2. Ingin Rasanya Diri Ini Memiliki Dirimu.

330 29 1
                                    

-Part 2-


"Gue, kakak kandungnya Nabill nama gue Arieliyana Putri." Ujar Ayana yang di angguki oleh Shania dan Melody yang sebelumnya menyangka jika Ayana itu adalah pacar Nabill.

"Sebenernya apa yang terjadi sama Nabill kak? Kemaren dia baik baik aja?" Kini Melody yang bertanya.

"Hahhh..." Ayana Menghela nafas lelahnya. "Dia punya kelainan dengan sistem pertahanan tubuhnya, sedikit saja dia mikirin satu masalah sampe fikirannya kacau dan stres, ya... Gini jadinya, ditambah lagi insom yang bakal ganggu banget buat dia. Dan lama kelamaan dia akan ngerasa lemes, trus pusing dan panas, puncak paling parahnya dia bakal kena tipes ringan dan diharuskan dia betrest beberapa hari." Ujar Ayana yang tau betul apa yang terjadi pada Nabill.

"Itu dari kecil dia gitu, kak?" Tanay Boby.

"Ya, awalny gue sama keluarga gue kira itu cuman karna kecapean biasa, tapi pas pertama tahu kalo Nabill kayak gitu, dokter bilang, ini akan terus berlanjut sampe dia dewasa." Ujar Ayana. "Dan yang gue tau, hal yang bikin Dia stres akhir - akhir ini tuh, dia yang pengen ikut ke surabaya. Tapi mamah papah nggak nebolehin, gak tau kenapa, maka dari itu, mungkin Nabill kesel sama mamah papah. Mungkin itu yang bikin Nabill stres!?" Lanjut Ayana.

Dokter yang memeriksa keadaan Nabill pun keluar dari ruangannya.

"Nak Ariel..." Panggil dokter itu pada Ayana yang sepertinya keduanya sudah salaing kenal. "Saya nggak perlu menjelaskan lagi kan? Cukup kamu bawa dia pulang, trus jaga dia sampe 4 atau 5 hari kedepan dan kasih vitamin tiga kali sehari ya... Hibur dia, kalo misalkan dek Adzrill nya udah baikan,  nak Ariel ajak dia ke tempat wisata biar fikirannya tenang." Ujar Dokter itu yang memang menjadi langganan Nabill jika keadaanya seperti ini.

"Baik dok..." Ujar Ayana dengan membungkuk Hormat. "Oiya dok, Vitamin yang biasanya, kayaknya abis Dok, terus Resep yang dokter Kasih ke Ariel, Ariel lupa naronya diman dok... Ariel minta lagi ya Do." Ujar Ayana yang memang hanya dokter itu yang memanggilnya Adzrill dan Ariell pada kedua kakak beradik itu.

"Yaudah, Nantu saya anterin kesini, sekarang kalo mau masuk silahakan ya, tapi jangan ribut, ok." Ujar Dokter itu yang di jawab anggukan oleh teman teman Nabill.

"Sekali lagi makasih Dok..." Ujar Ayana sebelum dokter itu beranjak dari hadapannya. Dan dokter itu hanya tersenyum dan mengusap puncak kepala Ayana.

"Jangan sungkan." Ujar Dokter itu yang kemudian benar benar pergi.

Kelimanya kemudian masuk bersamaan dan mendapati Nabill yang tengah merengut ketika mendapati teman temannya.

"Nah ini nih... Biang nya dateng. Gue bilang jangan ke Rumah sakit jugaan... Batu banget!" Gertu Nabill dengan memainkan satu selimutnya.

"Kan Vitamin kamu abis, Dek... Terus kakak lupa naro resepnya dimana." Ujar Ayan mendekati Nabill dan mengusap kepalanya.

"Pulang yuk ah... Sakit nih tangan gue, Di suntik lagi kan!" Ujar Nabill yang sepertinya Kesal pada Ayana.

"Bentar nunggu Dokter dulu, nunggu Vitamin kamu." Ujar Ayana.

"Nabill!!!"  ujar seseorang yang masuk dengan tergesa.

"Masyaallah!!! Kaget gue!" Ujar Nabill spontan.

"Loe kenapa, ada yang sakit, hm? Mana yang sakit?" Ujar Orang itu panik dan mengechek segala tangan kaki dan kepala Nabill dengan lebaynya.

"Otak sakit!" Kesal Nabill menarik tangannya.

"Kenape loe belom masuk juga? Ini udah mulai sekola, dodol!" Ujar Nabill dengan memukul orang itu.

Sahabatku Cintaku: Tersimpan [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang