Tak Sengaja

121 21 0
                                    

Mereka bersikeras tak ingin membahas masa lalu. Tapi untukku masa lalu yang tidak diselesaikan harus dipecahkan, sesulit apapun caranya. Agar tidak menimbulkan kesalahan dimasa depan.

~ gadis misterius



---
Grazella Putri Azzahra

---


Langit gelap nampak cerah dipenuhi bintang, menemani perjalanan seorang gadis yang baru saja keluar dari rumah temannya. Ia bersenandung ria sambil sesekali menendang batu kerikil yang berserakan di jalan, terlihat seperti anak kecil memang. Wajah cantiknya terlihat bersinar karena lampu jalan yang temaram. Ia melupakan sejenak masalahnya, menghirup oksigen dalam-dalam dan menghembuskan nafasnya. Aktivitas gadis itu terhenti karena dering ponselnya. Ia merogoh saku, mengambil ponselnya lalu melihat nama yang tertera dilayar ponsel.

Alisnya tertaut, "halo Pa, kenapa?"

"Kamu dimana? Cepat pulang!"

Berniat berbicara lebih lanjut namun telepon berakhir begitu saja. Kini, ribuan pertanyaan timbul dalam benaknya.

Ada apa? Tumben banget, Papa ngomongnya serius gini.

Sepanjang jalan, ia tak henti-hentinya memikirkan tentang hal apa yang akan dibicarakan papanya. Setibanya dirumah, gadis itu langsung menuju dapur, mengambil minum. Berjalan beberapa meter membuatnya sedikit haus.

"Papa, sudah mengetahui orang itu"ucapnya.

Hampir saja, ia tersedak karena suara papanya yang membuatnya terkejut. Gadis itu menaruh gelasnya kemudian berbalik, menatap sosok dihadapannya. Sosok yang kini tengah tersenyum miring, sosok yang begitu menyeramkan menurut orang lain. Namun, tidak begitu untuk anak perempuannya itu.

"Siapa, Pa? Apakah dia seperti orang jahat pada umumnya?"

Kemudian papanya membisikkan satu nama. Satu nama yang membuatnya tercenung sesaat. Satu nama yang membuat jantungnya kini berdebar kencang. Dan Satu nama yang membuatnya begitu khawatir.

'Kenapa harus dia, Pa?'batinnya bertanya.

---

Bel tanda diakhiri kegiatan belajar telah berbunyi satu menit yang lalu. Seorang lelaki tengah membereskan alat tulis yang telah ia pakai. Lalu, ia menyampirkan tasnya dibahu kanan, berjalan keluar dari ruang kelas menuju parkir-an. Hari ini ia pulang tanpa adiknya. Beberapa menit yang lalu adiknya mengabari bahwa ia akan pergi dengan teman-temannya.

Sore yang cukup panas membuat Zayn sedikit menyipitkan matanya sambil berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir. Tangannya ia gunakan untuk memainkan kunci mobil. Pandangannya menelusur sekitar siapa tahu ia bertemu dengan adiknya yang begitu menyebalkan itu. Ah, rupanya tidak ada siapa-siapa disini.

Kemudian, ia masuk kedalam mobil, menaruh tasnya dan menginjak pedal gas hingga mobilnya meninggalkan parkiran sekolah.

Begitu sampai di rumah, ia langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Memejamkan mata, menikmati keheningan yang menyelimutinya. Satu ide terlintas di pikirannya, ia mengambil ponsel dan berniat menghubungi Stella. Gadis yang akhir akhir ini selalu memenuhi pikirannya.

R A Z E L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang