6. Kan Kusimpan Semua Rasa Yang Telah Aku Rasakan.

234 25 0
                                    

Sebelumnya


"Pede nyah,,, oiya, udah lama gak hangout bareng nih... nanti malem gimans?" ujar Shania.

"Guemah, kalo Imel ikut, gue juga pasti ikutlah, soalnya kan gue sama dia itu udah jadi kita hahaha..."

-Part 2-

"Pffttt,,, Kalian udah taken?!" pekik Shania yang kaget dan langsung menyemburkan kembali air yang tengah ia minum ke arah Boby yang tidak berdosa. "ups... sorry?!" lanjut Shania yang mendapati Boby dengan wajah kagetnya karena ulah Shania.

"ish,,, joroknya si Shania ini!" ujar Nabill.

"iwhh.. lagian loe, ucapan si jaenab dianggap bener aja, orang dia ngasal." Ujar Melody. Tanpa di duga, Gaby malah yang mebersihkan wajah Boby. Tentu hal itu membuat Shania cukup terkejut.

"Gausah, biar gue aja." Ujar Boby menjauhkan wajah dari tangan Gaby yang tengah mebersihkan wajah Boby.

"jadi gimana?" ujar Shania memecah situasi yang mulai absurd.

"Yaudah, nanti malam gue tunggu di Street Garden, nanti gue ajak kalian ke tempat gue. Gue ada urusan dulu sama Kakak gue." Ujar Nabill yang kini ,ulai berjalan meninggalkan teman - temannya.

Tidak sepenuhnya Nabiill berkata benar, dia memang menemui Ayana, namun tidak ada urusan yang bisa di bilang penting. Nabill hanya menemui kakanya kalau dirinya tidak akan pulang hari ini.

"Kak, gue mau nginep di rumah Boby hari ini, jadi gue mau langsung ke rumah Boby." Ujar Nabill.

"Yaudah, tapi nanti kamu jangan lupa makan ya!" pesan Ayana yang hanya mendapat anggukan dari Nabill.

Setelahnya, Nabill meninggalkan Ayana yang sepertinya pergi ke rooftop untuk menenangkan fikirannya, entah mengapa setelah melihat prilaku Gaby pada Boby tadi, Nabill kembali dibuat ragu akan perkataan Boby tempo hari lalu.

"hhufttt" helaan nafas berat keluar dari mulut Nabill.

"Gimana ya, sebenarnya perasaan Gue ke dia itu apa sih? Gue sendiri gak ngerti tentang ini semua. Kalo ini Cinta, kenapa hati gue gak ngerasa apa - apa sama perhatian Gaby ke Boby. Tapi kenapa gue ngerasa nyaman kalo lagi berduaan sama dia?" benak Nabill dengan mengadahkan pandangannya pada langit yang sangat cerah.

"Enggak semua bisa di prediksi dengan sempurna, terutama dengan hati manusia. Namun gue harap kalo ini nggak ada salah." Benak Nabill yang kini mulai beranjak kembali.

Tepat saat melewati kelas Dyo, Nabill melihat adegan yang munkin seharusanya tidak berdampak apa - apa padanya, nmun entah dorongan darimana, tiba - tiba Nabill berdeham cukup keras. Dyo yang tengah menyentuh pipi seorang Gadis yang Nabill ketahui bernama Vini, tiba - tiba menjadi gugup saat tertangkap basah oleh Nabill. Berbandingblik dengan Dyo yang gugup, ternyata Nablill hanya menanggapinya dengan cengiran bodoh miliknya.

"Tiati gebetan digaet orang, Kak! Banyak yang ngantri buat dapetin dia!" ujar Nabill dengan tersenyum sangat santai, sedangkan Dyo sendiri terlihat cukup gugup saat melihat Nabill.

"e... ehm Bill, loe dari mana?" ujar Dyo yang kini menghampiri Nabill yang mulai berjalan meninggalkan Dyo.

"Biasalah, kak. Gue abis dari rooftop... ohiya, nanti malem kita pada mau hangout, nih. Ikut gak?" ujar Nabill yang bersikap seolah tiada apa - apa sebelumnya.

"Siapa aja?" Tanya Dyo yang juga kini ikut bersikap biasa kembali.

"Ya kayak biasanuya, Shania, Melody, Boby kali segituan aja. Ya, kecuali kalo kakak ikut..." Balas Nabill.

Sahabatku Cintaku: Tersimpan [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang