4.Tertatih Aku Dalam Mencintaimu.

327 29 15
                                    

Sebelumnya....







"Jadi gini... Kak!? Aduh... Gimana gue ceritainnya, ya? Di satu sisi, Boby sahabat gue kak, di sisi lain, kak Dyo juga sahabat gue... Gue bingung, kak! Oke lah, kita per peran aja di sini, kalo mau di ributin ributin aja lah ya... Biar kelar juga..." Ujar Nabill yang justru membuat dyo semakin bingung dengan penuturan Nabill.
"Loe ngomong belibet amat, Jaenab! Langsung aja ke intinya kali!" Ujar Dyo kesal.
"Jadi beberapa hari kmaren, Boby ngomong ke gue...." Ucapan Nabill menggantung sejenak menatap kearah Boby. "Bill, seandainya gue suka sama Melody, loe bakal jauhn gue? Gitu, nah disitu gue mulai bingung, di satu sisi, Boby sahabat gue, kak... Ya loe tau kak, apa yang harus gue lakuin buat Boby, tapi di sisi lain, Kak Dyo udah ngomong terlebih dahulu sama gue, gue harus apa? Gue gak mungkin nusuk salah satu diantara kalian dari belakang, kan? Udah sekarang kalian per peran aja lah, mau di ributin kek, biar kelar ini masalah." Ujar Nabill pasrah, kini Keynal tahu apa maksud reaksi Nabill tadi.
"Apa gue pacarin Melody aja kali, ya? Biar kelar idup kalin?" Lanjut Nabill ngasal, namun sukses membuat Dyo menatap lirih padanya.
"Bener Bob?" Tanya Dyo yang sedari tadi memperhatikan Boby. "Yaudah lah bob, kalo loe emang suka sama Melody, kita main sehat aja siapa yang lebih dulu dapetin dia..."













-Part 3-








"Gak perlu, kak..." Potong Boby dengan cepat yang kini mulai menatap ketiga temannya. "Gu... Gue... Gue mundur aja." Ujar Boby yang membuat Nabill mengerutkan keningnya.

"Lagian... Gue... Bukan itu Bill maksud perkataan gue kemarin, gue cuman mancing Loe, yang gue fikir, loe suka sama Melody, kalo hal itu terjadi, ya... Ya gak bakal gini yang terjadi. Tapi, loe bilang loe gak jatuh cinta sama Melody, jadi gue... Gue fikir, saingan gue buat dapetin cewek yang gue suka itu, Loe." Ujar Boby yang kini membuat Nabill berfikir keras. "Sebenarnya... Gue suka... Sama Shania..." Ujar Boby yang langsun menunduk ketika Keynal menatapnya cepat.

"Jangan main main tuh mulut, Bob!" Ujar Keynal yang kini menatap Boby dengan cukup serius.

"Gu... Gue... Gue gak main - main, kak..." Gugup Boby. "Gu... Gue fikir, kalo Nabill gak suka sama Melody, berarti dia sukanya sama Shania... Ja... Jadi gue..."

"Loe kenapa gak bilang dari kemaren, dah!? Kalo gue tau kayak gini ceritanya, gak bakal gini jadinya, kan?" Potong Nabill dengan mimik yang heran pada Boby. "Gue tuh gak ada rasa apa apa sama Shania. Biasa aja tau, sama kayak gue temenan Sama loe, sama Jeje, Melody... Gue baru aja putus dari cewek yang gue idamin banget di SMP, tapi gue di kecewain sama dia, gue blom mau percaya lagi sama yang namanya cinta. Gue blom mau sakit hati lagi, Bob! Bagi gue, itu tuh sakit banget, tau gak!?" Ujar Nabill yang kini menatap jauh kedepan.

"So... Sorry Bill, gue gak maksud buat loe setres kayak gini... Gu... Gue cuman gak mau loe tau, kalo gue suka sama Shania, biar... Biar loe bisa cepet dapetin dia. Gu... Gue maunya loe tau, kalo... Kalo gue itu suka sama Melody." Ujar Boby yang kini menatap Nabill.

"Nah kelar kan, loe gak saingan sama gue, kan? Nah tinggal pdkt aja gue nih." Ujar Dyo seadanya.

"Gue tanya? Kita ini apa Bob? Loe sama gue itu apa? Hm?" Tanya Nabill yang sedari tadi kecewa pada Boby.

"Loe yang bilang, kalo kita itu sahabat! Apa ini arti dalam kata sahabat yang loe fikir?" Ujar Nabill yang masih kesal dan langsung beranjak dari tempat itu dengan menahan kekesalan yang cukup mendalam.
Sedangkan ketiganya hanya menatap Nabill dengan Nanar, Boby tidak menyangka akan sejauh ini akibatnya.

"Yang lo fikir baik, gak selamanya baik juga buat orang lain, Bob! Kebohongan itu gak selamanya akan jadi jalan keluar dari semua masalah." Ujar Keynal dengan merangkul Boby yang sepertinya menyesal.

Sahabatku Cintaku: Tersimpan [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang