nniatnya muk ngilang abbis ini . .
×××
"sebel, jam segini dia belum pulang juga" gerutu jimin di depan pintu minimarket. ia baru saja membeli beberapa snack ringan dengan uang jajannya, pipinya pun sekarang penuh dengan mochi strawberry kesukaannya. tak lupa ia pun membeli beberapa mochi rasa stoberi kesukaan taehyung.
sepanjang jalanan yang sepi menuju rumahnya, pria mungil itu kerap menatap layar ponselnya ketimbang memerhatikan jalan. seketika wajah muramnya menghilang setelah melihat ponselnya berbunyi, menandakan ada seseorang yang menelponnya, tentu saja itu taehyung.
"taetae ! sudah di rumah sekarang ?"
"belum, sebentar lagi, saya masih di jalan, maaf saya pulang telat lagi"
"tidak apa apa, aku baru dari minimarket, aku beli mochii ! oiya ini aku juga mau pulang"
"eh? ke minimarket? jam segini? saya kan sudah bilang, tunggu saya pulang"
"memangnya kenapa..?"
"saya kan sudah bilang-"
"aku bukan anak kecil, aku bisa sendiri ! aku pria dewasa!" bentak jimin lewat telepon karna kesal
"bukan begitu maksudnya, hey dengarkan saya dulu-"
omongan taehyung terputus karna jimin segera mematikan ponselnya. kalau boleh jujur sebenarnya ia takut berjalan sendirian malam hari, di jalanan yang sepi seperti ini. suka ada beberapa orang yang mabuk mabukan, orang aneh, ataupun preman jalanan di dekat gang.
jimin menggeleng pelan, menghilangkan semua pikiran pikiran aneh yang melintas dipikirannya sebelum ia berdiri mematung karna mendengar siulan entah darimana. lebih buruknya lagi, sekarang ia rasa ada yang membututinya dari belakang.
"aku mau pulang, aku mau pulang" bisik jimin pelan, menenangkan dirinya sendiri selagi ia berjalan cepat berharap orang itu pergi. namun sepertinya keberuntungan sedang tidak memihak jimin.
pria mungil itu tersentak kaget ketika tangannya ditarik kencang hingga badannya berbalik seketika, plastik belajaannya jatuh hingga isinya berantakan. ia ingin berteriak, berlari sekencang kencangnya namun orang dihadapannya dengan cepat membungkam dan memojokkan jimin di ujung gang.
"lepas! lepas, jangan sentuh!"
"kenapa? memangnya kau bisa apa sekarang?"
"lepas atau aku akan-AKH"
tangannya berusaha meraih ponsel yang masih berada di sakunya sebelum orang asing itu menampar keras wajahnya hingga jimin jatuh tersungkur dan ponselnya terseret jauh dari posisinya"kenapa? mau coba lapor?" ancam orang asing dihadapannya yang kini mulai membuka paksa baju yang jimin kenakan
"jangan, hentikan-" jimin berusaha lepas dari pria dihadapannya dengan mendorongnya kuat kuat, sebelum pria itu kembali memukuli jimin yang terkulai lemas
"bangsat, diam sebentar! ini takkan lama, tinggal diam dan menikmati apa susahnya"
***
sunyi dan hening.
tanpa obrolan dan percakapan apa apa, hanya ada taehyung yang memegang erat pergelangan tangan jimin, berjalan menyusuri jalanan yang sepi menuju rumahnya.
"aku belum selesai." gerutu jimin, berhenti berjalan seraya mencoba melepas tangannya dari genggaman erat taehyung
"aku bilang aku belum selesai!!" bentak jimin, membuat taehyung berbalik dan semakin mengeratkan genggamanya pada tangan jimin
"apa hah? apa yang belum selesai." bentak taehyung balik, menatap tajam kearah jimin yang terlihat kacau, sweaternya robek, berantakan dengan bercak darah, bahkan ada beberapa luka goresan hingga lebam