Rencana ( 2 )

52 18 0
                                    

"Aku tahu itu. Mengharapkanmu mungkin bukanlah satu hal yang harus kulakukan. Namun, aku bisa apa?? Berhentikah??Sedetikpun kau tak pernah hilang dari ingatanku"

-Requerdoz-

🐾🐾🐾

Hari ini seluruh siswa di Sma Gendana dibubarkan dikarenakan lusa akan diadakan kegiatan camp tahunan. Tentu saja, mereka butuh persiapan bukan??


''Kayaknya gue gak bakalan ikut deh''ucap Zella sambil membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.

''Why??"

''Males aja.''jawab Zella dengan santainya. Ya Tuhan, ngga ada alasan lain selain itu apa??

Sasha menatap Zella dengan tatapan menyelidik, ''Males apa takut JM?? Cemen lo!!"

''Apasih!! Ngga, anjir!! Udah ah gue balik dulu ya, soalnya gue udah janji sama si Zayn mau balik bareng. Bye!!''jelasnya dan langsung bergegas pergi menuju parkiran.

''Iya, Kuning-Kuning ya Zel!! Bilangin ke Kak Zayn, kapan-kapan pulang bareng sama Stella, jangan sama adiknya mulu!!  OKE ZELL?!!''teriak Stella. Namun, suaranya mungkin tidak akan masuk ke pendengaran Zella, karena Zella sudah jauh melenggang pergi.

"Kuning-Kuning apaan, Stel? Yang di kali itu ya??" tanya Sasha heran.

"Itu Tayo" jawab Stella asal.

"TAYI, ANJIR!"ucap Jessy sambil menoyor kepala Stella.

Stella mengaduh. Menatap Jessy dengan sengit. Jessy yang merasakan firasat buruk pun berlari menjauh dari Stella. Sedetik kemudian Stella serta Sasha mengejar Jessy, bekerja sama untuk menangkap gadis itu.

 🐾🐾🐾

Zella melangkahkan kakinya menuju parkiran. Namun langkahnya terhenti ketika melihat adegan mesra yang membuat hatinya sedikit ter-iris.

''Lo gapapa?''tanya Ezra ketika seorang perempuan jatuh di depannya.

''Iya, gue gapapa ko. Thanks ya, Zra!!'' jawab Jihan yang disertai dengan senyuman manisnya. Ezra menanggapinya dengan dehaman.

Jihan. Cewe manis bergigi gingsul yang kabarnya telah memiliki hubungan baik dengan Ezra dari saat mereka masih kecil. Mungkin hingga saat ini?! Ezra mengganggapnya sekadar teman biasa, namun sikap Ezra terhadap Jihan berbeda dari yang lain. Seperti ingin melindungi mungkin?

Tak salah jika Jihan menyukai lelaki itu, karena dia merasa dianggap spesial. Sampai suatu waktu Jihan memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya terhadap Ezra. Namun respon Ezra sungguh menyakiti hatinya. Ia kira Ezra juga menyukainya. Setelah kejadian itu, Ezra menjadi sedikit dingin dan cuek kepadanya. Namun, sebenarnya ada hal lain yang membuat Ezra dulu berbeda dengan Ezra sekarang.

'Lah, giliran gue jatoh aja boro-boro nolongin!!' batin Zella.

''Aw ...'' Jihan mengaduh kesakitan. Hal ini membuat bola mata Zella hampir keluar dari tempatnya.

Zella bergumam, "Lebay banget sih!"

''Kenapa?'' tanya Ezra. Wajahnya terlihat khawatir.

Karena merasa sebal, akhirnya Zella memutuskan untuk membuat rencana. Dan seketika, lampu terang muncul di atas kepalanya.

Zella menjetikkan jarinya, "Ide Bagus Zell. Biar tahu rasa!"

Zella berlari terburu-buru. Lalu, tak sengaja menabrak Jihan. Ok, typo. Zella sengaja, itu adalah rencananya.

R A Z E L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang