[ warning ! nsfw ]
"sedang apa hm?" tanya taehyung seraya mendudukkan dirinya di sebelah jimin yang sibuk menulis di meja nya
"kamu tidak lihat? bekerja." jawab jimin, tidak memalingkan wajahnya ke lawan bicara
"kenapa ketus begitu? saya kan tanya baik baik" taehyung mengernyitkan alisnya, apa jimin sedang badmood sehingga menjadi ketus begini? taehyung berusaha untuk tidak emosi dan mencoba untuk memeluk pinggang ramping milik jimin, namun jimin meronta ronta dan membuat jarak ke taehyung
"aku mau ke rumah kak seokjin, tolong antarkan" jimin membereskan peralatan gambarnya dan memasukkannya ke dalam tas, tak lupa ia memasukkan tata juga ke dalamnya. taehyung menghela nafas panjang sebelum mengiyakan kemauan jimin
***
taehyung menggigit bibirnya frustasi, sekarang diperjalanan pulang dari rumah seokjin, jimin masih saja terlihat ketus, apa badmood nya belum hilang juga setelah seharian bermain bersama teman temannya? bahkan jimin tidak mau menatap wajah taehyung, ia fokus menatap pemandangan di luar jendela mobil
"kamu sedang badmood?" tanya taehyung melirik kearah jimin yang menggelengkan kepalanya
"atau ada yang ingin kamu sampaikan ke saya?"
"tidak ada,"
"bermain seharian membuatmu lelah?"
"tidak juga"
"setidaknya tatap lawan bicaramu ketika kamu berbicara."
jimin terdiam tidak mau menjawab ataupun menoleh, ia memilih untuk tetap menatap jendela mobil, cuaca cerah di luar membuat jimin merasa betah dan tidak bosan. taehyung memberhentikan mobilnya ketika mereka sampai di rumah.
di rumah, jimin berdiam diri di ruang bermainnya, ia sibuk berguling sana sini di karpet dengan tata. kesibukkan nya berhenti ketika taehyung masuk ke ruang bermainnya, ia segera berdiri dan menjauhi taehyung
"kamu kenapa" tanya taehyung tetap mendekati jimin hingga punggung pria mungil tersebut menubruk dinding karna terus menjauhi taehyung
"ouch" jimin membuang mukanya, tidak mau menatap taehyung yang daritadi sudah menatapnya lekat
"look at me, dollface." titah taehyung sembari menarik dagu jimin, memaksa menatap mata tajamnya
"apa?" tanya jimin seraya mengerucutkan bibirnya sebal
"kamu jelas jelas menjauhi saya hari ini. kenapa"
"tidak apa apa"
"jangan buat saya khawatir, ada apa? bahkan kamu tidak mau menatap saya, kenapa?"
"itu.."
taehyung terdiam menunggu jawaban dari jimin yang daritadi masih mencari jawaban
"tapi janji jangan marah?"
"hm tergantung. kalau kamu jujur saya mungkin tidak akan marah"
"jadi—"
sebelum jimin mengakui dosa kecilnya, taehyung segera mengangkat panggilan dari sakunya sebelum menatap jimin tajam
pria mungil itu komat kamit, panik melihat sepertinya taehyung sudah mengetahui dosanya lebih dulu
taehyung menaruh hp nya kembali lalu menghela nafas,
"jadi itu alasan kamu menjauhi saya? supaya tragedi 'memecahkan vas' mu itu tidak saya ketahui? coba tebak, jungkook barusan telpon, dia bingung vas seperti apa yang sudah kamu pecahkan. kamu tau kan itu vas kesayangan saya ?""itu— aku takut ke kamar mandi malam malam, lalu tidak sengaja tersenggol, sumpah aku tidak sengaja"
"kenapa tidak bilang?"
"tadi aku mau bilang tapi keburu ketahuan!"
"anak nakal." taehyung menarik tangan jimin kasar, yang ditarik hanya meringis sambil memohon. ia tahu betul apa yang akan terjadi setelah ini
***
"lima.." ucap jimin pelan sambil menahan sakit pada bokongnya yang sedang dihukum oleh taehyung
"saya tidak bisa mendengarmu. hitung yang benar atau saya ulang dari satu"
"ah! LIMA! jangan ulang dari satu lagi dong, curang ! "
taehyung bersandar ke sofa yang ia sedang duduki, ia menurunkan celana yang jimin pakai sebelum mengelusnya pelan
"sakit hm?""sakit" jawab jimin lirih
"kembali berhitung, baby doll"
"AH! enam! aku kan sudah minta maaf tadi !"
taehyung terkekeh pelan sambil mengelus bokong jimin yang sudah memerah, merasa iba tapi ia cukup kesal, kenapa jimin tidak mau mengaku? ia malah menjauhi taehyung seharian dan mencoba menutup nutupi kesalahan.
"kamu tau kesalahanmu kan?"jimin menggeleng sambil menggigit bibirnya pelan "mecahin vas bunga kesayangan kamu? "
taehyung menghela nafas sebelum memasukkan jari telunjuknya ke lubang sempit milik jimin secara paksa, membuat si empunya meringis dan meronta ronta "AH! AH! jangan, ngh taehyung—"
"kenapa hm? coba renungkan kesalahanmu." taehyung tertawa pelan sambil memasukkan jarinya lebih dalam
"ngh ah! ahng aku menyembu— ah menyembunyikannya darimu" jimin meringis, iya menatap lantai yang mulai basah karna keringatnya yang menetes dari dahinya
"hm lalu?" ia menambah jarinya dengan memasukkan jari tengahnya, jimin semakin meronta ronta ingin dibebaskan namun taehyung menahannya
"AHH! tae maaf, taehyung ! jangan—ngh.. aku takut, aku takut kamu marah" jimin terisak berharap taehyung mengurangi hukumannya namun pria bersurai hitam itu malah menggerakkan jarinya dengan tempo cepat
"anak nakal, haruskah saya masukkan lebih banyak jari?" goda taehyung seraya menaikkan tempo jari nya
"AHH AH! sakit, ampun! udah cukup, jangan— taehyung ! ngh ah ah nggh— AH!" jimin jatuh terkulai lemas dari pangkuan taehyung, ke lantai setelah mengeluarkan cairannya yang mengotori lantai
taehyung terkekeh dan segera menggendong jimin, mendudukkannya di pangkuan, taehyung menatap wajah jimin yang kelelahan, pipinya merona merah. taehyung menyeka keringat yang ada di dahi kekasihnya sebelum tersenyum puas
"taehyung— ampun sakit . . " jimin mengusak mata berairnya sebelum taehyung mengelus surainya pelan
"saya maafkan. jangan diulangi lagi"
jimin mengangguk pelan sambil mengatur nafasnya yang tersengal sengal "tidak ulangi lagi"
taehyung meremas bongkahan kenyal milik jimin sambil menyunggingkan smirknya ketika jimin kembali meringis sambil mengalungkan kedua tangannya ke leher taehyung
"sakit?""mngh sakit.." jawab jimin sambil mengerucutkan bibirnya
"ini baru jari saya yang masuk, tapi tampaknya kamu sudah cukup menikmatinya hm?"
pipi jimin kembali memerah malu, ia menggeleng lalu menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher taehyung
"ah tapi lubangmu menghimpit jari jari saya dengan baik, saya jadi tidak sabar.." goda taehyung berbisik pelan ditelinga jimin sebelum jimin memeluk lehernya lebih erat karna malu
"baiklah lain kali, bangunkan saya ketika kamu mau ke toilet, saya akan temani sampai selesai, lain kali jangan ceroboh, untung kamu tidak terluka" ucap taehyung sambil memakaikan kembali celana jimin dan membawanya ke ruang tengah untuk kembali menghibur kekasih mungilnya itu
×××
920 words