𝐑𝐀𝐍𝐃𝐎𝐌 - vmin

O8

"sayang" panggil taehyung sambil memeluk pinggang ramping milik jimin dari belakang

"Apa?" Jimin tidak menoleh sedikitpun, ia terlalu sibuk mengaduk makanan yang masih ada di panci

"Pernah berpikir ngga?"

"Berpikir buat apa?"

"Buat berhenti"

"Dari?"

"Dari semua ini. Berhenti menjalani hari hari bersama. Berhenti menjumpai satu sama lain. Berhenti membuat kenangan baru bersama."

Jimin membalikkan badannya dengan ekspresi khawatir. Matanya berkaca kaca menatap pria yang masih memeluk pinggangnya erat
"Maksudnya?"

"Jika kamu lelah, kamu boleh berhenti. Yang sudah lalu biarlah berlalu dan menjadi kenangan."

"kenapa?" Setetes air mata sudah berada di pelupuk mata, menunggu saat yang tepat untuk turun membasahi pipi mulus milik jimin

"Saya tidak bisa terus menerus mengecewakanmu. Saya sibuk dengan apa yang aku kerjakan kini, hingga membuatmu terus menunggu tanpa kepastian yang jelas."

Jimin menggeleng, tangan mungilnya meremat pundak tegap milik taehyung
"Kamu boleh lelah, tapi jangan berhenti. Kamu boleh bosan, tapi jangan berpaling.."

"Tapi Saya tidak bisa membuatmu menunggu lebih lama"

"Aku tidak apa, Aku bisa menunggu. Jangan membuat penantianku selama ini menjadi sia sia, taehyung."

"Bagaimana jika Saya pergi terlalu lama?"

"Aku akan menunggumu kembali. Sampai kapanpun. Jadi jangan pergi.." air mata jimin mulai membasahi kedua pipinya, tangisannya pecah ketika taehyung mulai menarik jimin kedalam pelukannya

"Maaf" jawab taehyung, ia menciumi pucuk kepala jimin seraya mengelus punggung jimin

"Maaf Saya tidak bisa bertanggung jawab dengan apa yang sudah Saya mulai." Sambung taehyung sambil terus menerus menenangkan jimin

"Jangan pergi." ucap jimin lirih sambil terisak

"Maaf saya selalu membuatmu menangis. Aku selalu jadi alasan mengapa pipimu basah oleh air mata"

"Aku janji— tidak akan menangis lagi. jangan pergi."

Taehyung tidak menjawab, ia menatap wajah jimin sebentar sebelum mengecup bibir tebal yang selalu menjadi candunya.

×××

280 words