Care

60 11 2
                                        

"Apa sulitnya bagimu untuk menjawab jujur??"

🐾🐾🐾

Sore ini siswa-siswi Sma Gendana akan kembali pulang ke rumahnya. Segala jenis kegiatan telah dijalani selama 3 hari.

Dan saat ini, Ezra tengah duduk dibawah sebuah pohon yang cukup rindang untuk menyejukkan badan disiang hari ini. Lelaki itupun telah membereskan segala perlengkapannya untuk kembali ke rumah. Pohon ini tepat menghadap langsung kedaerah perkotaan. Sehingga membuat pandangan Ezra tak lepas dari keramaian kota. Ezra menulis beberapa rentetan kalimat yang mengandung makna dalam sebuah buku kecil dengan cover berwarna biru dongker dengan bergambarkan bintang yang bersinar. Lelaki itu menatap keramaian kota, ia mengarahkan pandangannya kesegala arah.

"Sejak kapan disini??"tanya Ezra begitu mendapati seorang gadis yang tengah duduk di bawah pohon tepat di sampingnya dengan earphone yang tersumpal di telinganya.

"Tadi," jawabnya singkat.

"Cinta datang tanpa permisi. Hati terasa kembali diisi. Walau sekadar ekspetasi. Tak apa hanya sekadar mengisi kekosongan hati", jelas Ezra tiba-tiba, masih dengan wajah datarnya yang kembali menatap keramaian kota.

Ucapan Ezra membuat Zella kaget. Walaupun earphone gadis itu melantunkan musik, tetap saja ia mendengar ucapan Ezra karena volume musik yang diputar ia kecilkan saat Ezra mengajaknya ngobrol. Namun, Zella tak menanggapi ucapan Ezra itu.

"Zell. Lo suka gue??"tanya Ezra memastikan. Kali ini lelaki itu menghadap ke tempat Zella. Menatap intens setiap inci lekukan wajah gadis itu.

Zella membeku. Bagaimana bisa ia terjebak dalam situasi darurat ini.

"Eh. Gu-gue kesana dulu ya. Belum beres-beres soalnya." Zella mengalihkan topik pembicaraan.

Ezra menghembuskan napasnya pelan. Apa sulitnya menjawab antara ya dan tidak?? Gemas sekali ia dengan Zella. Lelaki itu hanya sekadar ingin memastikan bahwa ia tidak akan salah langkah.

"Hmm"

Zella tersenyum kaku. Lalu gadis itu beranjak dari posisinya berjalan menuju tendanya. Sedangkan Ezra, lelaki itu hanya memandang langkah Zella yang semakin menjauh.

Flashback onn

"Zra gue mau ngomong sebentar," ucap Zayn sambil menarik tangan Ezra.

"Apa?" tanya Ezra ketika mereka telah menjauhi keramaian.

"Gue minta tolong sama lo. Pliss banget, kali ini aja ya. Tapi sebelumnya gue mau nanya dulu. Lo suka ga sama adek gue??"

"Adek??"tanya Ezra balik.

"Oke gue kasih tau. Zella itu kembaran gue. Lo jangan bilang kesiapa-siapa tentang ini. Back to topik. Dulu saat lo masuk ke sekolah. Lo udah bikin adek gue suka sama sikap lo, sama semua hal tentang lo. Tapi sekarang, dia kecewa sama lo. Gue juga gatau kenapa dia bisa berubah gitu. Tapi nih yaa, gue yakin sih dia masih suka sama lo. Gue harap lo bisa deketin dia, rubah sikap dingin lo ke dia. Gue mohon Zra bantuin gue,"jelas Zayn.

"Kenapa harus gue??"tanya Ezra.

"Karena hanya lo orang yang disukai Zella"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R A Z E L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang