(3.) You

32 12 0
                                    

"Aaaaaaaa......!!!! Baekhyun-ah!!! Kembalikan pinky ku itu!!" Eunraa berteriak sekencang mungkin ditengah ruangan besar itu.

Ya itu adalah kediaman keluarga Byun. Mereka memang dikenal sebagai keluarga terpandang di kota itu.

"Hahahaha!! Tidak akan Eunraa-ya!! Rasakan ini!! Hahahaha!!" Baekhyun tertawa terbahak-bahak sambil tetap berlari membawa boneka Eunraa.

"Baekhyun-ahhh!! Kembalikan!! Cepatlah! Lihat saja nanti, kalau aku dapat, akan kupukuli kau hingga kau tak dapat melupakan pukulanku ini, Baekhyun-ah!!" kata Eunraa mengancam.

"Tangkaplah aku bila kau bisa Eunraa-ya! Hahaha!" Baekhyun terus berlari sekencang mungkin.

Baekhyun POV

'Haishh, anak itu sungguh kejam. Dari dulu, tak pernah ada yg mengancamku seperti itu. Ya lah, semua orang takut padaku, maksudku ayahku.'

'Aku yakin, pasti Eunraa sangat bahagia dirumahnya. Walaupun dia masih be rada dibawahku, tapi, aku yakin bahwa orang tuanya sangat menyayanginya.'

'Tak sepertiku, walau aku dikenal sebagai anak terpandang, tapi kehidupanku sebenarnya tidak sebagus kehidupan mereka yang berada dibawahku.'

'Aku sangat senang Eunraa-ya, sangat, sangat, bahkan ini pertama kalinya aku mempunyai sahabat sepertimu.'

'Aku tak pernah tahu, apakah ayahku benar-benar menyayangiku atau tidak.'

'Kuharap keluargamu bisa menjadi keluargaku juga Eunraa-ya!'

Baekhyun POV End

Eunraa POV

'Baekhyun-ah, kau sangat baik. Walaupun kau sangat membuatku jengkel.'

'Kau tahu, aku sangat bahagia bersahabat denganmu.'

'Lihat saja kau Baekhyun-ah, saat kau tertangkap, aku akan menggelitikimu sampai kau terus meminta ampun padaku.'

'Aku memang mengancam akan memukulmu dengan pukulan mautku. Hahaha, pukulan terkerasku.'

'Tunggu saja, Baekhyun-ah!'

'Aku punya ide!!'

Eunraa POV End

Saat mereka sedang berlari-larian tak jelas, tiba-tiba,

"Ahhhh, huwaaaa!!! Baekhyun-ahhh!! Huwaaa!! Eunraa berteriak sambil mengeluarkan air matanya.

Dan dengan sekejap, Baekhyun langsung berbalik badan, hingga ia bisa melihat Eunraa yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Heyy, ada apa?? Kau kenapa Eunraa-ya??" tanya Baekhyun yang terlihat sangat khawatir.

"Ka-kakiku, sakit!! Huwaaa!! Tolong aku Baekhyun-ah!! Hiks, hiks" rengek Eunraa.

Baekhyun pun berlari sekencang mungkin, untuk menolong sahabat atau adik tersayangnya itu.

"Kau kenapa, Eunraa-ya?? Apa yang sakit?? Kakimu? Berikan kakimu, agar aku dapat mengurutnya." Baekhyun semakin terlihat sedih.

'Lihat saja wajahnya! Hahaha!! Dia terjebak dalam perangkapku!' batin Eunraa.

'Apa yang aku lakukan, aku telah membuat adikku sakit. Aku bodoh! Aku memang sangat bodoh!!' batin Baekhyun dengan hati yang sangat menyesal. Hingga tak sadar, air matanya menitik perlahan demi perlahan. Ia sudah tak sanggup menahan air matanya.

'Hahh, apa?!! Baek-Baekhyun me-menangis di hadapan perempuan?? Apa yang telah kulakukan?! Haishhh, kenapa jadi begini?! Haishh!!' Batin Eunraa. Ia sangat menyesal.

"Ba-Baek-Baekhyun-ah, ke-kenapa kau menangis? A-aku tak bermaksud ingin membuatmu sedih, Baek-ah! Berhentilah menangis!" ucap Eunraa takut.

"Ma-maaf kan a-aku Eunraa-ya, hiks...hiks. Ini semua salahku, ini semua ulahku. Andai aku tak bersikap kekanak-kanakan seperti ini, pasti kau takkan kesakitan seperti ini!! Hiks.. Hikss... Maafkan aku Eunraa-ya!! Aku minta maaf!! Huwaa!!" tangis Baekhyun tersedu-sedu.

"Kenapa kau sampai menangis seperti itu Baek?? Aku tak apa-apa. Naneun Gwaenchana, Baekhyun-ah!" ucap Eunraa.

"Maafkan aku, Eunraa-ya! Aku-akuu tak sengaja!! Aku tak tahu, akan jadi se-seperti ini! Ma-maaf-maafkan aku!! Hiks... Hikss!!" tangis Baekhyun.

"A-aku, aku hanya bercanda Baekhyun-ah! Sudahlah, jangan menangis lagi! Aku-aku sedih melihatmu menangis seperti itu!" ucap Eunraa menahan tangisnya.

"Bercandamu kelewatan!! Aku sampai menangis seperti ini karenamu. Kau-kau-kau tega!! Huwaaa!!!" Ucap Baekhyun.

"He-hey ja-ja-jangan menangis lagi!! A-aku a-aku minta maaf!! Ah aku hanya ingin mengerjaimu tadi! Maafkan aku!! Apakah aku sangat kecil untuk terluka? Kalau pun itu terjadi, itu hanya luka kecil, Baekhyun-ah! Tenanglah!" ucap Eunraa yg merasa bersalah.

"A-asalkan kau tahu, kau, kau itu sangat berarti untukku! Kau adalah sahabat pertamaku. Kau, kau adalah adikku! Adik satu-satunya aku!! Aku tak memiliki seseorang untuk aku sayangi, aku berpikir, bahwa kau, kau yang akan aku sayangi, kau, setelah ibuku pergi! Ja-jadi ja-jangan pernah tinggalkan a-aku!! Hiks... Hikss...!" tangis Baek.

Kejujuran! Kejujuran itu! Itu membuat Eunraa tercengang Seketika. Ia tak menyangka, bahwa ia akan seberarti ini untuk Baekhyun.

Eunraa pikir, Baekhyun akan hanya menganggapnya sebagai temannya saja. Yaa, sahabat untuk teman bermainnya saja.

Tapi, tapi ternyata, semua salah. Baekhyun sangat menyayangi Eunraa. Melebihi sayangnya pada dirinya sendiri.

'Bukankah ia masih memiliki ayah?? Kenapa ia tak menyayangi ayahnya saja?? Kenapa harus aku?? Kenapa ia mencurahkan segala kasih sayangnya untukku??' Eunraa terus berpikir seperti itu.

Bungkamnya Eunraa, membuat Baekhyun berpikir, dia berpikir, apakah Eunraa tak ingin menjadi adiknya? Apakah Eunraa tak ingin menjadi sahabat tersayang nya?

'Apakah ia tak ingin bersahabat denganku? Apakah ia tak ingin menjadi adikku??' batin Baekhyun.

'Mengapa semua orang tak ingin bersama denganku? Mengapa harus aku yang merasakan ini semua?? Mengapa semua orang yang berada di dekatku harus pergi satu per satu dariku? Apa tak cukup aku kehilangan ibuku Tuhan? Tolong, jangan ambil Eunraa ku!' baekhyun berpikir, kenapa harus dia bernasib seperti ini.

Tbc

Happy reading all, maaf ya, ceritanya terlalu bertele-tele kalimatnya. Ini baru cerita pertamaku, jadi yaa masih belum berpengalaman.

@haidahnvnt_

Winter Love~Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang