergi ketempat dia lagi, hm?" emosi taehyung memuncak, ia melirik jimin yang kini berhasil merebut bunga itu kembali dan buru buru memasukkannya kedalam tas. Taehyung menghela nafas kasar lalu menarik pergelangan tangan jimin dan membawanya menuju kamar. Jimin tahu ia akan dihukum seperti waktu itu, tapi ia tidak tahu berapa pukulan yang akan ia dapat kali ini

Taehyung duduk di pinggir kasur sambil menatap lekat lekat jimin yang berdiri dihadapannya. Yang ditatap hanya terdiam gugup sambil memilin ujung sweaternya. Jimin memikirkan apa hukuman yang akan ia dapat, hingga lamunannya buyar karna taehyung yang menarik tangan mungilnya dan menaruhnya di pipi kanan milik taehyung sendiri.

"Saya salah apa" tanya taehyung meminta jawaban yang jelas dari jimin, namun ia hanya mendapat gelengan pelan dari jimin

"Saya salah apa, sampai kamu mulai berpaling ke orang lain?" Jujur saja taehyung kesal namun ia tak mau menghukum jimin seperti biasa. Pasti ada maksud dan alasan jelas kenapa jimin seperti ini.

"Ngga.." jimin menggeleng, bingung harus berbuat apa

"Maaf seminggu ini Saya pulang terlalu malam, tidak ada waktu buat kamu. Tapi kamu gak bisa seenaknya pindah hati ke orang lain"

"Apa sih, aku ngga—" jimin segera membuka tasnya kembali lalu memberikan bunga itu kepada taehyung

"Kak yoongi punya toko bunga di dekat sini, jadi aku pesan satu"

Taehyung terdiam sebentar lalu menerima bunga itu sambil menatap jimin, siapa tahu jimin berbohong

"Itu tadinya kejutan, maaf—" ucapan jimin terpotong ketika taehyung tiba tiba menarik tangannya dan segera memeluknya erat

"Jangan minta maaf." Titah taehyung sambil mengeluarkan boxy smile andalannya lalu mengusak rambut jimin pelan

"mm, maaf aku hanya beli satu, uangku tidak cukup.."

"Tidak apa apa, kamu mendapat uangnya darimana?"

"Tadi siang aku pergi ke toko barang antik, aku jual beberapa buku komik yang sudah tidak kubaca lagi"

Taehyung bangga mendengar penjelasan jimin, taehyung tahu betapa sayangnya jimin kepada buku buku komik yang ia miliki, tetapi jimin malah membelikannya bunga dengan uang itu, bukan membeli boneka yang baru
"Pintar, besok saya belikan komik lebih banyak lagi"

Jimin menggeleng lalu ikut duduk di pinggir kasur
"Aku tidak mau komik.."

"Lalu kamu mau apa, hm?"

"Aku mau.. kamu ada di rumah, sehari saja. Luangkan waktu dan bermain denganku.." jimin mengerucutkan bibirnya sambil memohon, membuat taehyung terkekeh lalu mendorong jimin ke tengah ranjang sebelum menindihnya

"Astaga— tae, berat.." protes jimin sebelum taehyung tertawa pelan

"Makasih, saya suka hadiahnya. Maaf saya berburuk sangka tadi, saya terlanjur kesal. Besok saya akan ada seharian di rumah, hanya untukmu." Taehyung tersenyum lalu mengecup wajah jimin hingga kecupannya turun ke leher jimin

"gELI, JANGAN DI LEHER—" Pekik jimin di sela tawanya sambil mendorong kedua bahu taehyung agar menjauh

×××

659 words

𝐑𝐀𝐍𝐃𝐎𝐌 - vminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang