6. Kan Kusimpan Semua Rasa Yang Telah Aku Rasakan.

261 23 10
                                    

Sebelumnya...

Kembali pada kenyataan, seakan tanpa sadar, tangan Nabill melingkar erat dari sisi Kiri Melody yang tengah bersandar di Bahu Nabill. Ya Memang jika di lihat, Posisi Nabill dan Melody sama persis ketika saat Nabill bersama Sinka dahulu disini, hanya saja Nabill lupa jika saat ini dia bukan hanya dengan Melody saja, Gaby pun hadir di sisi kanan Nabill dengan posisi masih sama dengan Melody.

Tes...

Sebuh airmata menetes begitu saja tanpa Nabill sadari, sontak Melody yang kebetulan kaget akan perbuatan tangan Nabill sebelumnya langsung menatap wajah Nabill, namun tanpa Melody duga jika Nabill tengah menangis dalam Diamnya.

"Bill, loe kenapa?" pekik melody yang langsung mengalihkan perhatian keempat temannya, termasuk Nabill.













-Part 3-

"eh... emang gue kenepa?" balas Nabill yang menyembunyikan airmatanya.

"loe Nangis?!" entah itu sebuah pertnyaan atau pernyataan untuk Nabill yang keluar dari mulut Melody yang kini menatap Gerak – gerik Nabill yang menatap kesegala Arah dan diakhiri dengan duduk dengan menyandarkan tubuhnya pada pagar pemabtas.

"Gapapa... gue gak apa – apa." Ujar Nabill meyakinkan teman temannya.

Nabill mengambill hpnya dan mengaetikan sebuah pesan pada layar.

"Eh, mau pada makan apa nih? Biar gua pesenin!" ujar Nbaill tiba – tiba dan tentu saja pernyataan itu membuat teman – temannya terheran.

"Loe sehat?" tanya Boby spontan.

"Loe sakit?" balas Nabill dengan menyipitkan matanya.



"Gue Cantik..." Ujar Shania tiba – tiba.

Sontak Shania pun menjadi pusat perhatian teman – temannya karena perkataannya sendiri.

"lho?! Kenapa dah!? Bener kan, kalo gak cantik, Boby gak mungkin suka sama gue, iya kan!?" ujar Shania dengan teramat sangat dan teramat amat PD ny. Boby yang namanya dibawa – bawapun hanya mampu diam dan mendelikan matanya pada oknum yang bersangkutan.

"iyain aja wa mah..." balas Nabill malas. "jadi bjimane, pada pesen apan nih?" lanjut Nabill dengan kesalnya.

"loe becanda... loe mau delivery apaan sih dari sini? Emang ada yang mau apa nganterin dari bawah ke sini?" ujar Boby memperjelas perkataan sebelumnya yang malah menjadi candaan yang tak berujung.

"Waollohhhh... ini si Boby ditanya pesen apaan, ngejawab mulu.

"Yaudahlah semur pete ada kagak... sama Nasi jagu..."

Stak

"awh... sakit Bege‼!" rongos Boby yang perkataannya terhenti karena jentikan jari Nabill yang cukup keras di pipinya.

"lama banget, njirr! Suruh milih makanan aja... samain aja, yak‼!" kesal Nabill yang langsung memesan makanannya yang entah kemana atau pada siapa.

Sambill menunggu makanannya datang, Nabill memainkan hpnya, lebihnya membuka game laknat kesayangannya, apalagi jika bukan Mobile Legends. Entah hal apa yang membuatnya tersenyum – senyum sendiri saat memainkan game itu.

"GOBLOK‼!" pekiknya tiba tiba. Sontak teman – temannya pun menatap aneh pada Nabill.

"Apaan sih nianak!?" ujar Melody yang kaget karena pekikan Nabill. Namun bukannya beralih, Melody malah terus terpaku menatap setiap perubahan raut Nabill yang terkadang kesal, terkadang marah, terkadang juga terlihat puas.

Sahabatku Cintaku: Tersimpan [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang